Judi online nggak hanya memerangkap orang dewasa. Anak-anak pun bisa terjerat. Bagaimana games gratis di ponsel dapat membuat anak kecanduan judi online? Apa tanda-tanda anak kecanduan judi online, dampak, dan cara mengatasinya?
Semakin maju teknologi, semakin besar pula tantangan orang tua melindungi anak-anak dari beragam pengaruh buruk. Salah satunya, judi online. Bahkan dengan maraknya penutupan situs-situs judi online, bukan berarti orang tua bisa bernapas lega. Pasalnya, banyak situs judi dikemas seperti games online yang (seolah) ramah anak padahal memiliki tema atau konten perjudian, yang mempromosikan permainan dengan uang. Jadi, kalau orang dewasa saja bisa dikelabui, apalagi anak-anak.
Kecanduan judi online adalah kondisi nyata dan serius yang memerlukan pengobatan, sama seperti kecanduan lainnya. Biasanya, sebelum anak-anak mulai berjudi beneran, mereka kecanduan games online terlebih dulu.
Anak-anak berjudi karena berbagai alasan. Umumnya untuk melarikan diri dari masalah lain seperti suasana rumah yang tidak hangat, stres dengan pelajaran, atau untuk mengatasi perasaan kesepian. Alasan lainnya adalah pelepasan hormon neurotransmitter dopamin yang membuat mereka merasa gembira saat bermain. Ini yang membuat berhenti berjudi sangat sulit, karena perasaan “high” alami ini sangat menyenangkan.
Kecanduan judi merupakan perilaku kompulsif yang dapat menimbulkan konsekuensi negatif terhadap si pecandu dan orang-orang yang menyayanginya. Bagaimana anak bisa kecanduan judi online?
BACA JUGA: Hati-hati, Anak Bisa Menjadi Pelaku Kekerasan pada Pasangan Kelak Karena 5 Hal Ini
Situasi yang harus diwaspadai meliputi:
Usia remaja memang usia senang coba-coba pengalaman baru salah satunya berjudi. Namun membiasakan main judi di masa kanak-kanak, akan meningkatkan risiko masalah perjudian ketika dewasa. Remaja yang gemar berjudi mempunyai risiko lebih besar terhadap perilaku berbahaya lainnya seperti:
Jika Mommies curiga anak sedang kecanduan judi, segera tawarkan bantuan. Mulailah dengan mengenali tanda-tanda kecanduan judi pada anak, dekati dia dengan menunjukkan empati dan pengertian. Beritahu dia, Mommies ingin membantunya.
Kecanduan judi pada anak merupakan masalah serius yang memerlukan penanganan khusus. Bantuan profesional dapat mencakup sesi konseling atau terapi untuk mengatasi masalah mendasar yang menyebabkan kecanduan. Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin juga diresepkan untuk membantu mengatasi gejalanya. Orang tua juga harus menetapkan batasan dan konsekuensi yang jelas terhadap perilaku perjudian dengan membatasi akses terhadap perangkat atau platform game, memantau kebiasaan belanja mereka, dan mencari dukungan dari anggota keluarga.
Dalam membantu anak yang kecanduan judi, menciptakan lingkungan yang mendukung sangatlah penting. Pastikan anak merasa dicintai dan didukung, tidak merasa dihakimi dan dipermalukan. Menciptakan komunikasi terbuka dan mendengarkan secara aktif dapat membantu Mommies memahami perjuangan anak untuk lepas dari kecanduan.
Menetapkan batasan adalah langkah yang penting. Hal ini termasuk membatasi akses terhadap Internet, teknologi terkait perjudian, menetapkan anggaran untuk aktivitas apa pun yang melibatkan uang atau sumber daya lain yang memungkinkan anak tergoda kembali melakukan perjudian.
BACA JUGA: 15 Ide Kencan Asyik Ibu dengan Anak Perempuan dan Anak Laki-laki
Sebelum nasi menjadi bubur, Mommies dapat mencegah anak kecanduan judi:
Menjelaskan peluang menang dengan cara yang mudah dipahami oleh anak. Mommies dapat membandingkan peluang menang dengan peluang yang relate dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, “Peluang kamu menang judi adalah 1:15 juta. Sedangkan peluangmu tersambar petir dalam seumur hidup adalah 1:300.000.” Bantu anak memahami bahwa keciiiil sekali kemungkinan bisnis judi membiarkan para penjudi menang. “Setiap kali kamu kalah judi, maka pemilik bisnis judi online akan mendapatkan uangmu.”
Hati-hati, anak-anak mungkin tertarik berjudi karena justru dari orang tua, mereka mengenal kata dan perbuatan taruhan. Jika mereka mendengar orang tua atau para orang dewasa bertaruh, anak-anak akan menganggap taruhan sebagai perilaku normal dan ingin menirunya.
Anak mungkin melihat orang tuanya bertaruh pada pertandingan sepak bola atau bola basket. Atau, inget-inget deh kapan Mommies pernah ngomong yang niatnya menyemangati anak tapi tanpa sadar justru mempromosikan taruhan dan perjudian? Misalnya dengan bilang, “Mama yakin kamu nggak bakal kuat berenang ke seberang kolam. Kalau kamu bisa, Mama akan tambah uang jajan kamu.” Anak akan berpikir, hmm, cara gampang buat dapet uang nih. Ingat, sebagai orang tua, Mommies bisa menjadi teladan baik atau buruk bagi anak.
Salah satu cara untuk membantu mengurangi risiko kecanduan judi adalah dengan menetapkan peraturan keluarga tentang bagaimana anak-anak boleh menggunakan PC, tablet, smart phone, dan internet. Beberapa peraturan tidak boleh dinegosiasikan, seperti tidak menggunakan kartu kredit orang tua untuk berjudi.
Dukung anak-anak menggunakan media digital untuk hal-hal berkualitas, seperti untuk pendidikan dan berkarya.
Anak-anak terjebak dalam perjudian karena mempunyai masalah di rumah atau sekolah, merasa stres, atau bosan. Sebagai orang tua, dengan mengetahui tanda-tanda bahaya sejak awal, Mommies bisa mencegah masalah kecanduan judi bahkan sebelum terjadi. Mommies dapat rutin melakukan quality time bersama, mendorong anak menikmati hobi, olahraga, seni, dan musik.
Jika putra atau putri Mommies punya pandangan bahwa berjudi tidak seburuk penyalahgunaan narkoba atau kecanduan alkohol, jelaskan bahwa orang dapat mengembangkan kecanduan terhadap judi, sama seperti kecanduan obat-obatan terlarang dan alkohol. Kecanduan, terhadap apa pun pasti diiringi masalah-masalah lain seperti keuangan, kesehatan (depresi dan obesitas) bermasalah dengan tetangga, bahkan tindak kriminal.
BACA JUGA: Tantrum pada Anak dan Kapan Bantuan Psikiater Dibutuhkan Menurut Pakar
Cover: Freepik