Sorry, we couldn't find any article matching ''
Batu Ginjal: Definisi, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Waspadai penyakit batu ginjal yang bisa berakibat fatal pada saluran kemih. Kenali penyebab untuk mencegah dan bagaimana gejala hingga cara mengobatinya.
Batu ginjal adalah kondisi medis yang sering kali menyebabkan rasa sakit luar biasa dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Walau termasuk penyakit umum, sayangnya tak ada banyak orang yang tahu bahaya batu ginjal. Penting untuk mengetahui apa sebenarnya batu ginjal, serta penyebab terjadinya batu ginjal, gejala apa saja yang harus diwaspadai, hingga cara mengobatinya. Dengan begitu, Mommies dan keluarga bisa menciptakan pencegahan batu ginjal sejak dini.
Dilansir dari National Kidney Foundation, berikut adalah definisi, penyebab, gejala, dan pengobatan batu ginjal.
Apa itu Batu Ginjal?
Batu ginjal, juga dikenal sebagai nefrolitiasis atau urolitiasis, adalah endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal atau saluran kemih. Batu ginjal dapat bervariasi dalam ukuran, mulai dari sekecil butiran pasir hingga seukuran bola pingpong.
Meskipun batu ginjal dapat terbentuk di seluruh saluran kemih, mereka paling sering muncul di ginjal. Batu ginjal mulai terasa sakit ketika menyebabkan iritasi atau penyumbatan. Dalam sebagian besar kasus, batu ginjal dapat lewat tanpa menyebabkan kerusakan, tetapi biasanya tetap menimbulkan rasa sakit.
BACA JUGA: 6 Perbedaan Batuk Biasa dan Batuk TBC, Mommies Harus Tahu!
Penyebab Batu Ginjal
1. Kurang Minum Air
Mengonsumsi terlalu sedikit air adalah salah satu penyebab umum pembentukan batu ginjal. Cairan yang cukup membantu melarutkan garam dan mineral dalam urine, mengurangi risiko pembentukan kristal yang dapat berkumpul menjadi batu.
2. Aktivitas Fisik yang Tidak Seimbang
Pola latihan fisik yang tidak seimbang, baik terlalu intens atau terlalu sedikit, dapat mempengaruhi keseimbangan air dan garam dalam tubuh, meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
3. Obesitas dan Penurunan Berat Badan
Kelebihan berat badan atau pembedahan penurunan berat badan, terutama jenis pembedahan tertentu, dapat memengaruhi metabolisme dan kadar garam dalam tubuh, meningkatkan kemungkinan pembentukan batu ginjal.
4. Konsumsi Garam atau Gula Berlebihan
Mengonsumsi makanan yang mengandung terlalu banyak garam atau gula dapat memengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
5. Infeksi dan Riwayat Keluarga
Infeksi pada saluran kemih atau riwayat keluarga dengan batu ginjal dapat menjadi faktor risiko tambahan dalam beberapa kasus.
6. Konsumsi Fruktosa yang Berlebihan
Konsumsi fruktosa yang berlebihan, yang dapat ditemukan dalam gula meja dan sirup jagung fruktosa tinggi, berkorelasi dengan peningkatan risiko pembentukan batu ginjal.
Gejala Batu Ginjal
Ini beberapa gejala batu ginjal yang bisa terlihat dan dirasakan.
- Nyeri. Rasa sakit tajam yang biasanya terjadi di punggung bagian bawah atau pinggang.
- Nyeri saat buang air kecil. Rasa nyeri atau sensasi terbakar selama buang air kecil.
- Urine berdarah. Batu ginjal dapat merusak dinding saluran kemih, menyebabkan darah muncul dalam urine.
- Mual dan muntah. Terutama jika batu menyebabkan sumbatan dalam saluran kemih.
- Demam dan kedinginan.
- Urine yang berbau tidak sedap atau terlihat keruh.
BACA JUGA: 13 Rekomendasi Dokter Kandungan Sub Spesialis Endokrin dan Fertilitas
Cara Mencegah dan Mengobati Batu Ginjal
1. Konsumsi cukup air
Air lebih baik daripada minuman ringan, minuman olahraga, atau kopi/teh. Lebih banyak minum dianjurkan saat berolahraga atau cuaca panas. Gula dan sirup jagung fruktosa tinggi sebaiknya dibatasi dalam jumlah kecil.
Sebagian besar orang sebaiknya minum lebih dari 12 gelas air sehari. Namun, Mommies bisa konsultasikan dengan profesional untuk menentukan jumlah air yang tepat untuk tubuh.
2. Makan Buah dan Sayuran Lebih Banyak
Makan lebih banyak buah dan sayuran dapat membuat urine menjadi kurang asam, mengurangi kemungkinan pembentukan batu. Sebaliknya, protein hewani dapat menghasilkan urine yang lebih asam, meningkatkan risiko batu ginjal.
3. Mempertahankan Berat Badan Normal
Upaya untuk mencapai berat badan normal sangat penting. Diet tinggi protein yang ekstrim, terutama yang kaya protein hewani, dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Protein yang memadai diperlukan tetapi sebaiknya menjadi bagian dari diet seimbang. Mommies bisa coba konsultasikan dengan ahli diet terdaftar ketika memulai diet penurunan berat badan atau perubahan diet untuk mengurangi risiko batu ginjal.
4. Hindari Kandungan Garam Tinggi
Tak hanya orang dewasa, batu ginjal juga bisa ditemukan pada anak dari usia 5 tahun. Untuk menghindarinya, anak-anak sebaiknya mengonsumsi lebih sedikit camilan asin, misal keripik kentang dan kentang goreng. Ada juga makanan asin lainnya seperti sup kaleng, makanan kemasan, dan bahkan beberapa minuman elektrolit. Minuman bersoda dan minuman manis lainnya juga dapat meningkatkan risiko batu ginjal jika mengandung sirup jagung tinggi fruktosa.
5. Tindakan Bedah
Dokter biasanya akan berupaya untuk memusnahkan batu ginjal dengan berbagai obat. Namun, jika batu ginjal terlalu besar, menghalangi aliran urine, atau jika ada tanda infeksi di ginjal, maka pembedahan mungkin diperlukan.
BACA JUGA: Bisa Membuat Tidur Nyenyak, Ini 7 Manfaat Magnesium untuk Tubuh
Penting untuk diingat bahwa pengobatan batu ginjal harus disesuaikan dengan kondisi individu, dan konsultasi dengan profesional medis diperlukan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selalu cari bantuan medis jika Mommies mengalami gejala yang mencurigakan. Dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup yang sesuai, banyak orang dapat mengatasi penyakit batu ginjal dan mencegah pembentukan batu yang baru.
Ditulis oleh: Azahra Syifa
Cover: Photo by Sora Shimazaki on Pexels
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS