banner-detik
SELF

Kelamin Bau tak Sedap? Mungkin Karena Smegma si Daki Kelamin

author

Fannya Gita Alamanda05 Sep 2023

Kelamin Bau tak Sedap? Mungkin Karena Smegma si Daki Kelamin

Merasa kelamin bau tak sedap atau mendapati bercak seperti keju di vagina atau penis? Kemungkinanan besar itu adalah smegma alias si daki kelamin.

Tubuh kita mengeluarkan sejumlah besar cairan, begitu pula alat kelamin kita. Salah satu yang dihasilkan adalah smegma, cairan agak kental dan berwarna keputihan yang ditemukan di area genital pria dan wanita yang menyebabkan kelamin bau tak sedap. Ia juga dikenal dengan sebutan keju kelamin atau daki kelamin. Hmm, faktanya memang lumayan cocok sih diberi nick name begitu.  Tak banyak yang tahu tentang smegma tapi banyak orang pasti pernah mengalaminya karena ini sangat umum terjadi. 

Baca juga: Kenali 8 Tanda Vagina yang Tidak Sehat

Apa yang dimaksud dengan Smegma?

Smegma adalah cairan agak kental (tampak seperti gumpalan keju yang lembut) yang terdapat di sekitar alat kelamin, akibat seseorang tidak rutin membersihkan alat kelaminnya. Warnanya bisa putih atau kuning. Smegma adalah kombinasi dari:

  • Minyak dari kelenjar sebaceous.
  • Sel kulit mati.
  • Keringat dan cairan lainnya.

Pada laki-laki dewasa dan bayi laki-laki yang tidak disunat, smegma menumpuk di bawah kulup (kulup adalah kulit yang menutupi kepala penis). Kulup memerangkap minyak, sel kulit mati, dan cairan sehinggal menjadi lingkungan yang ideal bagi penumpukan smegma. 

Bisakah perempuan terkena smegma? Meski sebagian besar kondisi ini terjadi pada laki-laki yang tidak disunat,  laki-laki yang disunat dan perempuan juga bisa memilikinya. Pada perempuan, smegma terakumulasi di sekitar klitoris (tudung klitoris) dan lipatan labia minora. 

Smegma dapat menimbulkan bau tak sedap pada alat kelamin

Biasanya daki kelamin atau smegma akan muncul setelah seseorang mengalami pubertas. Selama masa pubertas, tubuh manusia mulai mengalami perubahan fisik untuk mencapai kematangan seksual dan memproduksi lebih banyak minyak.

Minyak yang terkandung di dalam smegma membantu menjaga kelembapan kulit di sekitar alat kelamin Anda. Selain itu, smegma juga membantu memberikan pelumasan, yang mengurangi gesekan dan mengurangi rasa sakit, nyeri dan ketidaknyamanan saat Anda berhubungan seks.

Smegma akan semakin berkurang setelah pria dan wanita mengalami menopause dan pada orang-orang berusia di atas 60 tahun karena produksi minyak mulai menurun secara alami.

Smegma bukan penyakit atau infeksi menular seksual (IMS), dan tidak berbahaya. Namun ketika smegma menumpuk terlalu banyak karena seseorang berkeringat dan tidak rajin membersihkan area genital, zat berwarna putih dan berbau ini dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang dan mencari makan, sehingga menimbulkan bau menyengat pada alat kelamin.

Tanda-tanda Anda memiliki smegma

Saat smegma atau daki kelamin menumpuk pada alat kelamin, Anda mungkin akan melihat dan mengalami hal-hal di bawah ini:

  • Terlihat seperti gumpalan keju lembek.
  • Kelamin berbau seperti susu basi.
  • Menyebabkan iritasi atau bengkak.
  • Menyebabkan perubahan warna (merah, merah muda, ungu, atau abu-abu).
  • Pria akan kesulitan menarik kembali (retract) kulupnya sehingga menyebabkan rasa sakit saat Anda sedang ereksi.
  • Menyebabkan tudung klitoris menempel pada klitoris (adhesi klitoris).

Kompilkasi

Dulu dunia kesehatan sempat dihebohkan dengan berita bahwa smegma dapat menyebabkan kanker penis atau kanker serviks, namun penelitian yang lebih konklusif menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara smegma dan kanker. Smegma juga jarang menimbulkan komplikasi serius. 

Namun, jika penumpukan daki kelamin tidak dihilangkan atau diobati, daki bisa menjadi sangat keras dan menyebabkan kulup menempel pada penis, sehingga akan terasa nyeri.

Selain itu, penumpukan dan pengerasan smegma dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, bengkak, dan peradangan pada penis dan berakibat pria mengalami kondisi yang disebut balanitis. Pada wanita, penumpukan daki kelamin dapat menyebabkan tudung klitoris menempel pada batang klitoris, menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan rasa sakit.

Baca juga: 7 Makanan Penting Untuk Jaga Kesehatan Vagina

Tip membersihkan smegma

Cuci penis atau area vagina dengan air hangat sekali sehari. Bagi laki-laki yang masih memiliki kulup harus membersihkan bagian bawah kulup dengan lembut. Anda tidak perlu menggunakan sabun, namun jika tetap ingin menggunakan sabun, pilih sabun yang lembut agar tidak mengiritasi kulit sensitif di alat kelamin, 

Jangan menggosok, menggunakan pembersih yang keras, atau menggunakan sabun lebih dari sekali sehari. Hindari juga pembersih beraroma atau bedak tabur karena dapat menyebabkan iritasi.

Setiap kali mandi, cuci dan bilaslah area alat kelamin Anda. Ini dapat membantu mencegah terjadinya penumpukan daki kelamin. Hal ini terutama berlaku jika aktivitas, hobi, atau pekerjaan membuat Anda banyak berkeringat.

Karena anak laki-laki juga bisa terkena smegma, orang tua harus rutin mencuci penis anak dengan lembut menggunakan air hangat setiap hari. Jika Anda sudah rajin membersihkan vagina atau penis setiap hari dan masih merasakan keluarnya gumpalan cairan atau mencium aroma kelamin yang baunya tidak sedap, segera temui dokter.

Bagaimana mencegah smegma? 

Cara terbaik untuk mencegah muncul dan menumpuknya daki kelamin adalah dengan membersihkan vagina dan penis secara rutin.

Sumber-sumber artikel:

Satu

Cover: Image by Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan