banner-detik
PARENTING & KIDS

Biar Nggak Dijauhin Anak saat Beranjak Remaja, Orang Tua Perlu Lakukan Ini!

author

Katharina Menge04 May 2024

Biar Nggak Dijauhin Anak saat Beranjak Remaja, Orang Tua Perlu Lakukan Ini!

Kedekatan dengan anak remaja masih bisa dijaga, asal Mommies tahu cara masuk ke dunia mereka dengan tepat. Ini beberapa tipsnya yang bisa coba!

Semakin besar usia anak, ternyata banyak orang tua yang merasa bahwa besar jarak yang terbentang di antara mereka juga semakin besar. Tidak ada orang tua yang siap saat anak remaja mereka mulai menarik diri. Tiba-tiba obrolan jadi satu-dua kata, pelukan mulai ditolak, dan rasanya seperti jadi asing di rumah sendiri. Namun jangan buru-buru menyerah, Mommies. Sebab kedekatan bisa dibangun ulang dengan cara yang lebih halus tapi tepat sasaran.

Nah, menanggapi hal tersebut, Mommies Daily pun berbincang dengan Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, dari Klinik Psikologi Mentari Anakku, untuk melihat akar dari masalah yang umum dialami para Mommies dan Daddies yang memiliki anak remaja.

Menurut psikolog Firesta, di usia remaja itu anak sudah punya beragam teman, sudah memiliki ketertarikannya akan berbagai hal, atau ibaratnya sudah punya dunianya sendiri. Hal itulah yang membuat rasa berjarak antara orang tua dan anak.

“Hal yang menyebabkannya adalah anak sudah makin besar, sudah punya sudut pandang sendiri, punya minatnya sendiri, punya lingkup pergaulannya sendiri, lebih mandiri, dan sudah bisa menentukan apa yang disuka dan punya pemikiran sendiri,” jelas Firesta.

“Kalau usia anak masih kecil mereka masih tergantung dengan orang tua, lebih punya keterikatan, sehingga orang tua bisa merasa dekat dengan anak-anaknya. Itu karena anak kecil masih butuh orang tuanya.”

Oleh karena itu, penting untuk tetap membangun koneksi dan komunikasi dengan anak-anak yang beranjak remaja. “Memang terkadang sulit rasanya untuk bisa tetap dekat dengan anak remaja kita. Beranjak besar, mereka sudah mandiri dan bisa melakukan banyak hal sendiri. Itu hal yang alami, tetapi ada juga alasan lainnya yg membuat hubungan orang tua dan anak jadi menjauh,” tambah Firesta.

BACA JUGA: Asah Softskill Remaja, Ini 10 Kegiatan Volunteer untuk Anak SMP dan SMA

Penyebab Hubungan Orang Tua dan Anak Menjauh

Tidak bisa dipungkiri bahwa pasti ada hal yang mencetus hubungan orang tua dan anak jadi menjauh, terlebih saat anak memasuki usia remaja. Menurut psikolog Firesta, berikut beberapa alasan yang membuat hubungan orang tua dan anak merenggang.

1. Keterikatan tidak dibangun dari kecil

Sejak usia dini ternyata Mommies kurang membangun keterikatan dengan anak, sehingga saat remaja jadi sulit untuk bisa memiliki koneksi dan kedekatan yang dalam. Itu karena sejak kecil hubungan anak dan orang tua sudah berjarak, atau bahkan anak punya hubungan yang tidak terlalu baik dengan orang tua.

2. Orang tua tidak cukup tahu banyak tentang anaknya

Mungkin orang tua tidak tahu apa yang sedang disukai anaknya, kurang waktu dan kesempatan untuk ngobrol sama anak, sehingga mungkin perlahan-lahan jadi tidak ada yang bisa dijadikan bahan obrolan. Anak pun jadinya merasa sungkan untuk membicarakan hal-hal yang mereka sukai karena orang tua tidak paham atau bahkan tidak tahu.

3. Komunikasi hanya satu arah

Anak usia remaja itu sangat butuh untuk didengar, diberikan kesempatan untuk berpendapat, serta berdiskusi yang sifatnya dua arah. Kalau selama ini komunikasi yang terjalin hanya satu arah, misalnya orang tua selalu benar dan anak salah, maka itu bisa membuat anak jadi takut, tidak nyaman, menutupi sesuatu, hingga akhirnya hubungan jadi berjarak. Hal itu disebabkan karena anak merasa orang tuanya tidak bisa mengerti tentang mereka dan tidak mau mendengarkan mereka.

BACA JUGA: Bagaimana Memiliki Hubungan yang Baik dengan Anak Usia 5-8 Tahun? Berikut Tips Wajib Untuk Orang tua

Tips Orang Tua Bisa Lebih Dekat dengan Anak

anak remaja

Foto: Freepik

Untuk para orang tua yang punya anak remaja dan hubungannya terasa semakin berjarak, coba ikuti tips agar hubungan orang tua bisa lebih dekat dengan anak berikut ini.

1. Kenali anak lebih dalam

Artinya orang tua tahu apa aktivitas anak, apa yang sedang dia sukai, sedang suka dengarkan musik apa, nonton film apa, dan tertarik untuk belajar apa. Semakin orang tua tahu tentang anak, itu akan jadi modal untuk bisa punya hubungan yang baik dengan anak. Nantinya hal-hal tersebut bisa jadi bahan obrolan kalian sehari-hari.

2. Usahakan saling berhubungan

Untuk tahu tentang anak, maka orang tua harus sering berkomunikasi dengan mereka, sering berinteraksi, ngobrol, atau melakukan aktivitas bersama. Jangan lupa juga ajak anak untuk berdiskusi berbagai macam hal, coba juga untuk dengarkan pendapat anak, dan benar-benar memerhatikan ketika anak sedang cerita. Intinya adalah orang tua harus bisa benar-benar ada saat bersama anak, dan tidak sambil melakukan kegiatan lain.

3. Hindari menghakimi anak

Menurut Firesta, orang tua sebaiknya jangan langsung menyalahkan, memarahi, atau bahkan berkata kasar ketika anak melakukan sesuatu yang tidak tepat. Orang tua harus berusaha untuk meregulasi atau mengatur emosi saat berhadapan dengan anak, karena tentu Anda juga berharap anak bisa melakukan hal yang serupa di kondisi yang sama.

4. Berusaha untuk melihat dari sudut pandang anak

Berusahalah untuk memahami anak, mulai dari apa yang sebetulnya mereka pikirin dan inginkan. Ketika hal-hal yang dipikirkan atau diinginkan anak tidak sesuai dengan apa yang orang tua inginkan, maka berdiskusilah. Dengarkan pendapat anak dan sampaikan pendapat dengan kata-kata yang baik, lalu ajak anak untuk bisa mencari solusi terbaik.

7 Aktivitas Seru yang Bisa Meningkatkan Kedekatan Orang Tua dan Anak Remaja

Kadang banyak orang tua suka bingung, harus mulai dari mana untuk mendekatkan diri ke anak remaja mereka. Apalagi anak sudah punya dunianya sendiri, teman-teman sendiri, bahkan bahasa sendiri (bahasa gaul Gen Z yang tidak dimengerti oleh orang tua). Tenang dulu karena Mommies dan Daddies tidak selalu harus kekeuh, lho. Hubungan bisa dibangun lewat hal-hal kecil dan menyenangkan.

Nah, ini dia 7 aktivitas yang bisa dicoba bareng anak.

1. Movie Night Bersama

Pilih film yang anak suka (dan orang tua juga bisa nikmati), siapkan camilan favorit, lalu tonton bareng tanpa gangguan dari ponsel. Sambil nonton, biasanya obrolan ringan bisa mengalir sendiri, apalagi kalau filmnya relate sama kehidupan anak remaja.

2. Masak Bareng di Rumah

Nggak perlu jago masak dulu. Justru dengan masak bareng, Mommies bisa kerja sama dengan anak, saling tertawa soal hasil masakan yang “agak gagal”, dan belajar hal baru bareng. Bonusnya: bisa jadi momen ngobrol yang intim tanpa tekanan.

3. Jalan-Jalan Sore Tanpa Tujuan

Ajak anak jalan kaki sore keliling kompleks atau naik motor keliling kota. No agenda dan no tekanan. Sering kali obrolan justru mengalir saat kalian tidak duduk saling menatap, tetapi sambil bergerak atau melihat pemandangan.

4. Bikin Playlist Musik Gabungan

Tanya lagu-lagu favorit anak, lalu gabungkan dengan lagu favorit Mommies di zaman dulu. Sambil dengerin bareng, lirik lagunya bisa jadi bahan obrolan seru, kenangan masa muda Mommies, sampai curhatan anak soal perasaan mereka sendiri. Main tebak-tebak lagu juga bisa, lho. Kalian saling tebak lagu dari masing-masing masa. Dijamin seru, deh!

5. Ikut Aktivitas yang Disukai Anak

Kalau anak suka main game, coba minta mereka ajarin Mommies caranya bermain. Kalau anak suka seni, ikut mereka ke workshop menggambar atau pameran. Ini bukan soal jadi “keren”, tetapi menunjukkan kalau kamu mau masuk ke dunia mereka.

6. Tulis Jurnal Bareng

Punya satu buku jurnal keluarga yang bisa diisi bareng-bareng? Kenapa tidak? Bisa isinya saling nulis pesan, curhat, atau sekadar gambar-gambar lucu. Ini bisa jadi alat komunikasi tak langsung yang powerful banget, lho!

7. Volunteer Bersama-sama

Ikut kegiatan sosial atau komunitas bersama bisa jadi pengalaman bonding yang bermakna. Anak remaja bisa belajar empati, dan orang tua bisa punya pengalaman bersama yang lebih dalam dari sekadar main ke mall.

BACA JUGA: 8 Rekomendasi Buku Remaja, Seru dan Menarik untuk Dibaca

Cover: Freepik

Share Article

author

Katharina Menge

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan