Mantan artis cilik, Chikita Meidy sedang hangat dibicarakan perihal bullying yang ia alami di masa sekolah. Sebenarnya apa dampak bully jika terjadi pada anak di usia dini?
Kasus bully atau perundungan pada Chikita Meidy saat usia anak-anak kembali membangkitkan diskusi mengenai dampak bullying. Chikita yang merupakan mantan artis cilik, mengungkapkan jika ia pernah mengalami bullying di masa sekolah, tepatnya saat ia duduk di bangku sekolah dasar.
Dalam unggahannya di akun YouTube Ferdy Element, Chikita menyebut sosok wanita yang dulu merundungnya adalah kakak kelasnya dan kini menjadi artis besar dengan latar belakang keluarga yang juga terkenal.
Kita tentu tidak akan membahas siapa kakak kelas Chikita yang melakukan perundungan, tetapi lebih kepada fenomena bullying di masa sekolah dan dampaknya kepada anak.
Sebuah penelitian baru di JAMA Psychiatry meneliti efek psikologis jangka panjang dari perundungan, baik bagi anak-anak yang diintimidasi dan juga pelaku bully.
Para peneliti mengamati data dari lebih dari 1.400 anak di North Carolina, pada usia 9, 11, dan 13 tahun. Penelitian yang berkesinambungan ini dilanjutkan lagi berpuluh tahun kemudian. Para peserta juga disurvei dua kali saat mereka berusia antara 19 dan 26 tahun, untuk menjawab pertanyaan tentang kesehatan mental mereka saat ini.
Anak-anak yang menjadi korban dan pelaku perundungan, mereka mengalami semua jenis gangguan depresi dan kecemasan, dan paling parah mengalami keinginan untuk bunuh diri, gangguan depresi, gangguan kecemasan umum, dan gangguan panik.
Faktanya, sekitar 25% dari partisipan ini mengatakan bahwa mereka memiliki pikiran untuk bunuh diri saat dewasa muda, dan sekitar 38% memiliki gangguan panik.
“Kami terkejut melihat betapa besar dampak perundungan terhadap fungsi jangka panjang seseorang,” kata penulis utama dari penelitian tersebut, William E. Copeland, PhD, seorang profesor di Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku di Duke University.
William menambahkan, bahwa kerusakan psikologis ini tidak hilang begitu saja karena seseorang tumbuh dewasa dan tidak lagi dirundung.
BACA JUGA: 8 Hal yang Diharapkan Orang Tua dari Sekolah Saat Ada Kasus Bullying
Semua anak dari kalangan manapun berpotensi mengalami perundungan. Dampak bullying pada korban anak-anak mungkin mengalami hal-hal berikut:
Foto: Freepik
Jika anak Anda bercerita bahwa dirinya mengalami bullying, dengarkan dengan tenang dan tawarkan kenyamanan dan dukungan.
Anak-anak sering kali enggan memberi tahu orang dewasa tentang penindasan karena mereka merasa malu dan malu karena hal itu terjadi, atau khawatir orang tua mereka akan kecewa, kesal, dan marah.
Terkadang anak-anak merasa bahwa ini adalah kesalahan mereka sendiri, bahwa jika mereka terlihat atau bertindak berbeda, hal ini tidak akan terjadi. Terkadang mereka takut jika pelaku intimidasi mengetahui bahwa mereka memberi tahu, maka akan menjadi lebih buruk.
Yang lain khawatir bahwa orang tua mereka tidak akan mempercayai mereka atau melakukan apa pun. Atau anak-anak khawatir bahwa orang tua mereka akan mendorong mereka untuk melawan ketika mereka takut.
Pujilah anak Anda karena telah melakukan hal yang benar dengan membicarakannya dengan Anda. Ingatkan anak Anda bahwa mereka tidak sendirian, banyak orang mengalami perundungan pada suatu saat.
Jelaskan bahwa pelaku perundunganlah yang berperilaku buruk bukan anak Anda. Yakinkan mereka bahwa Anda akan mencari tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya bersama-sama.
Tanggapi dengan serius jika Anda mendengar bahwa perundungan akan menjadi lebih buruk, jika pelaku mengetahui bahwa anak Anda memberi tahu atau jika ada ancaman bahaya fisik.
Terkadang ada gunanya mendekati orang tua pelaku intimidasi. Namun dalam banyak kasus, guru atau konselor adalah yang terbaik untuk dihubungi terlebih dahulu.
Ditulis oleh: Imelda Rahma
BACA JUGA: Cara Unik 3 Sekolah Ini dalam Mengatasi Bullying, Ada yang Punya Agent of Change
Cover: Freepik