10 Dongeng Islami yang Mendidik, Ajarkan Moral dan Iman pada Allah

Menjadi media yang baik untuk mendidik anak, ini 10 dongeng Islami anak yang bisa membantu Mommies mengenalkan nilai-nilai Islami untuk anak.

Dongeng anak Islami bisa menjadi salah satu sarana untuk mengenalkan kegiatan positif pada anak. Banyak manfaat yang bisa diambil dari dongeng anak Islami, salah satunya pesan moral.

Pesan moral yang terdapat di dongeng Islami dapat mendorong pemikiran anak, sehingga mereka bisa memilih dan memahami mana yang baik dan mana yang buruk. Jika dilakukan dengan metode pendekatan yang sangat akrab, maka akan membantu pembentukan dan perkembangan jiwanya.

Dongeng Anak Islami

Ini beberapa dongeng anak Islami yang bisa Mommies bacakan dan ceritakan sebagai pengantar tidur anak.

1. Hikmah Berbagi di Bulan Ramadan

Istri Rasulullah SAW, Aisyah hanya memiliki dua buah roti untuk berbuka. Lalu, pada sore hari seorang pengemis datang ke rumahnya untuk meminta sepotong roti. Aisyah dengan cepat memanggil budaknya dan memerintahkan mereka untuk memberikan sepotong roti yang ada di rumah.

Tak lama kemudian, seorang pengemis datang lagi ke rumahnya. Namun, kali ini Aisyah sendiri yang memberikan sepotong roti tersebut karena budaknya tidak mau memberikannya. Menjelang buka puasa, datang seorang utusan yang mengantarkan kambing bakar yang di atasnya terdapat roti untuk Aisyah dan keluarganya.

Cerita ini mengingatkan anak untuk berbagi di bulan Ramadan karena akan mendapatkan balasan yang lebih banyak dari Allah.

BACA JUGA: Bikin Pintar, Ini 7 Rekomendasi Channel YouTube untuk Anak Belajar Matematika

2. Perintah Puasa Ramadan

Pada masa Nabi Muhammad, perintah puasa Ramadan diberikan pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriyah, setelah adanya pengubahan kiblat salat. Setelah perintah puasa Ramadan turun, Nabi Muhammad tidak langsung mewajibkan seluruh umat Islam untuk melakukannya tetapi Nabi memberikan 2 pilihan yaitu berpuasa atau membayar fidyah jika tidak berpuasa. Kemudian, Nabi Muhammad mewajibkan seluruh Umat Islam untuk berpuasa kecuali untuk orang yang sedang sakit atau bepergian jauh.

3. Belajar Berpuasa Sedari Dini

Ada seorang anak yang menangis karena diharuskan oleh ibunya untuk berpuasa, karena ia takut kelaparan dan kehausan jika berpuasa. Berbeda dengan Ahmad yang mau mencoba puasa dan mengikuti nasihat ibunya untuk belajar puasa. Karena ingin mendapat pahala yang berlipat, Ahmad juga rajin mengaji. Meski sedang berpuasa, Ahmad tetap aktif bermain dengan gembira. Saat Maghrib tiba, Ahmad pun berbuka puasa dengan penuh sukacita. Berbeda dengan anak yang tadi menangis karena tidak mau puasa, ia hanya mengamati orang tua dan keluarganya yang menikmati menu buka puasa.

Photo by RDNE Stock project on Pexels

4. Agar Terbiasa Puasa

Abdullah bin Malik, sahabat Nabi yang mendapat petunjuk dari Allah SWT untuk memeluk agama Islam sejak lama. Abdullah bin Malik juga selalu mengikuti perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam mengembangkan agama Islam. Pada masanya, Abdullah bin Malik dikenal terbiasa berpuasa dengan penuh kesungguhan.

Suatu hari temannya bertanya terkait Abdullah bin Malik yang selalu terlihat bersemangat saat berpuasa. Lalu, ia menjawab bahwa dirinya membiasakan diri untuk menjalani puasa sunah sebelum bulan Ramadan tiba. Sejak saat itu, temannya juga jadi ingin melaksanakan puasa sunah agar tidak berat dalam menjalankan ibadah puasa.

5. Berniaga dengan Para Malaikat

Suatu hari, istri Ali bin Abi Thalib yang bernama Fatimah az-Zahra didatangi seorang pengemis yang meminta sedekah. Namun pada saat itu, Fatimah hanya memberikan 25 dirham karena ia hanya memiliki 50 dirham. Setelah diberikan 25 dirham, pengemis tersebut melanjutkan perjalanannya lagi. Saat di tengah perjalanan, ia bertemu dengan Ali bin Abi Thalib yang menyuruhnya untuk bertemu lagi dengan Fatimah agar diberikan uang lagi. 

Beberapa hari kemudian, Ali bertemu dengan seorang hamba Allah yang sedang kesulitan menjual untanya. Meski tidak punya uang, Ali berjanji akan membantu orang tersebut. Saat perjalanan pulang, Ali bertemu dengan lelaki yang ingin membeli untanya dengan harga yang lebih tinggi. Kemudian, Ali menjual unta itu kepadanya dan membayar hutangnya kepada penjual unta sebelumnya.

Beberapa hari kemudian, Ali bertemu dengan Rasulullah yang memberikannya informasi terkait unta yang dijualnya. Rasulullah menjelaskan bahwa yang menjual unta adalah Malaikat Jibril a.s. dan yang membeli untanya adalah Malaikat Mikail AS. Sedangkan, selisih harga yang didapatkan Ali adalah rezeki dari Allah SWT.

6. Hadiah Rumah dari Khalifah

Suatu hari, Khalifah Ja’far Al-Manshur didatangi seorang perwira pasukan berber yang bernama Wanzimar. Wanzimar adalah salah satu pasukan berber yang banyak berjasa selama pemerintahan Khalifah Ja’far Al-Manshur. Saat itu, Wanzimar meminta Ja’far untuk memberikannya rumah yang layak. Namun, Ja’far merasa heran karena ia merasa sudah memberikannya banyak hadiah.

Wanzimar menjelaskan bahwa hadiah tanah pertanian dan perkebunan yang diberikannya membuat rumahnya dipenuhi dengan hasil panen pertanian dan perkebunan tersebut. Akhirnya, Ja’far menyadari kesalahannya dan memberikan Wanzimar sebuah rumah yang layak untuk Wanzimar dan keluarganya.

7. Ketabahan Iman Zunairah

Abu Jahal menanyakan keimanan budaknya yang bernama Zunairah. Zunairah yang begitu yakin dengan keimanan Islamnya pun dianiaya secara keji sampai matanya luka parah dan menjadi buta. Namun, berkat kekuasaan Allah SWT, mata Zunairah yang buta sembuh kembali pada keesokan paginya.

Meski heran dengan keajaiban tersebut, Abu Jahal tetap dalam kekafirannya dan tidak peduli dengan kebenaran yang Zunairah sampaikan. Abu Bakar yang mendengar kejadian tersebut pun langsung menebus Zunairah dari Abu Jahal dan membebaskannya dari tugas budak.

Photo by Werner Pfennig on Pexels

8. Kemuliaan Hasan Bin Ali

Suatu hari, cucu Rasulullah SAW yang bernama Hasan Bin Ali Bin Abi Thalib didatangi oleh seorang pemuda Arab badui. Kemudian, pemuda tersebut tiba-tiba Hasan Bin Ali dan juga keluarganya. Namun, Hasan Bin Ali tidak membalas cacian pemuda tersebut. Ia justru memberikannya sejumlah perak.

Akhirnya, sikap simpatik dan pelayanan lembut Hasan Bin Ali berhasil meluluhkan hati pemuda Badui tersebut. Pemuda tersebut menangis terisak-isak dan mengaku bahwa ia melakukan hal ini untuk menguji budi pekerti yang dimiliki Hasan Bin Ali.

9. Keadilan Shah Jehan

Saat sedang berburu, Shah Jehan didatangi oleh seorang kuli yang mengadukan keluhannya terkait majikannya yang belum membayar gajinya. Kemudian, Shah Jehan memerintahkan pengawalnya untuk membawa majikan si kuli tersebut untuk bertemu dengannya.

Setelah bertemu dengan si majikan, Shah Jehan memerintahkannya untuk turun dari kudanya dan bergantian dengan kulinya yang duduk di sana. Selama Shah Jehan berburu, si majikan tersebut terus berlari sambil menuntun kuda yang dinaiki oleh kuli sampai ia tidak mampu lagi berlari dan jatuh ke tanah dengan kelelahan di sekujur tubuhnya. Kemudian, Shah Jehan menjelaskan bahwa itu adalah hukuman darinya dan memerintahkan si majikan untuk segera membayar gaji kulinya.

10. Pengairan Gratis

Saat sedang berjalan di padang pasir, seorang laki-laki ahli ibadah mendengar suara dari langit yang menyerukan perintah untuk mengairi kebun si Fulan. Kemudian, ia melihat awan berjalan menuju tempat tertentu dan menumpahkan airnya di sebuah area tanah yang penuh dengan batu hitam. Di sana terdapat aliran air yang menampung air tersebut.

Tiba-tiba ia melihat seseorang berdiri di kebunnya yang sedang mendorong air dengan penyodok ke dalam kebunnya. Kemudian, pemilik kebun tersebut menjelaskan bahwa hasil dari kebunnya ia sedekahkan, makan bersama keluarganya, dan sisanya dikembalikan lagi ke kebun untuk ditanam.

Moral dari cerita ini adalah orang yang meninggalkan sifat kikir akan mendapatkan kebaikan yang lebih banyak.

BACA JUGA: Rekomendasi Akun YouTube tentang Dongeng untuk Anak

Ditulis oleh: Shandya Pricilla

Cover: Photo by Monstera Production on Pexels