Apakah mommies tertarik untuk join tim jarang keramas demi punya rambut sehat? Cek dulu faktanya berikut ini.
Kalau diartikan jarang keramas itu jarang membersihkan rambut, ya, nggak juga. Karna gerakan yang di negeri seberang populer dengan “No Poo Shampoo” ini sebenarnya tetap cuci rambut,kok. Hanya saja, cuci rambutnya nggak pakai shampoo. Banyak alasan kenapa akhirnya banyak yang kemudian bergabung dengan gerakan ini. Kenapa? Karena ternyata jarang keramas (pakai shampoo) bisa bikin rambut sehat, lho.
Baca juga: 5 Beauty Hacks Biar Para Ibu Sat Set Berangkat Ngantor
Sebenarnya banyak, sih, cara keramas tanpa menggunakan shampoo yang mengandung deterjen. Ada yang pakai baking soda, ada juga yang pakai cuka apel. Tapi sejauh pengalaman saya, air hangat tanpa apapun sudah cukup, kok.
Saya sendiri sudah menganut keramas tanpa shampoo sama sekali ini sekitar 2 minggu dan bukan sama sekali meninggalkan shampoo. Seminggu sekali saya tetap keramas dengan shampoo sls free.
Di bawah shower air hangat, saya membasahi rambut terlebih dahulu. Lalu menggunakan waslap (saya pakai bath glove) kemudian menggosok lembut kulit kepala secara keseluruhan. Baru kemudian bilas kembali.
Tadinya saya sempat ragu menggunakan metode ini. Saya pikir rambut bakal jadi lepek dan berminyak karena nggak ada deterjen yang membersihkan. Eh, rupanya nggak, lho. No lepek-lepek club. Ternyata bersih-bersih aja, tuh.
Bener banget, rambut lebih bervolume dan nggak ada juga yang namanya rambut jadi bau. Tetap wangi meski tanpa shampoo.
Saya sendiri juga merasa kalau rontok berkurang jauh banget. Kalau saat keramas menggunakan shampoo rontoknya bisa banyak, kalau saat tanpa shampoo malah nyaris nggak rontok sama sekali. Saluran pembuangan kamar mandi bersih dari helaian-helaian rambut. Yang pasti saya rasakan, penggunaan shampoo juga jadi lebih hemat.
Buat para pejuang zero waste, gerakan No Poo Shampoo ini juga turut membantu perjuangan mereka, lho.
Bagaimana mommies? Tertarik menggunakan metode keramas tanpa shampoo ini? Kalau mau coba boleh banget, lho. Toh, nggak ada yang dirugikan. Kalau ternyata nggak cocok, bisa langsung balik lagi ke metode yang biasa. Betul, nggak?