Sorry, we couldn't find any article matching ''
Rika Wirtjes, Desainer Andalan Selebriti yang Tak Pernah Absen Bikin Bekal Anak Sendiri
Walau karyanya sudah banyak dipakai banyak selebriti Indonesia, Rika Wirtjes masih menjadikan keluarga sebagai yang utama.
Menjadi ibu bekerja pasti banyak tantangannya, hal yang sama pasti juga dirasakan oleh Rika Wirtjes, sosok di balik brand kebaya Rika Wirtjes yang jadi favorit banyak orang, termasuk deretan selebriti Indonesia.
Berdiri sejak tahun 2016, nama brand Rika Wirtjes diambil dari nama depan dan nama belakang pemiliknya, Rika Sartika Erlangga Putri Wirtjes. Mommies Daily pun berkesempatan untuk berbincang dengan Rika mengenai brand miliknya serta aktivitasnya sebagai desainer yang juga ibu dari dua orang anak, Ghazi (10) dan gogo (6).
BACA JUGA: 5 Hal yang Hilang Ketika Menjadi Ibu Bekerja dan Itu Baik-baik Saja!
Apa yang membuat Rika merintis karier sebagai seorang desainer?
Fashion design telah menjadi impian saya sedari kecil. Itu karena saya sejak dulu telah terbiasa meilhat ibu saya bekerja sebagai seorang guru pattern making di SMK. Karena terbiasa melihat ibu saya bermain dengan kain, jarum, dan mengadakan fashion show kecil-kecilan untuk para muridnya, akhirnya mimpi saya menjadi seorang fashion designer pun tumbuh.
Untuk mewujudkan itu, saya pun mengambil pendidikan di Istituto Marangoni Paris dan lulus tahun 2011. Ada banyak tantangan yang saya hadapi saat sekolah di negeri orang, apalagi terkendala bahasa dan adaptasi dengan teman-teman dari berbagai negara. Beruntung seiring berjalannya waktu, saya akhirnya mulai terbiasa dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan budaya yang baru.
Di tahun 2016 akhirnya saya mendirikan brand Rika Wirtjes, dan itu terwujud karena dorongan dan support suami saya. Dia ingin saya bisa lebih berkembang dan lebih berkreasi mewujudkan ide-ide kreatif saya dalam mendesain.
Apa tantangan dan hal yang ingin dicapai ketika menciptakan sebuah desain pakaian?
Setiap klien yang saya pegang, mulai dari presiden, pejabat hingga, public figure, dan juga klien-klien lainnya masing-masing memiliki tantangan berbeda. Sebab setiap orang juga memiliki selera yang berbeda-beda.
Tantangannya itu bagaimana saya bisa memberikan desain yang terbaik, karya yang terbaik, serta service yang terbaik agar klien bukan hanya sekali percaya ke saya, tetapi yang bikin lebih puas itu ketika mereka repeat order dan menjadi klien setia.
Bagaimana kamu membangun bonding dengan anak-anak dan keluarga sambil tetap aktif bekerja?
Kesibukan bekerja tentu saja banyak menyita waktu, termasuk waktu mengurus anak-anak, tetapi prinsip saya itu keluarga tetap nomor satu.
Saya selalu mengusahakan menjemput anak, walaupun tidak sering. Saya juga biasakan memasak makanan kesukaan anak-anak setiap hari, serta tidak pernah absen membuat bekal mereka ke sekolah setiap hari. Soalnya anak-anak selalu bilang, ‘Tetap paling enak masakan Mami.”
Bahkan ketika saya pulang larut, saya selalu berusaha untuk menidurkan anak-anak sendiri setiap malam sambil ngobrol bersama. Di situlah saya membangun bonding dengan mereka.
Masuk musim liburan, menurut kamu apa tantangan yang paling dirasakan saat mempersiapkan liburan bersama anak dan keluarga?
Sebenarnya anak-anak saya termasuk yang tidak terlalu banyak menuntut. Untuk mereka yang penting saya bisa ambil libur sebentar ketika mereka libur juga. Jadi, saya sangat terbantu ketika mempersiapkan liburan bersama keluarga.
Apa tips liburan yang biasa mbak Rika terapkan bersama keluarga?
Kalau dari saya tipsnya itu pertama adalah jaga kondisi kesehatan. Dan kedua selalu rancang tujuan liburan dengan dan perhitungkan budget yang matang. Untuk libur sekolah kali ini saya dan keluarga sudah merencanakan akan berliburbersama keluarga besar dari pihak suami.
Siapa tiga support system terbaik kamu?
Pertama adalah keluarga, yaitu orang tua dan adik saya. Lalu yang kedua adalah suami. Ketiga adalah anak-anak. Tanpa support dari mereka saya tidak akan bisa membagi waktu untuk tetap bisa menjalankan pekerjaan sekaligus menjadi istri dan ibu di waktu yang bersamaan.
Apa selfcare yang rutin dilakukan, termasuk ketika mengalami burnout?
Saya pribadi untuk selfcare cukup cuci muka yang rajin. Lalu sebulan sekali melakukan peeling dan laser wajah. Gak lupa makan buah-buahan serta sayuran untuk mendukung tubuh supaya lebih fit. Kalau untuk mengatasi burnout saya biasanya selalu mulai dengan memperbaiki ibadah, jangan lupa dzikir dan sedekah, dan terakhir coba short gateway bersama keluarga.
BACA JUGA: 10 Ide Bekal Anak Kembali ke Sekolah
Foto: Rika Wirtjes
Share Article
COMMENTS