Jajaran tokoh perempuan inspiratif ini berhasil mendobrak dunia dengan memberikan gagasan baru dan tindakan perlawanan yang bisa dicontoh.
Tak terasa kita sudah memasuki tahun 2024. Tahun-tahun begitu cepat berlalu, namun tahukah Mommies dalam 10 tahun terakhir atau satu dasawarsa terakhir banyak tokoh perempuan inspiratif yang muncul?
Para perempuan ini mendobrak pemikiran kuno dan membawa perubahan yang menyegarkan. Apalagi era 2010 merupakan era dengan akses informasi yang semakin luas, dengan semakin banyaknya akses internet.
Menyambut Hari Perempuan Internasional yang jatuh di tanggal 8 Maret, yuk kita lihat siapa saja 10 perempuan inspiratif tersebut.
Isu tentang krisis iklim sering diabaikan sampai seorang siswi Swedia berusia 16 tahun, Greta Thunberg, menolak untuk diam tentang masalah ini. Protesnya dimulai dari hal kecil: ia tidak masuk sekolah selama 20 hari menjelang pemilihan umum Swedia pada bulan Agustus 2018 dan duduk di luar gedung parlemen negara tersebut sambil memegang papan bertuliskan ‘Skolstrejk för klimatet’ (mogok sekolah untuk iklim).
Sejak saat itu, Greta telah menginspirasi gerakan global di kalangan anak muda, berpidato di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Forum Ekonomi Dunia di Davos, serta dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.
Tokoh perempuan inspiratif dari Indonesia ini merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia perempuan pertama di 27 Oktober 2014. Sejak saat itu Retno secara konsisten mengabarkan posisi Indonesia ke luar negeri dengan sangat baik.
Yang paling terbaru tentu dengan sikapnya yang menyuarakan kecaman terhadap tindakan Israel. Ia menegaskan bahwa kekejaman Israel terhadap Palestina harus segera dihentikan di persidangan Advisory Opinion di Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) bulan Februari 2024.
BACA JUGA: MD Ask the Expert: Perbedaan Gaya Parenting Boomers, X, dan Millenial
Pada tahun 2012, di usianya yang baru menginjak 14 tahun, Malala Yousafzai tiba-tiba menjadi terkenal. Ia yang aktif menyuarakan pendapat untuk pendidikan anak perempuan di negara asalnya, Pakistan, ditembak di kepala oleh kelompok Taliban.
Malala menjadi simbol kekuatan dan keberanian seorang aktivis yang memperjuangkan hak-hak anak perempuan di seluruh dunia. Delapan tahun kemudian, dan kini berusia 22 tahun, ia adalah orang termuda yang pernah memenangkan Nobel Perdamaian.
Farwiza Farhan adalah aktivis lingkungan dan konservasionis hutan di Kawasan Ekosistem Leuser, Sumatra, Indonesia. Ia sempat terkenal di media sosial saat terlibat proyek film dokumenter dengan aktor terkenal Hollywood, Leonardo Dicaprio.
Ia juga masuk dalam jajaran majalah Time edisi Oktober 2022 dengan tema “Time 100 Next”, karena konsisten melakukan tindakan yang terkait isu-isu lingkungan.
Masih ingatkah Mommies dengan peristiwa penembakan di Amerika tahun 2018 lalu? Emma Gonzalez telah menjadi salah satu perwakilan paling ikonik dalam memperjuangkan kontrol senjata di Amerika Serikat.
Dia adalah penyintas penembakan di sekolah Parkland pada tahun 2018, yang mengakibatkan kematian 17 orang, termasuk siswa dan guru. Sosok Emma menjadi pusat dari gerakan #MarchForOurLives di Washington D.C. untuk menentang kekerasan senjata.
Angkie Yudistia menjadi sosok inspiratif perempuan yang juga mempunyai disabilitas. Sebagai penyandang tuna rungu, ia mendirikan Tishable Enterprise, yayasan yang kini berada dalam naungan PT Berkarya Menembus Batas sejak 2015. Yayasan tersebut menjadi perusahaan yang membantu penyandang disabilitas untuk mandiri dan berdaya secara ekonomi.
Seperti yang disebutkan, tahun 2010-an adalah tahun kemajuan teknologi dan ada seorang wanita yang berada di pucuk pimpinan sejak awal: Sheryl Sandberg. Dia memulai dekade ini dengan bergabung dengan dewan direksi Facebook sebagai COO, wanita pertama yang berada di puncak perusahaan teknologi besar.
Kemudian bukunya pada tahun 2013, Lean In: Women, Work, And The Will To Lead, menjadi buku terlaris karena dia mendorong para wanita di dunia teknologi untuk lebih berani dan melawan dominasi pria di industri tersebut.
Saat pandemi COVID melanda di tahun 2019-2021, ada satu sosok perempuan Indonesia yang memegang peran penting. Sosok itu adalah Dr. Carina Joe yang merupakan salah satu figur di tim manufaktur vaksin Astrazeneca. Ia juga berhasil meraih penghargaan Pride of Britain di London 2021 dan Vaccines 2022 Young Investigator Award.
Ia adalah sosok yang menemukan formula vaksin dan berhasil mengembangkan vaksin hanya dalam waktu 1,5 tahun.
Nadia Murad adalah seorang aktivis dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2018. Berkat perjuangannya, kekerasan seksual dalam konflik bersenjata, kini menjadi kejahatan perang dan ancaman bagi perdamaian dan keamanan. Tujuan dari aksinya saat ini adalah untuk membantu perempuan dan anak-anak yang menjadi korban perdagangan manusia.
Pasti Mommies tahu atau pernah mendengar dengan aksi #MeToo. #MeToo adalah gerakan sosial dan kampanye kesadaran untuk menentang pelecehan seksual, pelecehan seksual, dan budaya pemerkosaan.
Pada tahun 2006, aktivis Tarana Burke mulai menggunakan #MeToo untuk membantu perempuan lain yang memiliki pengalaman serupa untuk membela diri mereka sendiri.
Ditulis oleh: Shandya Pricilla
Cover: wayhomestudio on Freepik