Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Fakta Film 13 Bom di Jakarta yang Terinspirasi Kisah Nyata
Film 13 Bom di Jakarta siap menemani akhir tahun masyarakat Indonesia dengan menampilkan cerita yang diangkat dari kisah nyata. Yuk, cek faktanya!
Film 13 Bom di Jakarta jadi film terakhir yang dipilih oleh rumah produksi Visinema untuk menutup karya mereka di tahun 2023. Film laga yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini diperankan oleh sederet aktor dan aktris ternama Indonesia yang aktingnya tak perlu lagi diragukan.
Aktor dan aktris yang terlibat di dalamnya adalah Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Lutesha, Rio Dewanto, Putri Ayudya, Ganindra Bimo, Niken Anjani, Rukman Rosadi, Muhammad Khan, Andri Mashadi, hingga Aksara Dena.
Mommies Daily pun berkesempatan untuk menyaksikan premier filmnya yang diadakan pada Kamis, 21 Desember 2023 di Epicentrum, Kuningan. Sebelum Mommies dan Daddies menyaksikan filmnya di bioskop mulai 28 Desember 2023 nanti, intip dulu deretan faktanya berikut ini!
Foto: Instagram/13bomdijakartafilm
Sinopsis Film 13 Bom di Jakarta
Film 13 Bom di Jakarta berkisah tentang Jakarta yang diteror oleh sekumpulan teroris. Mereka telah menanam 13 bom di Jakarta dan akan dihancurkan dalam beberapa jam. Untuk menghentikannya, teroris yang dipimpin oleh pria bernama Arok (Rio Dewanto) tersebut meminta uang tebusan.
Kasus pun ditangani oleh Badan Kontra Terorisme dan agen rahasia yang kemudian menemukan beberapa nama yang dicurigai, termasuk Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono). Sayangnya, dalam perjalanan ada seorang penyusup yang membantu kawanan teroris menyerang dengan mudah.
BACA JUGA: 5 Fakta Film The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes
Fakta Film 13 Bom di Jakarta
Ini dia 7 fakta tentang film 13 Bom di Jakarta yang bisa membuat kalian semua semakin tidak sabar untuk menyaksikannya!
1. Diangkat dari kisah nyata
Ide cerita film 13 Bom di Jakarta diakui oleh Angga terinspirasi dari kisah nyata. Dia mengatakan bahwa kasus teror bom yang terjadi di Tangerang pada tahun 2015 silam adalah asal mula kisah film ini muncul.
Pada kasus tersebut, tersangka pelaku yang bernama Leopard Wisnu Kumara meminta tebusan berupa 100 bitcoin kepada pihal Mall Alam Sutera. Dari inti kasus itulah akhirnya tim produksi film ini mengembangkan berbagai elemen dan tokoh di dalamnya sehingga tercipta film 13 Bom di Jakarta.
2. Tidak menggunakan CGI
Diklaim sebagai film aksi terbesar di Indonesia tahun 2023, 13 Bom di Jakarta ternyata nihil CGI. Semua adegan ekstrem di dalamnya, mulai dari adegan perkelahian, ledakan, gunfight, hingga car chasing dilakukan secara langsung tanpa bantuan CGI.
“Semua senjata yang digunakan asli dengan blank bullets (senjata yang hanya megeluarkan suara) sehingga semua percikan api dan peluru yang keluar tidak ada satupun yang menggunakan CGI,” jelas Angga.
Foto: Instagram/13bomdijakartafilm
3. Film perdana yang pakai M2 Browning Machine Gun
Seperti sudah diungkap di atas bahwa senjata yang digunakan di dalam film adalah senjata asli. Para pemain pun sudah diberi pembekalan terbaik yang membuat mereka terbiasa untuk memegang senjata dan mendengar suara tembakan secara langsung. Mereka juga diminta untuk bertanggung jawab penuh dengan senjata masing-masing selama proses syuting.
Fakta 13 Bom di Jakarta yang cukup menarik adalah film ini merupakan film Indonesia pertama yang menggunakan M2 Browning Machine Gun. Selain itu, masih ada beberapa senjata api dari berbagai tipe dan level yang digunakan. Sehingga untuk mengantisipasi risiko selama proses syuting, tim produksi pun menggandeng armourer profesional.
4. Gunakan jalanan Jakarta
Kalau menonton filmnya nanti, pasti Anda akan familiar dengan beberapa jalan di Jakarta, terlebih di adegan car crashing. Sebab pengambilan gambarnya dilakukan di berbagai jalan di Jakarta, salah satunya daerah Fatmawati, Jakarta Selatan.
Tim produksi pun dapat izin untuk syuting tapi hanya 15 menit. Dalam waktu tersebut, Angga harus mampu menyelesaikan syuting. “Untuk pengambilan salah satu adegan di daerah Fatmawati, kami hanya punya waktu 15 menit. Jadi harus bisa sekali take. Karena kita ga mungkin egois blokir jalan sampai menyusahkan pengguna jalan lain,” terang Angga.
5. Izin ledakkan bom asli
Tidak hanya pakai senjata asli, Angga juga menjelaskan bahwa dalam proses syuting ternyata juga menggunakan bom asli. Namun sebelumnya tim produksi juga sudah meminta perizinan untuk hal tersebut dan disetujui oleh pihak berwenang.
“Kami mendapat support dari pihak otoritas. Kami menjelaskan kira-kira gangguan seperti apa yang akan muncul dari adegan yang dilakukan,” jelas Angga.
6. Menggandeng produser film Parasite
Tidak main-main, film 13 Bom di Jakarta menggandeng produser film Parasite, Barunson E&A, yang sukses meraih piala Oscar. Diketahui bahwa Barunson E&A memberikan investasi di film Indonesia pertama mereka.
“Kami percaya bahwa proyek ini tidak hanya akan menjadi tonggak sejarah bagi perfilman Indonesia, tetapi juga menjadi katalis bagi kolaborasi yang lebih dinamis di industri film Asia,” ungkap CEO Barunson E&A Gene Hong Brian Park, dikutip dari Deadline.
Angga pun berharap kerjasama ini tidak hanya memperkuat daya tarik global perfilman Indonesia tapi juga bisa membuka pintu bagi lebih banyak usaha kolaboratif di masa depan.
7. Habiskan biaya fantasis
Mengingat skala produksinya yang super besar, tentu saja biaya yang dihabiskan oleh film ini sangat fantastis. Meski Angga tidak bisa menjawab detail ketika ditanya mengenai total biaya produksinya oleh awak media, tetapi dia menjelaskan bahwa angkanya setara dengan total produksi tiga film. Wow!
Foto: Instagram/13bomdijakartafilm
Itu dia 7 fakta film 13 Bom di Jakarta yang pastinya bikin Anda semakin semangat menantikan filmnya, kan? Sebenarnya film ini pernah ditayangkan sebagai penutup acara Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada 2 Desember 2023 lalu. Namun, secara resmi film ini akan hadir di bioskop-bioskop di Indonesia mulai 28 Desember 2023 mendatang. Siap-siap, ya!
BACA JUGA: 5 Fakta Film Budi Pekerti, Angkat Isu Serius yang “Ngena” di Masyarakat
Share Article
COMMENTS