Sekilas memang sama, tetapi ternyata ada perbedaan antara batuk biasa dan batuk TBC yang harus dikenali!
Kondisi kesehatan pernapasan dan paru-paru kini sedang jadi masalah yang ramai diperbincangankan, salah satunya adalah pneumonia dan TBC (Tuberkulosis). Sama seperti pneumonia, TBC adalah penyakit yang menginfeksi paru-paru dan tersebar melalui udara di sekitar.
Gejala yang ditimbulkan oleh TBC juga hampir sama dengan gejala penyakit lainnya, salah satunya adalah batuk-batuk. Meski begitu, ternyata ada perbedaan yang perlu diperhatikan untuk bisa mendeteksi apakah yang dialami adalah batuk biasa atau batuk TBC.
BACA JUGA: Mengenal Bakteri Mycoplasma Pneumoniae yang Sudah Terdeteksi di Jakarta
Yuk, kenali perbedaan antara batuk biasa dan TBC yang ternyata cukup signifikan.
Batuk biasa dan Batuk TBC ternyata disebabkan oleh hal yang berbeda. Batuk merupakan respon tubuh yang terjadi secara alami yang bertujuan membersihkan saluran pernapasan dari iritasi atau zat asing, seperti virus, polusi, asma, dan juga alergi.
Sedangkan batuk TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tidak hanya menyerang pernapasan, bakteri tersebut juga bisa menyerang organ tubuh lainnya, seperti pencernaan, tulang belakang, hingga lapisan otak.
Perbedaan batuk biasa dan batuk TBC berikutnya adalah durasi atau lama masa batuk yang dialami. Batuk biasa seringkali hanya terjadi sebentar atau durasinya hanya beberapa hari. Biasanya batuk jenis ini juga akan hilang dengan sendirinya atau tergantung dari penyebabnya.
Sementara utuk TBC, durasi batuknya berlangsung lebih lama, biasanya lebih dari tiga minggu. Hal itu dikarenakan bakteri TBC itu sulit diberantas sehingga dia bisa terus berkembang di saluran pernapasan. Hal itulah yang menyebabkan batuk berlangsung dalam waktu lama dan tak kunjung sembuh.
Lendir atau dahak yang keluar saat batuk itu bertujuan untuk melembapkan saluran pernapasan sehingga area tersebut tidak mudah terkontaminasi debu, bakteri, virus, dan benda asing lainnya. Kalau pada batuk biasa, lendirnya berwarna bening, sementara batuk TBC itu lendirnya berwarna hijau atau kuning. Hal itu dikarenakan sudah tercampur bakteri atau virus.
Pada batuk biasa, gejala lain yang menyertainya biasanya dahak bening, batuk kering, nyeri tubuh, hingga demam ringan.
Sedangkan pada batuk TBC, gejala lain yang menyertainya adalah demam, menggigil, berkeringat pada malam hari, hilang nafsu makan, berat badan turun drastis, nyeri dada, hingga sesak napas.
Batuk biasa muncul secara tiba-tiba. Meski begitu dia akan cepat menghilang dalam beberapa hari. Berbeda dengan itu, pada TBC ada dua tahapan yang akan terjadi pada tubuh setelah terinfeksi, yaitu tahap laten dan tahap aktif.
Di tahap laten, bakteri TBC sudah masuk ke dalam paru-paru tapi belum menyebabkan keluhan pada tubuh serta tidak akan menular karena bakterinya belum aktif. Namun ketika memasuki tahap berikutnya atau tahap aktif, orang yang terpapar akan mengalami gejala seperti batuk yang cukup parah. Dalam fase ini, penderita bisa menularkan penyakit ini ke orang lain.
Nah, waktu peningkatan dari tahap laten ke tahap aktif berbeda-beda, tergantung masing-masing individu. Ada yang memakan waktu mingguan, ada juga yang butuh waktu tahunan.
Pengobatan untuk batuk biasanya tergantung dari penyebabnya. Kalau disebabkan oleh alergi, maka alerginya harus diobati. Namun jika disebabkan pleh bakteri, maka akan diberikan antibiotik oleh dokter yang harus dikonsumsi dalam durasi waktu tertentu, tergantung dari jenis bakterinya. Namun pada batuk akibat TBC, pengobatannya memakan waktu 6-9 bulan.
BACA JUGA: Fakta Pneumonia Misterius yang Menular di China
Cover: Freepik