Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ciri Anak ADHD yang Sudah Bisa Terlihat Sejak Usia 4 Tahun dan Jarang Disadari
Ternyata ciri ADHD pada beberapa anak sudah bisa terlihat sejak usia 4 tahun dan memasuki pra-sekolah. Ada yang ringan, sedang, dan berat. Mommies perlu mengenalinya, nih!
Attention-deficit/hyperactivity disorder atau ADHD adalah kondisi gangguan perkembangan saraf kompleks yang dapat memengaruhi kemampuan individu untuk berfungsi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti di sekolah, di tempat kerja, dan bahkan di rumah. ADHD pun mempengaruhi jutaan anak-anak dan seringkali berlanjut hingga dewasa.
Ketika ada orang dewasa dengan kasus ADHD, kemungkinan mereka telah menunjukkan ciri-cirinya di usia anak-anak yang sayangnya diabaikan, sehingga diagnosisnya jadi ditemukan terlambat.
Untuk itu penting sekali untuk mengetahui ciri ADHD pada anak-anak sejak usia 3 tahun untuk bisa memberikan perawatan terbaik. Meskipun pengobatan tidak akan menyembuhkan ADHD, tetapi pengobatan bisa membantu mengatasi gejalanya. Diagnosis dan pengobatan yang diberikan lebih dini akan memberikan perbedaan besar pada hasilnya
ADHD umumnya didiagnosis pada anak-anak ketika mereka memasuki usia remaja, dan dikutip dari Mayo Clinics, gejala ADHD dimulai pada anak-anak sebelum mereka memasuki usia 12 tahun, dan pada beberapa anak, gejala tersebut sudah terlihat sejak usia 3 tahun. Namun menurut American Academy of Pediatrics, dokter dan profesional kesehatan tidak boleh mendiagnosis kondisi ini pada anak-anak sebelum usia 4 tahun.
BACA JUGA: 7 Strategi Belajar untuk Anak ADHD
ADHD pada Anak
ADHD lebih dari sekedar perilaku anak-anak pada umumnya. Menurut National Institutes of Health (NIH), kondisi tersebut pasti terjadi dalam jangka waktu lama dan mengganggu fungsi dirinya. Inilah salah satu alasan mengapa ADHD biasanya tidak terdiagnosis pada masa balita dan usia pra-sekolah, sehingga jarang disadari oleh orang tua.
Menurut NIH (National Institute of Mental Health), berikut adalah tiga gejala utama kondisi ADHD terjadi pada anak di atas usia 3 tahun:
- Kekurangan perhatian
- Hiperaktif
- Impulsif
Seorang anak tidak akan menerima diagnosis ADHD kecuali mereka memiliki mengalami beberapa ciri di atas dan muncul setidaknya selama 6 bulan dan mempengaruhi fungsi dirinya. Gejala-gejala ini mungkin memengaruhi kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang sesuai dengan usianya.
Banyak ahli kesehatan mental tidak akan membuat diagnosis sampai anak tersebut bersekolah. Hal ini karena kriteria utama ADHD adalah gejalanya muncul di dua tempat atau lebih. Misalnya, seorang anak menunjukkan gejala di rumah dan sekolah, atau saat bersama orang tua dan teman atau kerabat.
Foto: Freepik
Ciri Anak ADHD di Usia 4 Tahun
Yuk, kenali ciri anak ADHD supaya Mommies bisa lebih cepat mendeteksi dan memberikan bantuan. Dilansir dari Web MD, berikut ciri anak ADHD di usia 4 tahun yang sudah memasuki usia pra-sekolah yang harus mulai diperhatikan oleh orang tua.
- Tidak menyukai aktivitas yang berlangsung 5 menit atau lebih
- Banyak bicara dan lebih banyak membuat keributan dibandingkan teman sebaya
- Kehilangan minat dalam aktivitas dengan sangat cepat
- Sering memanjat sesuatu
- Sering terluka karena bergerak terlalu cepat
- Berperilaku sembarangan dengan cara yang dapat menimbulkan situasi berbahaya
- Berperilaku agresif di tempat penitipan anak atau sekolah
- Tidak terlalu memperhatikan detail
- Gagal mengikuti instruksi
- Tidak bisa menunggu giliran
- Sering menyela orang lain
Langkah Jika Anak Menunjukkan Ciri ADHD
Jika Mommies merasa anak menunjukkan tanda-tanda ADHD, pertimbangkan untuk menyampaikan kekhawatiran tersebut kepada dokter anak. Mereka mungkin dapat membantu Anda dan anak mengatasi kondisi ini. Mereka mungkin juga akan memerhatikan tanda-tanda lain dan memandu proses diagnosis ketika anak Anda sudah cukup besar.
Meskipun tidak ada obat untuk ADHD, pengobatan dapat membantu memperbaiki gejala anak Anda. Ini beberapa langkah yang bisa dilakukan.
- Pengobatan
- Psikoterapi, termasuk terapi keluarga, terapi perilaku, dan terapi perilaku kognitif
- Pemantauan gaya hidup
Agar anak berprestasi di sekolah, taktik pengelolaan kelas tertentu juga bisa membantu meningkatkan perhatian anak saat belajar.
BACA JUGA: Anak dengan ADHD Semakin Banyak, Apa Penyebabnya?
Cover: Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS