Penyebab Telat Haid pada Anak Perempuan, Ini Kata Dokter Spesialis

Parenting & Kids

Dhevita Wulandari・30 Jun 2023

detail-thumb

Anak perempuan Mommies sedang mengalami telat haid? Ada beberapa kondisi yang menyebabkan hal ini terjadi. Berikut penjelasan dari dokter spesialis.

Setiap perempuan akan mengalami periode haid atau menstruasi dengan siklus yang berbeda-beda setiap bulannya. Normalnya, variasi durasi siklus haid seorang perempuan adalah antara 24-38 hari.

Bertanya langsung kepada Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG, Subsp.F.E.R, MSc, seorang perempuan umumnya akan mengalami haid untuk pertama kali (menarche) di usia antara 12 hingga 13 tahun. Terjadinya haid pada seorang perempuan diawali dengan mulai aktifnya komunikasi antara otak dengan indung telur (ovarium). Di masa awal setelah terjadinya menarche, umumnya haid belum terjadi secara teratur.

Penyebab telat haid pada anak perempuan

Kondisi haid yang belum teratur atau telat ini dapat terjadi karena beberapa kondisi. Ada 3 komponen penting yang perlu dimiliki oleh perempuan untuk bisa haid, yaitu organ kandungan yang normal, indung telur yang normal dan pusat pengendali haid di otak yang normal. Apabila ada komponen yang tidak berfungsi, maka proses haid akan terkendala.

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Sunscreen untuk Remaja, Harga Mulai Rp29 Ribu!

dr. Kanadi menjelaskan, seorang perempuan dikatakan mengalami terlambat haid jika di usia 14 tahun belum mendapatkan haid dan belum menunjukkan adanya pertumbuhan buah dada, atau hingga usia 16 tahun belum juga haid meski buah dada sudah berkembang. Batasan ini dapat digunakan untuk memutuskan kapan si anak perempuan yang mengalami terlambat haid perlu dibawa ke dokter. Pada kasus gangguan keterlambatan haid, dokter akan memastikan komponen apa yang bermasalah yang mengakibatkan anak perempuan telat mengalami haid.

Gangguan produksi hormon

Salah satu penyebab telat haid pada anak perempuan yang bisa terjadi adalah gangguan produksi hormon. Gangguan produksi hormon dapat diakibatkan oleh terjadinya kerusakan indung telur atau otak tidak melepaskan sinyal yang dibutuhkan untuk mengaktifkan fungsi indung telur. Pada kasus seperti ini, dokter umumnya akan memberikan hormon pengganti yang akan membantu pertumbuhan rahim dan buah dada hingga terjadinya haid.

Hormon tersebut akan diberikan sepanjang periode yang dibutuhkan, sebab hormon estrogen memiliki peran yang penting untuk menjaga kesehatan seorang perempuan.

Indung telur tidak berfungsi

Pada kasus di mana indung telur tidak berfungsi, dokter umumnya juga akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan pembawa sifat (kromosom) untuk mencari tahu apakah terdapat kelainan pembawa sifat tertentu yang mengakibatkan tidak berfungsinya indung telur. Dalam kasus seperti ini, biasanya dokter akan memberikan hormon estrogen di awal saja untuk memastikan tumbuhnya buah dada dan rahim. Jika pertumbuhan buah dada sudah dirasa cukup dan dinding rahim sudah cukup tebal, maka dokter akan memicu agar haid terjadi secara teratur dengan memberikan kombinasi hormon estrogen dan progesteron.

Kelainan pada rahim

Kelainan pada rahim bisa ditunjukkan jika rahim tidak terbentuk sempurna atau rahim tidak terbentuk sama sekali. Kelainan pada rahim dapat diakibatkan oleh kelainan bawaan yang tidak dapat dikoreksi. Selain itu, bisa juga diakibatkan karena adanya kelainan bawaan di daerah vagina yang menyebabkan aliran darah haid tidak dapat mengalir keluar.

BACA JUGA: Pendidikan Seks untuk Anak Remaja

Jika anak perempuan Mommies mengalami kondisi ini, cobalah untuk datang ke dokter agar dilakukan pengecekan. Untuk urutan berobatnya, dr. Kanadi menjelaskan agar Mommies bisa datangi dokter umum, kemudian dokter spesialis Obgin, dan setelah itu KFer. Meski pola urutannya seperti itu, namun kemampuan untuk menangani secara komprehensif ditentukan kembali oleh kompetensi dan fasilitas yang tersedia.

Cover: Photo by Sora Shimazaki on Pexels