Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Penyebab Depresi pada Anak yang Berasal dari Rumah, Kata Psikolog
Jangan buru-buru mencari kambing hitam untuk dijadikan penyebab terjadinya depresi pada anak. Bisa jadi penyebabnya justru bersumber dari dalam rumah!
Adalah hal yang wajar jika anak-anak terkadang berubah menjadi Mr. atau Miss Grumpy, sedih, cemberut, dan ngalamin bad mood. Namun bila suasana hati yang sedih atau buruk berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih lama, terlalu sering, dan bila ada perubahan lain pada perilaku anak, mungkin itu tanda-tanda depresi. Mari simak penjelasan Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi, Psikolog Klinis Anak dan Remaja.
Apa itu depresi?
Depresi adalah suatu kondisi kesehatan mental yang dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Anak-anak yang depresi merasa tidak bahagia, sengsara, dan mudah tersinggung. Kondisi hati yang serba tak nyaman ini membuat merekea tidak tertarik pada hal-hal yang biasanya mereka sukai.
Meskipun merasa tidak bahagia adalah hal yang wajar, jika perasaan ini mengganggu aktivitas, kehidupan sosial anak, dan berlangsung lebih dari 2 minggu, anak Mommies mungkin mengalami depresi.
Anak-anak yang mengalami depresi menunjukkan gejala yang berbeda dengan remaja atau orang dewasa yang mengalami depresi, dan sedihnya, mereka akan kesulitan mengungkapkan perasaan dengan jelas.
BACA JUGA: 15 Kalimat dari Orang Tua yang Perlu Didengar Anak Sebelum Tidur, Bisa Memperkuat Bonding!
Tanda-tanda anak mengalami depresi
Tanda-tanda depresi pada anak melibatkan perubahan dalam cara mereka merasa, berpikir, atau berperilaku.
Anak yang depresi umumnya merasa:
- Marah
- Mudah tersinggung
- Gampang kesal
- Sedih
- Cemas
Anak yang depresi mengira:
- Mereka anak yang tidak baik
- Kesulitan yang mereka alami adalah karena salah mereka sendiri
- Selalu khawatir karena mengira hal-hal buruk akan terjadi pada mereka
- Tidak ada yang menyayangi mereka
Anak-anak yang depresi mungkin berperilaku tidak biasa, seperti:
- Tidak ingin melakukan hal-hal yang mereka sukai, seperti bertemu teman
- Menjadi marah dan impulsif
- Prestasi di sekolah menurun
- Tidak lapar atau malah terlalu banyak makan
- Sulit berkonsentrasi
Mereka juga dapat mengalami tanda-tanda fisik depresi:
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Gampang capek
- Nyeri otot
- Kebiasaan tidur yang berubah
BACA JUGA: 9 Ciri Orang Tua Overprotektif, Bikin Anak Tidak Berkembang
Penyebab anak depresi yang sumbernya berasal dari dalam rumah
Depresi pada anak dapat disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor dan seringkali, selain penyebab dari luar, penyebab anak mengalami depresi justru bersumber dari dalam rumah:
- Kehidupan rumah yang penuh tekanan: orang tua tidak peka terhadap kebutuhan anak, orang tua sering bertengkar, anak selalu dipandang kurang, orang tua menuntut anak mereka melebihi kemampuan si anak, dan beragam tindakan lain dari orang tua yang membuat anak merasa tidak dihargai dan dicintai.
- Riwayat keluarga. Anak-anak yang keluarganya memiliki riwayat depresi berisiko lebih besar untuk mengalami depresi pada masa kanak-kanak.
- Kehilangan orang tua atau orang terdekat. Baik karena orang tua meninggal atau karena perceraian. Mendadak kehilangan tiang penopang, tempat berlindung, dan sumber keceriaan bisa menjadi hantaman yang luar biasa keras bagi anak-anak. Kehilangan orang terdekat lain terutama yang sangat berarti dalam kehidupan anak juga dapat memicu depresi.
- Membedakan dan membanding-bandingkan. Kadang, mungkin tanpa disadari, ada orang tua, kakek-nenek, paman-bibi, dan anggota keluarga lain yang memperlakukan salah satu anak lebih istimewa dari yang lain. Tindakan membanding-bandingkan juga dapat melukai perasaan anak. Ini bisa membuat anak yang diperlakukan berbeda dan dibanding-bandingkan merasa kecil hati dan tidak berharga.
- Pelecehan dan perundungan. Faktanya, memang tidak semua rumah tangga berisi anggota keluarga yang sikapnya manis. Tak sedikit anak yang justru mengalami pelecehan, kekerasan, dan perundungan di dalam rumah mereka sendiri, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak.
- Pindah tempat tinggal. Untuk alasan apa pun, bahkan jika itu untuk alasan yang baik seperti mengikuti orang tua yang harus pindah tempat tinggal karena pekerjaan, bisa bikin anak stres. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perpindahan, terutama peralihan ke sekolah baru, dapat menimbulkan gejala depresi pada anak. Bayangkan jika itu terjadi berkali-kali.
- Anak-anak dengan kondisi berbeda, termasuk autisme, gangguan belajar, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD), atau cacat tubuh.
Cara Mommies bantu anak terhindar dari depresi
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ini jelas wejangan yang bijak ya, Mommies. Berikut saran dari Psikolog Vera tentang apa saja yang dapat Mommies lakukan:
- Cintai anak-anak Mommies apa adanya mereka.
- Jika Mommies merasa mereka memiliki kekurangan, bimbing anak untuk dapat berkembang semaksimal mungkin sambil mengembangkan kelebihan mereka.
- Hindari membanding-bandingkan anak.
- Ini super duper penting: jangan ragu mengevaluasi pengasuhan Mommies dan pasangan, apakah sudah memenuhi kebutuhan anak.
BACA JUGA: 10 Tanda Orang Tua Tidak Matang Secara Emosional, Bisa Berdampak pada Anak!
Cover: Image by Freepik
Share Article
COMMENTS