Mommies dan Daddies harus waspada akan adanya game yang berkonten dewasa, seperti pornografi dan kekerasan. Serta cara melindungi anak agar tidak terpapar!
Perkembangan teknologi yang pesat membawa konsekuensi tersendiri, terutama dalam hal keamanan online. Belakangan, media sosial TikTok sedang diramaikan oleh munculnya game berkonten pornografi dan kekerasan yang menyebar secara viral lewat fitur live. Keberadaan game semacam ini dapat menjadi ancaman serius, terutama bagi anak-anak. Paparan konten berbahaya lewat game bisa berdampak negatif bagi mental dan emosional anak.
Berikut adalah penjelasan mengenai fenomena game pornografi ini dan bagaimana Mommies dan Daddies dapat menjaga diri dan anak-anak dari dampak negatifnya.
Baru-baru ini, sosial media TikTok diramaikan dengan konten siaran langsung atau live di mana beberapa pengguna TikTok tengah memainkan game dengan konten tidak senonoh. Game yang dikenal dengan nama College Brawl tersebut menampilkan adegan kekerasan dan pornografi secara terang-terangan. Pemain yang memainkan seorang karakter mahasiswa yang memiliki opsi untuk melakukan kekerasan dan tindakan seksual terhadap karakter lain.
BACA JUGA: 15 Game Berbahaya untuk Anak Usia 6-12 Tahun, Orang Tua Harus Tahu
Game College Brawl hanya dapat diakses oleh mereka yang berusia 18 tahun ke atas dan tidak dapat ditemukan di platform resmi seperti Google Play atau App Store. Meskipun aplikasinya tersedia secara luas di internet melalui situs-situs khusus yang menyediakan tautan pengunduhan, Mommies dan Daddies disarankan untuk tidak mengunduhnya. Tautan yang tersebar di internet dapat menyimpan risiko keamanan, seperti virus dan malware yang dapat merugikan perangkat.
Adapun para penonton yang melihat live game College Brawl datang dari usia berbeda-beda. Tak terkecuali, dari usia anak-anak. Keberadaan game dewasa ini tentu meresahkan banyak netizen. Tak terkecuali, para orang tua. Beberapa netizen lewat akun media sosial X menyerukan agar para pengguna sosial media terutama TikTok berhati-hati dengan konten live gaming dewasa yang sedang marak. Di sisi lain, warganet juga menyerukan bahwa media sosial TikTok tidak aman untuk anak-anak karena rentan disusupi konten tidak senonoh, sehingga orang tua harus semakin mengawasi anak saat menggunakan gadget.
Dalam era digital ini, anak-anak sering terpapar pada berbagai jenis permainan video. Namun, sebagai orang tua atau wali, penting untuk memastikan bahwa permainan yang diakses anak sesuai dengan usia dan kematangannya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi anak dari game yang tidak sesuai umur:
Terdapat pengaturan kontrol orang tua dalam beberapa perangkat game dan konsol. Mommies dan Daddies bisa memanfaatkan fitur ini untuk mengendalikan jenis permainan yang dapat diakses anak, membatasi durasi bermain, dan mengelola interaksi online. Dengan ini, Mommies dan Daddies bisa menciptakan pengalaman bermain yang aman dan positif untuk anak.
Pahami sistem rating game seperti ESRB (Entertainment Software Rating Board) untuk mengetahui konten apa yang termasuk dalam suatu game. Bijaklah dalam memilih jenis game sesuai kategori usia pada label rating untuk memastikan sesuai dengan usia anak. Waspada juga karena ada beberapa game yang kelihatannya aman dan ramah anak, tetapi memiliki konten dewasa.
BACA JUGA: 15 Rekomendasi Game Edukasi untuk Anak yang Aman dan Menambah Ilmu
Sebelum membeli, mengunduh, atau mengizinkan anak memainkan suatu game, lakukan penelitian terlebih dahulu. Baca review atau ulasan orang tua dan pakar untuk mendapatkan wawasan mengenai konten game tersebut. Mommies dan Daddies juga bisa berdiskusi langsung dengan orang tua lain mengenai game yang harus dihindari anak.
Coba mainkan game bersama anak, lalu amati aktifitas mereka ketika bermain. Dengan ini, Mommies dan Daddies bisa memahami konteks dan jenis interaksi yang terjadi dalam game. Amati jika anak mengalami perubahan perilaku atau pemikiran yang negatif saat bermain game tertentu.
Terlepas dari usia, ajarkan anak tentang pentingnya kesadaran digital. Ajak anak berdiskusi tentang batasan, risiko, dan konsekuensi yang mungkin timbul dari akses ke game yang tidak sesuai dengan usia. Ajarkan juga anak untuk mencegah konten atau interaksi mencurigakan dalam game dengan fitur laporkan dan blokir.
Tetapkan aturan dan konsekuensi terkait waktu bermain dan akses ke game. Diskusikan dengan anak mengenai pentingnya menghormati aturan tersebut. Jelaskan dengan mudah kepada anak bahwa game yang tak sesuai umur dapat menyebabkan banyak dampak buruk, seperti menurunnya kesehatan mental, gangguan tidur, ketergantungan, sampai meningkatnya agresivitas.
Beberapa game, seperti Roblox, memiliki fitur chatting dengan pemain lain, sehingga interaksi anak dengan pemain lain juga perlu diamati. Perhatikan interaksi online dengan cermat karena bisa saja ada oknum tak bertanggung jawab yang bisa menipu atau melecehkan anak lewat game. Pastikan anak memahami risiko negatif aktifitas online dan tahu cara melaporkan perilaku yang tidak pantas.
Terakhir, Mommies dan Daddies harus berlaku tegas dengan menerapkan waktu yang wajar untuk bermain game. Jangan biarkan permainan mengganggu keseimbangan waktu anak dalam melakukan aktivitas fisik, belajar, dan tidur. Mommies dan Daddies juga bisa mengalihkan hobi gaming anak dengan aktivitas lain, seperti membaca, berolahraga, atau berjalan-jalan.
BACA JUGA: Memergoki Anak Sedang Menonton Pornografi? Orang Tua Wajib Lakukan Hal Ini!
Ditulis oleh: Azahra Syifa
Cover: Photo by mohamed abdelghaffar on Pexels