Sorry, we couldn't find any article matching ''
Terbongkar! Ini 10 Kesalahan Saat Mandi yang Sebenarnya Tidak Boleh Dilakukan!
Mari simak kesalahan yang harus dihentikan saat mandi, agar urusan bersih-bersih badan dari ujung kepala hingga kaki nggak sia-sia.
Ternyata mandi itu nggak sesederhana yang kita kira selama ini: masuk kamar mandi, gosok gigi, berendam atau mengguyur badan dengan air, sabunan dan keramas, bilas sampai bersih, keringkan badan, berpakaian, lalu keluar kamar mandi.
Masih banyak hal lain yang terjadi dalam 15 menit Anda berada di dalam sana. Mulai dari mencukur bulu kaki hingga melakukan eksfoliasi tubuh.
BACA JUGA: Waspada! Jangan Simpan 5 Barang Ini di Kamar Mandi, Salah Satunya Handuk
10 Kesalahan saat Mandi yang Harus Anda Hentikan
Agar kegiatan bersih-bersih badan membawa manfaat buat kulit Anda, hindari beberapa kesalahan di bawah ini saat Anda mandi.
1. Suhu air terlalu panas
Mandi air panas memang terasa nikmat, tetapi jangan terlalu panas. “Air panas membuka pori-pori, menghilangkan minyak alami pada kulit, dan menghilangkan kelembapan yang sangat dibutuhkan kulit,” jelas Joyce Imahiyerobo-Ip, M.D., direktur dermatologi kosmetik di South Shore Medical Center. Para ahli sepakat bahwa mandi air hangat—kira-kira sama dengan suhu kolam renang berpemanas—baik untuk kulit daripada mandi air panas.
Foto: Freepik
2. Terlalu sering mandi
Terlalu sering mandi jadi salah satu kesalahan yang tidak boleh dilakukan. Mandi dua kali atau lebih dalam sehari dapat bikin kulit menjadi kering karena minyak yang berfungsi menjaga kelembapan alami tubuh Anda hilang bersama sabun. Banyak ahli kulit bahkan percaya bahwa mandi setiap hari itu terlalu banyak.
“Kecuali Anda suka berolahraga dan berkeringat setiap hari, Anda sebenarnya hanya perlu mandi paling banyak beberapa kali dalam seminggu,” papar Marina Peredo, M.D., dokter kulit bersertifikat dan profesor klinis dari dermatologi Rumah Sakit Mount Sinai. Jika Anda belum sanggup membayangkan mandi cuma 2 kali seminggu, mulailah dengan memperpendek waktu mandi. Hanya menyabuni (jika badan sangat berkeringat dan kotor) dan tanpa proses eksfoliasi.
3. Pakai sabun mandi dengan bahan yang mengiritasi
Pilih produk sabun mandi jangan hanya dari harumnya, tetapi perhatikan kandungannya juga. “Banyak sabun dibuat dengan pewangi, pengawet, dan sulfat yang dapat meningkatkan kemungkinan kulit mengalami iritasi,” jelas Dendy Engelman, M.D., dokter kulit bersertifikat dan ahli bedah kosmetik di New York.
Jika kulit Anda pecah-pecah, kering, dan sensitif, carilah sabun mandi berbahan dasar minyak yang diformulasikan untuk kulit sensitif, karena minyak akan menjaga kelembapan kulit Anda.
4. Kualitas air yang buruk
Terasa berlebihan? Kalau urusannya dengan kesehatan kita, mandi dengan air yang kualitasnya buruk tentu berbahaya. “Tergantung di mana Anda tinggal, air yang mempunyai kandungan mineral yang sangat tinggi dapat menimbulkan efek negatif pada rambut dan kulit, karena meninggalkan residu pada kulit dan rambut. Menyebabkan penumpukan, kekeringan, dan iritasi,” kata Engelman. Mineral juga dapat menghambat sabun mandi untuk membersihkan kulit dengan benar, menyebabkan kulit kusam, kering, bersisik, dan pori-pori tersumbat.
Foto: Freepik
5. Meninggalkan spons mandi di kamar mandi
Kita terbiasa menyimpan spons mandi di kamar mandi karena kita pikir itu aman. Namun para ahli memperingatkan, karena lingkungan yang panas dan beruap adalah tempat berkembang biaknya bakteri makan menyimpan spons mandi di kamar mandi bukanlah tindakan yang bijaksana.
“Menggunakan produk yang telah terkena bakteri untuk pengelupasan kulit akan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi,” jelas Engelman. Kecuali jika spons mandi bisa dikeringkan setelah digunakan dan dicuci secara teratur, menggunakan dan menyimpan spons mandi di kamar mandi lebih banyak bikin ruginya daripada manfaatnya.
6. Berlebihan saat menggosok kulit
Eksfoliasi adalah salah satu perawatan kulit yang perlu dilakukan. Ini membantu menghilangkan sel-sel kulit mati yang menempel di permukaan kulit, yang bikin kulit tampak kusam. Namun jangan lakukan secara berlebihan. Dua kali seminggu cukup.
“Pengelupasan kulit yang berlebihan akan mengekspos lapisan bawah kulit Anda, melemahkan fungsi pelindung kulit dan, dalam beberapa kasus, memicu peradangan,” Engelman memperingatkan. Jika fungsi pelindungnya rusak, kulit menjadi rentan terhadap infeksi mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, sehingga menyebabkan sensitivitas dan iritasi.
7. Cara Anda mencukur rambut dan bulu salah
Ahli dermatologi menyarankan agar saat menempelkan pisau cukur ke kulit, usahakan untuk tetap mencukur searah dengan tumbuhnya rambut Anda. “Jika Anda mencukur ke berbagai arah, Anda meningkatkan kemungkinan munculnya benjolan akibat pisau cukur, iritasi, dan bahkan rambut tumbuh ke dalam karena sudut pencukuran rambut,” jelas Engelman.
Mencukur melawan pertumbuhan rambut memang hasilnya kelihatan lebih rapi, tetapi ujung rambut yang tumpul dapat tumbuh kembali ke dalam kulit. Jadi, sebaiknya mencukur searah dengan arah tumbuhnya rambut.
Foto: Freepik
8. Memakai pisau cukur yang sudah berbulan-bulan
Hindari menggunakan pisau cukur yang sama selama berbulan-bulan karena dapat menyebabkan infeksi seperti folikulitis. Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut yang dapat disertai pustula berisi bakteri. Ini dapat terjadi karena pisau cukur menghasilkan robekan mikroskopis kecil di kulit. Jadi, jika Anda menggunakan pisau cukur kotor, segala jenis bakteri akan leluasa masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, sebaiknya ganti silet Anda setiap lima hingga tujuh kali pencukuran atau sebulan sekali, tergantung pada seberapa sering Anda mencukur.
9. Tidak segera mengoleskan pelembap setelah mandi
Penelitian menunjukkan bahwa mengaplikasikan pelembap segera setelah mandi akan menghidrasi kulit dengan baik. Segera mengoleskan pelembap bahkan lebih penting lagi setelah Anda mencukur bulu kaki saat mandi.
“Mencukur adalah proses yang melibatkan pisau cukur, rambut, dan kulit Anda. Tidak melembapkan (kulit) dengan benar setelahnya dapat menyebabkan iritasi dan peradangan kulit yang dikenal sebagai luka bakar akibat pisau cukur,” jelas Zeichner. Ia merekomendasikan pelembab berbahan dasar petrolatum untuk melapisi dan melindungi kulit Anda pasca mandi.
10. Tidak memakai sandal ketika mandi di kamar mandi pusat kebugaran
Kelihatannya sepele tapi memakai sandal saat mandi di kamar mandi pusat kebugaran sangatlah penting agar Anda terhindar dari kutu air. Terkena jamur kaki bukan berarti Anda orang yang sangat jorok. Kadang ini bisa terjadi karena jamur dapat hidup lebih mudah di kulit beberapa orang dibandingkan yang lain. Inilah sebabnya penting sekali memakai sandal saat menggunakan kamar mandi umum untuk mencegah penularan jamur atau infeksi virus yang tidak diinginkan.
Foto: Freepik
Itu dia 10 kesalahan kesalahan saat mandi yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Bisa jadi catatan untuk Mommies dan keluarga, ya!
BACA JUGA: 15 Rekomendasi Produk Pewangi Kamar Mandi, Tahan Lama dan Murah!
Cover: Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS