Sorry, we couldn't find any article matching ''
Viral ASI Bubuk, Apakah Aman untuk Bayi? Ini Kata Dokter Spesialis Anak
Sebelum mengikuti tren ASI bubuk, ketahui dulu proses pembuatan dan risikonya bagi tumbuh kembang bayi! Ini penjelasan dari dokter spesialis anak.
Belakangan ini, tren air susu ibu (ASI) yang diolah menjadi bentuk bubuk (freeze dried) tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Tren ini dimulai oleh seorang kreator konten TikTok @nathasya.surya yang membagikan pengalamannya dalam membubukkan ASI.
ASI bubuk sendiri diolah dengan cara dikeringkan menggunakan teknik lyophilization. Pembekuan ASI bertujuan untuk memperpanjang umur ASI, menghemat ruang penyimpanan, dan mempermudah Mommies yang hendak bepergian dengan si Kecil dan keluarga.
Akan tetapi, sebelum mengikuti tren ASI bubuk, ketahui terlebih dahulu metode, manfaat, dan risiko penggunaannya. Mommies Daily berkesempatan untuk bertanya pada dr. Meta Hanindita, Sp.A (K), dokter spesialis anak mengenai proses pembekuan ASI hingga dampak yang ditimbulkan.
Metode Freeze-Drying
Menurut dr. Meta, metode freeze-drying meliputi proses pembekuan ASI pada suhu ekstrim yakni kurang dari 50 C selama 3-5 jam. Selanjutnya, ASI yang sudah dibekukan diubah menjadi susu bubuk menggunakan teknik sublimasi. Sublimasi tersebut bertujuan untuk mengekstraksi air selama dua hari dari bentuk padat ke gas tanpa fase cair. Umumnya, 1 liter ASI akan menghasilkan sekitar 140 gram susu bubuk.
BACA JUGA: 10 Cara Marah yang Benar pada Anak agar Terjadi Perubahan Positif
Pembekuan ASI yang lazim dilakukan pada praktik rumahan ini telah diteliti dapat menimbulkan serangkaian perubahan fisik pada komponen utama AS. Perubahan tersebut meliputi pecahnya membran gumpalan lemak, perubahan misel kasein, dan penurunan komposisi faktor bioaktif protein seiring lamanya penyimpanan beku.
Kurangnya Bukti Penelitian
Tanpa bukti penelitian yang memadai, hingga saat ini belum jelas apakah freeze-dried ASI memiliki rasio protein, lemak, karbohidrat yang tepat sebagai sumber nutrisi penting yang dibutuhkan bayi, serta zat aktif untuk kekebalan tubuh dan tumbuh kembang bayi.
Metode freeze-drying juga tidak melalui prosedur pasteurisasi yang bertujuan membunuh bakteri berbahaya. Dalam hal ini, pasteurisasi sengaja dihindari untuk menjaga probiotik vital yang ada dalam ASI.
Belum Ada Bukti Ilmiah Memadai
Dalam penjelasannya, dr. Meta juga menambahkan terkait risiko yang dapat terjadi. Dampak pengeringan beku pada komponen penting ASI saat ini masih belum diketahui. Proses ini dinyatakan dapat mempertahankan struktur molekul susu, namun mengingat penggunaan suhu tinggi saat proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air.
Selain itu, metode freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI. Dengan demikian, risiko kontaminasi tetap menjadi ancaman, khususnya pada saat penambahan air pada bubuk freeze-dried ASI sebelum dikonsumsi bayi.
Sehingga dalam hal ini dr. Meta memperjelas bahwa sampai dengan saat ini belum ada bukti ilmiah terkait aspek nutrisi dan kebutuhan pangan yang lengkap. Maka dari itu, penggunaan ASI bubuk belum direkomendasikan.
IDAI juga menghimbau agar para ibu menyusui tetap memberikan ASI melalui metode direct-breastfeeding atau menyusui secara langsung.
BACA JUGA: Waspada! Ini 5 Penyebab Masalah
Nah Mommies, itu dia informasi terkait ASI bubuk yang sedang menjadi tren saat ini. Semoga bermanfaat penjelasannya!
Ditulis oleh: Nariko Christabel
Cover: Towfiqu barbhuiya on Pexels
Share Article
COMMENTS