Menjadikan keluarga nomor 1 dan ingin selalu bermanfaat untuk orang lain sebagaimana yang diajarkan orang tuanya merupakan kunci sukses Harman Subakat.
Meneruskan kepemimpinan perusahaan yang didirikan oleh orang tuanya, Harman Subakat, saat ini menjabat sebagai Group CEO Paragon Corp. Selain aktif dalam pengembangan dan produktivitas bisnis di Paragon, anak pertama dari Ibu Nurhayati Subakat sang Pendiri dan Komisaris Utama PT. Paragon Technology and Innovation ini juga aktif dalam meningkatkan pendidikan, mendukung kemanusiaan dan pemberdayaan manusia, hingga memberikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Beliau juga mendapatkan banyak meraih penghargaan. Beberapa di antaranya seperti penghargaan Ganesa Widya Jasa Utama dari Institut Teknologi Bandung (ITB) atas kepedulian beliau dalam meningkatkan pendidikan, kemudian Best Entrepreneurs pada Obsession Awards 2023, hingga Tokoh Pemberdayaan Rumah Zakat 2024 dari Rumah Zakat.
Ditemui langsung dalam Ramadan Gathering bersama Kahf pada Kamis, 14 Maret 2023, Mommies Daily berkesempatan untuk berbincang langsung dengan Pak Harman Subakat. Simak selengkapnya yuk, Mommies!
BACA JUGA: 10 Cara Mendidik Anak Laki-laki agar Jadi Suami dan Ayah yang Bertanggung Jawab
Menurut Saya, kita tuh nggak mungkin bisa menangin semuanya. Mungkin banyak orang bilang Saya tuh kuper banget di dunia profesional (jarang kumpul sama komunitas), karena Saya kalau ada waktu kosong itu pasti balik ke rumah. Jadi, Sabtu dan Minggu Saya full dengan keluarga. Bagi Saya quality time sama keluarga itu nomor satu. Tapi itu kan pilihan, ya.
Ada juga (orang lain) yang berusaha membagi waktu. Tapi kalau saya, nggak mungkin semua bisa dibagi rata, pasti ada sesuatu yang hilang dan harus dikorbankan.
Dan Saya nggak nyesal untuk mengutamakan keluarga. Bahkan Saya nggak pernah miss semua event anak-anak saya. Anak Saya sekarang sudah kuliah tingkat tiga (anak pertama), yang satu lagi kuliah tingkat dua (anak kedua), dan satu lagi SMA (anak ketiga). Dari mereka kecil sampai sekarang, semua event mereka seperti pentas sekolah, Saya nggak pernah miss.
Di perusahaan juga Saya melakukan adil. Saya nggak pernah nolak cuti, misalnya tiba-tiba ada yang mau izin karena anaknya di hari apa mau ada performance, ya silakan cuti.
Pertama, Ibu Nur dan Pak Subakat tuh nggak pernah memberikan Saya harus begini, harus begitu. Mereka sangat membebaskan anak-anaknya. Orang tua Saya mengajarkan, “Kalau memang kamu pingin sesuatu dan sesuatu tersebut memang kebutuhan, ya kamu beli aja. Tapi jangan sampai kamu nabung, terus akhirnya punya tabungan, tapi malah membeli sesuatu padahal nggak ada kebutuhan.”
Jadi meskipun diberi kebebasan, tapi tetap bertanggung jawab.
Kemudian yang kedua, parenting yang Saya dapatkan nggak bisa lepas juga dari Pak Subakat. Pak Subakat dan Ibu menekankan banget ke Saya, bagaimana hidup itu harus bermanfaat bagi orang.
Dan ketiga, jujur. Jadi nggak boleh mengambil hak orang lain. Contohnya waktu kuliah, Saya mau ambil beasiswa tapi nggak boleh walaupun beasiswanya karena prestasi. Karena kata Ibu, Ibu kan masih bisa membiayai. Di dalam beasiswa itu ada hak orang lain yang mungkin lebih butuh.
3 Hal itu sih, yang ingin Saya ajarkan juga pada anak-anak Saya.
Ini menarik, sih. Jadi Saya di tahun 2024 ini, setiap bulan sudah sepakat sama istri Saya, Ratih, kalau kita berdua harus punya waktu satu hari untuk menginap berdua doang. Nah, kalau untuk sama anak-anak, saya setiap liburan pingin ada road trip dan kegiatan lain, jadi intimate-nya jauh lebih baik.
Kalau di akhir pekan dan lagi nggak kemana-mana, pasti kita sempatin bareng sama anak-anak untuk makan siang di luar atau di mall. That’s why, saya kalau weekend pokoknya keluarga dulu, baru pekerjaan atau misalnya kumpul komunitas.
BACA JUGA: Cara Ajarkan Kesetaraan Gender pada Anak Sesuai Usia, Kata Psikolog
Cover: Instagram @harmansubakat