Dear parents, begini caranya mengajarkan anak-anak mencintai diri sendiri. Wajib diajarkan ke anak sejak dini demi masa depannya!
Buat balita dan anak prasekolah sikap “Aku yang utama” dan “Aku lebih penting” sudah mengalir di dalam darah tanpa perlu diajarkan. Sikap egosentris mereka bawa dari lahir. Namun bukan berarti anak tidak perlu diajari cara mencintai diri sendiri.
Mommies hanya harus mengajar anak mencintai dirinya dan peduli terhadap kebutuhan mereka tanpa terjebak menjadi pribadi yang egois.
BACA JUGA: Hati-Hati,10 Sikap Orang Tua Ini Bisa Hancurkan Rasa Percaya Diri Anak!
Seseorang yang mencintai dirinya sendiri berarti mampu menerima dirinya sepenuhnya. Ini adalah keadaan seseorang yang mampu menghargai dan menerima dirinya secara fisik, mental, dan spiritual. Ini juga berarti mampu memelihara kebahagiaan, pertumbuhan, dan kesejahteraan Anda sendiri.
Berikut adalah beberapa tindakan mencintai diri sendiri:
Anak-anak yang memiliki pandangan positif terhadap dirinya akan memiliki pola pikir yang berkembang. Artinya, mereka cenderung berani mencoba hal-hal baru, berani menghadapi tantangan, mau berusaha melakukan yang terbaik, siap mengatasi serta belajar dari kesalahan mereka dengan lebih baik.
Sikap tersebut akan membuat mereka tidak mudah stres dan tidak takut untuk minta bantuan saat membutuhkannya. Hasil lainnya, mereka cenderung bahagia saat di rumah, berprestasi di sekolah, serta lebih mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
Faktanya, menurut American Academy of Pediatrics, cara anak-anak memandang diri mereka sendiri berperan penting dalam motivasi dan prestasi mereka di sekolah, hubungan mereka, dan ketahanan mental mereka. Selain itu, penelitian lain telah menunjukkan bahwa orang yang mempraktikkan cinta diri, dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan secara signifikan, dan membantu mereka tidak terlalu kritis terhadap diri sendiri.
Foto: Freepik
Untuk mengajari anak Anda tentang cinta diri, mulailah mempraktikkan kebiasaan sehari-hari ini!
Perilaku Mommies adalah salah satu pengaruh terbesar pada kemampuan anak Anda untuk mengembangkan cinta diri, kepercayaan diri, dan harga diri. Anggap saja seperti ini: balita tidak akan bisa belajar mencintai dirinya jika Anda tidak menunjukkan cara melakukannya.
Jadi tolong, berusahalah menjadi teladan cinta diri dan merawat diri, sehingga anak akan meniru perilaku Mommies. Berikut beberapa cara Mommies dapat memberi contoh tindakan mencintai diri:
Kepercayaan diri adalah sahabat dari cinta diri dan harga diri. Artinya, berikan anak Anda banyak kesempatan untuk membangun kepercayaan diri mereka, dan rasa cinta pada diri sendiri akan menyusul.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memercayakan beberapa pekerjaan rumah tangga sesuai usia yang dapat diselesaikan sendiri oleh balita, anak prasekolah, atau anak remaja Anda. Misalnya, “Sudah selesai dengan krayonmu? Kembalikan ke dalam laci ya”, “Pakaianmu yang ini kotor? Masukkan ke dalam keranjang pakaian kotor.”
Tidak ada yang lebih meningkatkan harga diri anak Mommies selain mengetahui bahwa dia dicintai dan berharga. Mommies bisa mengajaknya ikut berperan dalam aktivitas sehari-hari. Beri kesempatan kepada anak untuk menyumbangkan ide dan ikut mengambil keputusan, diberi tanggung jawab saat belanja kebutuhan bulanan keluarga, atau bahkan membiarkan anak membantu pekerjaan Anda.
Hal-hal itu akan membuat anak merasa bahwa kehadiran dan pendapatnya berharga. Anda juga akan melihat anak-anak lebih siap menghadapi tantangan dan percaya diri untuk mengatasinya.
Jika Mommies sakit tifus gara-gara kelelahan bekerja di kantor dan mengurus rumah tangga, terkuras secara fisik, mental, dan spiritual, anak Mommies akan belajar bahwa mengurus kebutuhannya sendiri adalah hal yang egois dan tidak penting. Ini akan berakibat tidak baik untuknya! Putus siklus tersebut dengan merawat diri Mommies sebaik mungkin.
Coba ingat-ingat, berapa kali Mommies mengatakan “Anak Mama cantik banget, sih” atau “Hebat, anak Mama memang pinter” kepada anak-anak? Kita semua pasti pernah melakukannya. Namun memberikan pujian yang sifatnya dangkal seperti ini sebenarnya bisa lebih merugikan daripada menguntungkan bagi harga diri anak. Kenapa? Memuji upaya dan kerja kerasnya (bukan sekadar hasil bagusnya) akan membangun harga diri anak Mommies lebih dari yang dapat Anda bayangkan.
Peneliti dari Universitas Chicago menemukan bahwa balita yang dipuji atas usaha dan kerja kerasnya (proses) memiliki sikap yang lebih positif dan siap menghadapi tantangan, dibandingkan dengan balita yang dipuji karena penampilan fisik dan hasil yang bagus semata.
BACA JUGA: Bikin Jago Public Speaking dan Percaya Diri, Coba Lakukan 5 Cara Ini
Cover: Pexels