Sorry, we couldn't find any article matching ''
5 Tips Mendidik Gen Alpha Menurut Psikolog Pendidikan, Guru Wajib Tahu!
Mulai dari karakteristik proses belajar, media, metode pembelajaran, hingga tips mendidik Gen Alpha berdasarkan penjelasan psikolog pendidikan ada di sini.
Seiring berjalannya waktu, generasi baru tentu akan terus bertambah. Generasi terbagi berdasarkan rentang waktu seseorang dilahirkan. Urutan generasi sendiri dimulai dari Baby Boomers, Gen X, Gen Y, Gen Z, hingga Gen Alpha dimana masing-masing memiliki perbedaan, salah satunya pendekatan terhadap pendidikan.
Tenaga pengajar perlu beradaptasi dengan generasi yang dihadapinya sehingga dapat membimbing, mendukung, dan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap siswa. Lahir pada era digital yang membuatnya sangat “melek” akan teknologi, bentuk pengajaran yang diberikan kepada Generasi Alpha tentu akan berbeda dengan generasi sebelumnya.
Generasi Alpha (2011-2025) adalah generasi yang lahir dan tumbuh ketika teknologi sudah maju. Kemudahan akses terhadap informasi dan kemudahan membangun relasi dengan orang di berbagai tempat di dunia berpengaruh terhadap karakteristik Generasi Alpha dalam proses belajar mereka.
Mommies Daily pun berkesempatan untuk bertanya pada Kara Handali, M.Psi, Psikolog Pendidikan mengenai karakteristik proses belajar hingga tips mengajar yang perlu diketahui oleh pengajar. Simak penjelasannya di bawah ini yuk, Mommies!
Karakteristik yang Dimiliki Generasi Alpha dalam Proses Belajar
Beberapa karakteristik Generasi Alpha terkait proses belajar yang membedakannya dari generasi lainnya:
- Memiliki rasa ingin tahu tinggi yang ditampilkan dengan banyaknya intensitas dalam bertanya
- Memiliki kreativitas berpikir yang tinggi yang mampu menghasilkan gagasan yang orisinal
- Terampil dalam menggunakan dan mempelajari teknologi baru
- Menggunakan kemampuan berpikir logis dalam memahami informasi, cenderung mencari tahu lebih dari informasi yang diberikan guru
- Lebih baik dalam menarik kesimpulan dan berpikir strategis
- Lebih mudah diajarkan untuk memantau proses belajar pribadi
BACA JUGA: Kemensetneg Buka Magang untuk Siswa dan Mahasiswa, Daftar Sekarang
Media Pembelajaran yang Digunakan Tenaga Pengajar dalam Mendidik Generasi Alpha
Menurut informasi yang dari psikolog Kara, secara umum media yang dapat digunakan sebagai sarana penunjang proses belajar Generasi Alpha dapat mencakup kombinasi antara teknologi (digital platform) dan praktik langsung (hands on activities). Hal tersebut tentunya berdasarkan pada kemampuan visual yang baik, sehingga dapat mendukung proses belajar dari Generasi Alpha tersebut sendiri.
Berikut ini beberapa media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan kompetensi anak yang bisa digunakan oleh tenaga pengajar:
- Video (tutorial atau storytelling dengan menggunakan animasi)
- Mind map atau infografis
- Program pengolahan kata, angka, serta data digital
- Gamifikasi
- Buku (fisik dan digital)
Tidak hanya menggunakan media digital, pengajar juga bisa menggunakan media pembelajaran fisik seperti peralatan mekanik, art & craft, hingga peralatan yang digunakan sehari-hari di rumah. Dengan pembelajaran fisik, pengajar bisa mengenalkan siswa pada hal-hal di dunia nyata dan mengasah keterampilan hidup mereka.
Metode Pembelajaran yang Digunakan Pengajar dalam mendidik Generasi Alpha
Pada dasarnya, metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh pengajar bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam menyampaikan sesuatu, berkolaborasi, serta menyampaikan ide serta gagasannya. Tenaga pengajar juga perlu mengaplikasikan metode pembelajaran aktif (active learning) dimana dapat mendorong siswa Generasi Alpha sebagai pelaku utama.
Berikut beberapa metode pembelajaran yang dapat pengajar terapkan.
1. Eksperimen dan Demonstrasi
Metode eksperimen adalah metode pembelajaran aktif dimana menggunakan kegiatan percobaan dan media-media yang menekankan pada pembentukan kemampuan proses berpikir pada anak. Dalam hal ini, pengajar bisa memanfaatkan benda-benda yang berada dekat dengan lingkungan anak.
2. Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek ataupun kegiatan sarana utama. Tujuan pengajar menggunakan metode pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah.
Foto: Freepik
3. Melalui Debat
Pembelajaran dengan metode debat menjadi salah satu strategi yang secara aktif melibatkan siswa di dalam kelas. Hal ini tentunya membantu siswa dalam memecahkan masalah, menyampaikan pendapatnya, menggali kemampuanna dalam berpikir kritis, hingga menghargai pendapat orang lain.
4. Bermain Peran atau Drama
Mengajar siswa melalui drama atau bermain drama memangnya bisa? Tentu bisa ya, Mommies! Metode pembelajaran sosial ini menugaskan siswa untuk memerankan suatu tokoh yang ada di dalam peristiwa yang diungkapkan dalam bentuk cerita sederhana. Tujuan dari penggunaan metode pembelajaran bermain peran atau drama adalah mengasah kemampuan anak dalam berinteraksi dengan orang lain, melatih fungsi kognitif yang dimiliki, serta melatih emosi.
5. Proyek Kolaborasi
Metode pembelajaran terakhir yang bisa dipraktikkan oleh pengajar adalah proyek kolaborasi. Proyek ini dapat dilakukan baik itu dengan siswa sekelas, antarkelas, antar jenjang pendidikan, hingga bersama guru serta keluarga. Proyek kolaborasi memiliki berbagai manfaat, antara lain memudahkan siswa untuk bekerja sama. dapat melatih keberaniannya dalam menyumbangkan pemikiran, hingga meningkatkan rasa tanggung jawabnya.
Keterampilan yang Harus Dimiliki Pengajar dalam Mendidik Generasi Alpha
Sebagai pengajar, tentu membutuhkan keterampilan dalam menghadapi karakteristik siswa Generasi Alpha. Berikut 7 keterampilan yang harus dimiliki pengajar agar dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar.
- Memiliki growth mindset, dorongan untuk terus belajar serta berkembang
- Empati dan kemampuan dalam mengelola emosi sebagai dasar untuk mengajar siswa dalam melatih emosi mereka
- Kemampuan literasi digital
- Kemampuan dalam berpikir kritis
- Fleksibel terhadap perubahan
- Fokus pada potensi siswa, bukan pada hambatan yang mereka miliki
- Terbuka untuk berkolaborasi
BACA JUGA: Lahir di Era Digital, Ini 5 Tantangan Orang Tua Membesarkan Gen Alpha
Kesulitan yang Dirasakan Pengajar dalam Mendidik Generasi Alpha
Berdasarkan penjelasan dari Psikolog Kara, terdapat beberapa kesulitan yang biasa terjadi pada pengajar dalam memberikan pembelajaran pada Generasi Alpha, antara lain.
- Tenaga pengajar yang ketinggalan dalam menggunakan teknologi digital
- Merasa kewalahan dalam merespon pertanyaan siswa yang tidak terduga akibat akses informasi yang sangat mudah untuk diakses
- Siswa memiliki rentang atensi yang pendek menyebabkan kehilangan fokus
- Siswa yang sulit dalam mengelola emosi
- Siswa yang mengalami hambatan dalam menjalin pertemanan
Tips Ampuh dalam Mendidik Generasi Alpha
Pada sesi wawancara, psikolog Kara juga turut menambahkan tentang tips atau cara ampuh dalam mendidik Generasi Alpha guna meningkatkan semangat belajar mereka sebagai berikut.
1. Mengaitkan Materi dengan Kehidupan Siswa
Cara pertama yang dapat dilakukan oleh tenaga pengajar dalam mendidik Generasi Alpha adalah dengan mengaitkan materi dengan kehidupan siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan menjelaskan manfaatnya, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih tema tugas sesuai minatnya masing-masing, serta mendorong siswa dalam menerapkan pembelajaran di keseharian mereka.
2. Membantu Siswa Mengeksplor Kemampuan
Pengajar juga bisa membantu siswa dalam melatih kemampuan mereka dengan mengeksplor minat serta kekuatan yang dimiliki. Selain itu, pengajar juga dapat mendorong siswa untuk mencoba hal baru dalam mengasah daya kreativitasnya.
3. Mengembangkan Kemampuan 4C
Kemampuan 4C berupa critical thinking, communication, collaboration, dan creativity. Pengajar dapat menggunakan cara yang satu ini dengan metode pembelajaran aktif seperti demonstrasi, menggunakan proyek, serta proyek kolaborasi.
4. Fokus pada Pengembangan Keterampilan
Tips selanjutnya yang dapat dilakukan oleh tenaga pengajar dalam mendidik Generasi Alpha adalah dengan fokus pada pengembangan keterampilan yang mereka miliki alih-alih fokus pada pemberian informasi maupun pengetahuan. Hal ini disebabkan oleh siswa yang dapat mengakses pengetahuan dari berbagai sumber.
5. Melatih Kemampuan Sosial Emosional
Cara ini tentu tidak boleh terlewatkan. Dalam memaksimalkan potensi siswa Generasi Alpha, pengajar perlu melatih siswa agar bisa mengenal dirinya masing-masing, mengelola emosi, hingga membantu mereka dalam menjalin relasi positif dengan orang lain.
BACA JUGA: MD Ask the Expert: Perbedaan Gaya Parenting Boomers, X, dan Millenial
Nah, itulah beberapa hal yang perlu pengajar ketahui dalam mendidik Generasi Alpha, mulai dari mengenal karakteristik sampai dengan tips atau cara ampuh yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa.
Menjadi pengajar Generasi Alpha memang tidak mudah. Oleh karena itu, kamu bisa mengasah keterampilan dalam mengajar melalui banyak hal. Salah satunya dengan mengikuti Rising Gen Alpha by Mommies Daily. Di event ini, kamu akan mendapatkan banyak insight parenting tips terutama untuk mendidik anak Generasi Alpha.
Foto: Mommies Daily
Tidak hanya itu saja, Rising Gen Alpha yang berlangsung pada bulan Juli 2024 mendatang ini juga menyajikan banyak kegiatan menarik seperti kids talk show, playground, competition, family relax area, music performance, hingga workshops. Sangat menarik bukan?
Untuk detail dan informasi updatenya, kamu bisa cek di sosial media Mommies Daily, ya!
Penulis: Nariko Christabel
Cover: gpointstudio on Freepik
Share Article
COMMENTS