banner-detik
PARENTING & KIDS

5 Cara Efektif Mengajari Anak Mencintai Diri Sendiri, Ajarkan Sejak Dini!

author

Fannya Gita Alamanda25 Mar 2024

5 Cara Efektif Mengajari Anak Mencintai Diri Sendiri, Ajarkan Sejak Dini!

Dear parents, begini caranya mengajarkan anak-anak mencintai diri sendiri. Wajib diajarkan ke anak sejak dini demi masa depannya!

Buat balita dan anak prasekolah sikap “Aku yang utama” dan “Aku lebih penting” sudah mengalir di dalam darah tanpa perlu diajarkan. Sikap egosentris mereka bawa dari lahir. Namun bukan berarti anak tidak perlu diajari cara mencintai diri sendiri.

Mommies hanya harus mengajar anak mencintai dirinya dan peduli terhadap kebutuhan mereka tanpa terjebak menjadi pribadi yang egois.

BACA JUGA: Hati-Hati,10 Sikap Orang Tua Ini Bisa Hancurkan Rasa Percaya Diri Anak!

Apa yang Dimaksud dengan Mencintai Diri Sendiri?

Seseorang yang mencintai dirinya sendiri berarti mampu menerima dirinya sepenuhnya. Ini adalah keadaan seseorang yang mampu menghargai dan menerima dirinya secara fisik, mental, dan spiritual. Ini juga berarti mampu memelihara kebahagiaan, pertumbuhan, dan kesejahteraan Anda sendiri.

Berikut adalah beberapa tindakan mencintai diri sendiri:

  • Bersikap baik terhadap diri sendiri
  • Berbicara hal-hal yang positif tentang diri sendiri
  • Mampu memaafkan diri sendiri
  • Menetapkan batasan yang sehat dalam hal apa pun
  • Berani besikap jujur terhadap diri sendiri
  • Dengarkan dan peduli terhadap kebutuhan tubuh kita
  • Menjalin hubungan yang baik dengan orang lain

Mengapa Penting Mengajarkan Anak untuk Mencintai Diri Sendiri?

Anak-anak yang memiliki pandangan positif terhadap dirinya akan memiliki pola pikir yang berkembang. Artinya, mereka cenderung berani mencoba hal-hal baru, berani menghadapi tantangan, mau berusaha melakukan yang terbaik, siap mengatasi serta belajar dari kesalahan mereka dengan lebih baik.

Sikap tersebut akan membuat mereka tidak mudah stres dan tidak takut untuk minta bantuan saat membutuhkannya. Hasil lainnya, mereka cenderung bahagia saat di rumah, berprestasi di sekolah, serta lebih mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

Faktanya, menurut American Academy of Pediatrics, cara anak-anak memandang diri mereka sendiri berperan penting dalam motivasi dan prestasi mereka di sekolah, hubungan mereka, dan ketahanan mental mereka. Selain itu, penelitian lain telah menunjukkan bahwa orang yang mempraktikkan cinta diri, dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan secara signifikan, dan membantu mereka tidak terlalu kritis terhadap diri sendiri.

mencintai diri sendiri

Foto: Freepik

Cara Mengajar Anak Mencintai Diri sendiri

Untuk mengajari anak Anda tentang cinta diri, mulailah mempraktikkan kebiasaan sehari-hari ini!

1. Menjadi model

Perilaku Mommies adalah salah satu pengaruh terbesar pada kemampuan anak Anda untuk mengembangkan cinta diri, kepercayaan diri, dan harga diri. Anggap saja seperti ini: balita tidak akan bisa belajar mencintai dirinya jika Anda tidak menunjukkan cara melakukannya.

Jadi tolong, berusahalah menjadi teladan cinta diri dan merawat diri, sehingga anak akan meniru perilaku Mommies. Berikut beberapa cara Mommies dapat memberi contoh tindakan mencintai diri:

  • Latihlah positive self-talk. Meskipun self-talk seringnya cuma Mommies katakan di dalam hati, mulailah menyuarakan pikiran positif Anda—seperti, “Saya bisa melakukan ini”, “Nggak apa-apa sesekali bikin kesalahan. Saya manusia biasa”, “Oke, sekarang gagal, tapi saya akan coba lagi dan pasti berhasil” agar anak-anak Mommies bisa mendengarnya.
  • Ucapkan kalimat afirmasi dengan suara keras. Misalnya: saya orang tua terbaik untuk anak-anak saya; anak-anak sayang saya meskipun saya bukan orang tua yang sempurna.
  • Jangan ucapkan kalimat negatif tentang diri Mommies. Upayakan menghindari penggunaan frasa seperti “Saya tidak bisa”, “Saya tidak pernah”, “Saya selalu”, dan semua frasa dan kalimat negatif lainnya terhadap diri Mommies, seperti “Saya kelihatan jelek dan gendut pakai baju ini,” “Saya bodoh banget,” “Saya nggak becus melakukan apa-apa.” Jangan gampang bersikap jahat terhadap diri sendiri. Bayangkan Anda mendengar anak mengatakan hal yang sama tentang dirinya. Sedih, kan!
  • Memelihara hubungan yang sehat. Penting untuk anak Mommies melihat orang tuanya memiliki hubungan yang baik, saling menghormati, menyayangi, dan saling mendukung dengan tetangga, teman, keluarga, dan pasangan.

2. Menumbuhkan kemandirian

Kepercayaan diri adalah sahabat dari cinta diri dan harga diri. Artinya, berikan anak Anda banyak kesempatan untuk membangun kepercayaan diri mereka, dan rasa cinta pada diri sendiri akan menyusul.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memercayakan beberapa pekerjaan rumah tangga sesuai usia yang dapat diselesaikan sendiri oleh balita, anak prasekolah, atau anak remaja Anda. Misalnya, “Sudah selesai dengan krayonmu? Kembalikan ke dalam laci ya”, “Pakaianmu yang ini kotor? Masukkan ke dalam keranjang pakaian kotor.”

3. Membuat anak tahu dirinya penting bagi Anda

Tidak ada yang lebih meningkatkan harga diri anak Mommies selain mengetahui bahwa dia dicintai dan berharga. Mommies bisa mengajaknya ikut berperan dalam aktivitas sehari-hari. Beri kesempatan kepada anak untuk menyumbangkan ide dan ikut mengambil keputusan, diberi tanggung jawab saat belanja kebutuhan bulanan keluarga, atau bahkan membiarkan anak membantu pekerjaan Anda.

Hal-hal itu akan membuat anak merasa bahwa kehadiran dan pendapatnya berharga. Anda juga akan melihat anak-anak lebih siap menghadapi tantangan dan percaya diri untuk mengatasinya.

4. Praktikkan self-care

Jika Mommies sakit tifus gara-gara kelelahan bekerja di kantor dan mengurus rumah tangga, terkuras secara fisik, mental, dan spiritual, anak Mommies akan belajar bahwa mengurus kebutuhannya sendiri adalah hal yang egois dan tidak penting. Ini akan berakibat tidak baik untuknya! Putus siklus tersebut dengan merawat diri Mommies sebaik mungkin.

5. Pujilah mereka dengan cara yang benar

Coba ingat-ingat, berapa kali Mommies mengatakan “Anak Mama cantik banget, sih” atau “Hebat, anak Mama memang pinter” kepada anak-anak? Kita semua pasti pernah melakukannya. Namun memberikan pujian yang sifatnya dangkal seperti ini sebenarnya bisa lebih merugikan daripada menguntungkan bagi harga diri anak. Kenapa? Memuji upaya dan kerja kerasnya (bukan sekadar hasil bagusnya) akan membangun harga diri anak Mommies lebih dari yang dapat Anda bayangkan.

Peneliti dari Universitas Chicago menemukan bahwa balita yang dipuji atas usaha dan kerja kerasnya (proses) memiliki sikap yang lebih positif dan siap menghadapi tantangan, dibandingkan dengan balita yang dipuji karena penampilan fisik dan hasil yang bagus semata.

BACA JUGA: Bikin Jago Public Speaking dan Percaya Diri, Coba Lakukan 5 Cara Ini

Cover: Pexels

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan