Sorry, we couldn't find any article matching ''
Asma pada Anak, Ketahui Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Selamat Hari Asma Sedunia! Simak gejala, faktor penyebab, dan cara mencegah munculnya asma khususnya pada anak. Orang tua wajib tahu!
Bertepatan pada Hari Asma Sedunia yang jatuh setiap hari Selasa pertama di bulan Mei setiap tahunnya. Tahun ini peringatan jatuh pada tanggal 7 Mei. Peringatan tersebut ingin mengingatkan kembali kepada Mommies untuk mengetahui bahwa penyakit asma pada anak tidak dapat disepelekan.
Asma pada anak merupakan penyakit saluran pernapasan anak dengan dasar inflamasi atau peradangan kronik dalam waktu jangka panjang, sehingga dapat mengakibatkan adanya obstruksi dan hiperaktivitas saluran napas dengan derajat yang bervariasi.
Tidak hanya kesulitan bernapas, tetapi juga asma bisa menimbulkan gejala lainnya seperti rasa nyeri pada dada, batuk, hingga mengi. Meskipun masalah pernapasan ini cukup sering menjangkit anak-anak, namun Mommies gak perlu khawatir karena dr. Nitish Adnani, B.MedSc, Sp.A menjelaskan secara jelas terkait gejala, faktor yang berkaitan hingga tahap pencegahan asma. Simak penjelasannya di bawah ini yuk, Mommies!
Gejala Penyakit Asma pada Anak
Berbeda dengan orang dewasa, gejala asma yang dirasakan pada anak cenderung tidak teratur. Berikut tanda atau gejala asma yang dapat dirasakan anak.
- Batuk yang muncul secara musiman.
- Terdapat suara mengi (wheezing) saat anak menghembuskan napas.
- Terbangun pada malam hari karena sesak napas.
- Rasa nyeri atau tertekan pada dada.
- Kelelahan akibat kurang tidur.
Gejala-gejala di atas dapat muncul dengan disertai episodik (timbul secara berulang), intensitas bervariasi, atau cenderung akan terjadi lebih berat pada malam hari. Selain itu, gejala juga dapat reversibel (membaik spontan atau dengan pemberian obat pereda), serta timbul didahului oleh faktor pencetus.
Foto: Freepik
Faktor Penyebab Asma pada Anak
Terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan asma pada Si Kecil, antara lain:
- Faktor Individu (Host): faktor ini dikarenakan oleh individu tersebut sendiri, salah satunya adalah genetik. Kemungkinan terkenanya asma pada anak lebih tinggi pada orang tua yang sebelumnya memiliki riwayat asma ataupun alergi lainnya. Alergi tersebut dapat berupa rinitis alergi dan dermatitis atopik.
- Faktor Lingkungan (Environment): faktor ini biasa disebabkan karena paparan terhadap pencetus gejala (alergen) di lingkungan, asupan makanan, asap rokok, polusi udara, dan infeksi.
BACA JUGA: Terungkap! AstraZeneca Akui Punya Efek Samping yang Langka, Bisa Picu TTS!
Cara Mendiagnosis Anak yang Terkena Asma
Mommies bingung tentang bagaimana cara diagnosis anak yang sudah pasti terkena asma? Sebenarnya hal ini cukup mudah diterapkan. Menurut dr. Nitish, diagnosis asma dapat dipastikan berdasarkan tanda serta gejala yang dialami oleh anak, terutama jika gejala terjadi secara berulang (episodik).
Selain itu, intensitas gejala yang terjadi dapat bervariasi seperti lebih berat pada malam hari. Gejala asma juga bisa terjadi secara reversibel dimana akan membaik secara spontan atau dengan pemberian obat pereda. Selain melihat perubahan gejala yang terjadi, Mommies juga bisa mengantarkan si Kecil untuk melakukan pemeriksaan Spirometri atau Peak Flow Meter (PFM).
Cara Mengobati Asma pada Anak
Pengobatan pada masalah pernapasan ini berbalik kembali pada derajat keparahan gejala ataupun serangan asma yang sedang dialami. Selain itu, bentuk pengobatan juga akan tergantung pada gejala yang sering terjadi atau tidak. Proses penyembuhan tersebut tentunya membutuhkan waktu dan konsistensi. Penyakit asma dapat dikelola dengan pemantauan yang baik serta pengobatan yang lengkap. Hal ini bertujuan agar gejala asma dapat terkontrol dan tidak timbul kembali.
Cara Mencegah Timbulnya Gejala Asma pada Anak
Penyakit asma memang tidak dapat disembuhkan secara total. Akan tetapi, Mommies bisa mencegah gejala asma agar tidak dirasakan kembali oleh anak. Berdasarkan penjelasan dr. Nitish, tahap pencegahan munculnya gejala asma pada anak dapat dilakukan dengan menghindari paparan terhadap pencetus yang diduga berpotensi menyebabkan gejala tersebut kambuh kembali.
Beberapa pencetus yang sering ditemui yakni tungau debu rumah, bulu hewan peliharaan, asap rokok, hirupan zat-zat tertentu, paparan pada hewan tertentu seperti tikus dan kecoak, serta aktivitas anak. Selain itu, Mommies juga dapat melakukan pemantauan pertumbuhan secara berkala pada si buah hati sehingga terhindar dari berat badan yang berlebih yang bisa memicu terjadinya asma.
BACA JUGA: Terbongkar! Ini 10 Kesalahan Saat Mandi yang Sebenarnya Tidak Boleh Dilakukan!
Itu dia penjelasan terkait gejala penyakit asma pada anak hingga cara mencegahnya. Semoga informasi dari dr.Nitish Adnani di atas dapat membantu ya, Mommies!
Ditulis oleh: Nariko Christabel
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS