Autoimun banyak menyerang perempuan usia produktif. Intip jenis, penyebab, serta gejala penyakit autoimun yang sedang tren terjadi pada masyarakat saat ini.
Sistem kekebalan tubuh manusia berfungsi untuk melindungi dan menangkal radikal bebas yang dapat menyerang serta menimbulkan berbagai penyakit. Namun, apabila mengalami malfungsi dimana sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel-sel sehat dalam tubuh, inilah yang disebut dengan autoimun. Penyakit ini dapat berkembang ketika sistem kekebalan tubuh salah dalam menilai sel sehat yang ada di dalam tubuh dan menganggapnya sebagai sel asing.
Penyakit autoimun mengakibatkan tubuh seseorang dimana mulai memproduksi antibodi yang akan menyerang dan merusak sel sehat dalam tubuh. Tentunya penyakit yang satu ini berbahaya ya, Mommies. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan sel jaringan dalam tubuh, menimbulkan peradangan, melemahkan fungsi tubuh, hingga dapat mengancam jiwa. Lantas, apa penyebab, gejala, serta akibat dari penyakit autoimun ini? Simak selengkapnya di bawah ini yuk, Mommies.
Akhir-akhir ini penyakit autoimun sedang menjadi tren di masyarakat. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Hal ini disebabkan karena meningkatnya kesadaran akan gejala serta faktor lingkungan yang memicu munculnya penyakit ini. Banyak orang yang menjadi lebih waspada terhadap gejala penyakit ini.
Kekhawatiran masyarakat akan penyakit ini merupakan hal yang tidak dapat dianggap sepele karena penyakit autoimun dapat menimbulkan peradangan serta mengakibatkan kondisi serius pada penderitanya seperti gangguan tulang persendian, kelenjar, saraf, serta organ-organ tubuh lainnya.
Penyakit autoimun yang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh ternyata memiliki banyak jenisnya. Berdasarkan National Institute of Environmental Health Sciences, terdapat lebih dari 80 penyakit yang termasuk dalam kondisi autoimun. Bahkan, banyak diantaranya memiliki gejala yang serupa. Berikut Mommies Daily telah rangkum jenis-jenis penyakit autoimun yang umum ditemui.
Rheumatoid Arthritis atau yang biasa dikenal dengan rematik merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang cukup dikenal dan umum ditemui. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi yang menyerang pelapis sendiri. Akibatnya dari serangan antibodi ini adalah menimbulkan peradangan, pembengkakan, dan nyeri pada sendi. Apabila tidak segera diobati, penyakit ini akan mengakibatkan kerusakan permanen pada sendi.
Penyakit lupus menyebabkan terbentuknya antibodi yang dapat menyerang hampir seluruh jaringan tubuh. Bagian-bagian tubuh yang cukup sering terserang akibat penyakit ini, antara lain ginjal, kulit, paru-paru, pembuluh darah, sumsum tulang, serta jaringan saraf. Penderita yang mengalami penyakit lupus biasanya akan merasakan gejala seperti tanda merah di bagian wajah seperti sayap kupu-kupu.
Diabetes merupakan jenis penyakit autoimun yang menyerang sel-sel insulin, sehingga tubuh tidak bisa memenuhi kebutuhan insulin. Hal tersebut tentu saja menyebabkan kadar gula yang terlalu banyak pada darah. Apabila tidak dihentikan, hal ini berisiko menimbulkan kerusakan pada ginjal, mata, otak, jantung, atau pembuluh darah.
BACA JUGA: Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Ini Manfaat hingga Cara Mendaftar
Salah satu penyakit autoimun yang umum ditemui selanjutnya adalah Multiple Sclerosis (MS). MS merupakan kondisi dimana antibodi menyerang selubung lemak yang menutupi saraf serta diperlukan agar saraf dapat bekerja dengan baik. Beberapa gejala yang ditimbulkan penyakit autoimun ini, seperti gangguan koordinasi tubuh, spasme otot, kebutaan, dan nyeri.
Psoriasis merupakan kondisi dimana terlalu aktifnya sistem kekebalan tubuh sehingga mengakibatkan kulit mengalami produksi lebih cepat. Terdapat beberapa bentuk Psoriasis, salah satunya adalah Plak. Plak dapat ditandai dengan munculnya bercak merah yang menonjol dan sering ditemui pada bagian lutut, punggung bawah, siku, serta kulit kepala.
Graves adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kelenjar tiroid yang menjadi terlalu aktif. Biasanya seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami gejala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa gejala yang dapat ditimbulkan seperti leher bengkak, otot lemah, tremor, penurunan pada berat badan, serta kesulitan tidur.
Anemia yang satu ini disebabkan karena terhambatnya produksi vitamin B12 di dalam tubuh. Padahal, vitamin B12 berperan penting untuk pembentukan sel darah merah. Biasanya penyakit ini ditandai dengan tubuh lesu, penurunan berat badan, sakit kepala, hingga berjalan yang tidak seimbang.
Autoimun dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu dari dalam maupun luar. Berikut Mommies Daily telah merangkum faktor yang menyebabkan seseorang dapat menderita penyakit autoimun.
Biasanya penyakit autoimun seringkali menyerang perempuan setelah melahirkan. Hal ini akan menyebabkan hadirkan asumsi bahwa penyakit autoimun terkait dengan perubahan hormon, seperti melahirkan ataupun menopause.
Faktor penyebab autoimun dapat terjadi juga karena keturunan. Meskipun demikian, penyebab ini bukan satu-satunya yang dapat memicu reaksi kekebalan tubuh untuk menyerang sel tubuh yang sehat ya, Mommies.
Banyak penyakit autoimun yang dikaitkan dengan infeksi. Hal tersebut disebabkan karena sebagian gejala penyakit autoimun diperburuk karena adanya infeksi tertentu.
Faktor penyebab munculnya penyakit autoimun selanjutnya adalah lingkungan. Beberapa hal yang mempengaruhi hal ini seperti asbes, merkuri, asap rokok, pola makan yang kurang sehat, serta paparan zat kimia beracun.
Gejala yang dirasakan oleh beberapa penyakit autoimun memang cenderung sama. Sehingga, terkadang sulit untuk membedakan penyakit autoimun satu dengan yang lainnya. Berikut beberapa gejala awal autoimun yang patut diwaspadai.
Berikut ini Mommies Daily telah merangkum beberapa tes umum yang dapat dicoba untuk mendeteksi penyakit autoimun.
Memang nyatanya sebagian besar penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, tetapi Mommies juga dapat membantu untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Pengobatan untuk menangani kondisi ini tergantung pada jenis penyakit yang seseorang idap, gejala yang muncul, dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa cara yang dapat Mommies lakukan untuk mencegah penyakit autoimun.
BACA JUGA: Ampuh Bikin Berat Badan Turun, Ini Cara Menghitung Kalori yang Praktis
Nah Mommies, itu dia sekian informasi mengenai penyakit autoimun yang sedang trend saat ini, mulai dari faktor penyebab, jenis-jenis penyakit, hingga cara pencegahannya. Semoga bermanfaat informasinya, Mommies!
Penulis: Nariko Christabel
Cover: Freepik