Sedang diet dan ingin mengembalikan perut buncit seperti sediakala sambil lebih memahami konsep makan lebih dalam, coba Shokuiku dari filosofi Jepang ini.
Orang Jepang punya banyak cara untuk melakukan banyak hal termasuk urusan makan. Memiliki kebiasan makan yang baik, tak jarang orang Jepang memiliki umur yang panjang. Budaya makan dari pada pendahulu yang masih dijaga dan diteruskan hingga sekarang adalah Shokuiku.
Shokuiku merupakan filosofi Jepang yang ditujukan untuk mendorong kebiasaan makan yang sehat. Pedoman ini mengatur tentang bagaimana dan apa yang harus dimakan serta dirancang untuk mengubah cara seseorang berpikir tentang makanan.
Jika seseorang memiliki masalah berat badan, Shokuiku menjadi metode makan yang cocok untuk membantu mengatur berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Metode Shokuiku ini ternyata juga menjadi bagian dari banyak program pendidikan nutrisi di sekolah umum di Jepang. Dikutip dari Healthline, untuk melakukan dan menerapkannya, seseorang harus memahami dan menjalankan 4 prinsip berikut ini.
BACA JUGA: 7 Minuman Terbaik yang Bantu Mempercepat Turun Berat Badan, Wajib Dikonsumsi di Pagi Hari!
Shokuiku mendorong seseorang untuk makan secara intuitif dan berfokus pada perasaan terhadap makanan tertentu. Jadi, seseorang yang menerapkan akan mampu menyesuaikan isyarat lapar dan nafu makan, hingga belajar mengenali kapan seseorang ia mulai merasa kenyang.
Metode Shokuiku juga menerapkan konsep yang disebut hara hachi bun me, yang merupakan gagasan seseorang untuk harus berhenti makan ketika merasa sudah 80% kenyang. Sehingga, metode ini tepat sekali untuk mencegah makan berlebihan, sekaligus memastikan seseorang sudah mendapatkan dan memenuhi makanan yang cukup.
Makanan utuh yang sehat seperti buah-buaha, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, hingga polong-polongan lebih disarankan dalam metode Shukoiku. Sebab, makanan utuh ini kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh, termasuk protein, serat, lemak sehat jantung, dan mikornutrien.
Lalu bagaimana dengan makanan olahan? Apakah tidak boleh dikonsumsi? Tenang, boleh saja kok, Mommies. Asal makanan olahan yang dimakan mengandung tinggi kalori, sodium, dan tambahan gula.
Shokuiku lebih memfokuskan kepada pentingnya menikmati berbagai macam makanan sebagai bagian dari diet yang sehat dan sempurna. Secara tradisional, makanan yang dikonsumsi harus terdiri dari porsi kecil yang memungkinan untuk bereksprimen dengan bahan hingga bumbu baru. Secara ideal, makanan dapat terdiri dari beberapa macam sayuran, disertai nasi dan sumber protein yang baik.
Dengan menerapkan Shokuiku, seseorang juga didorong untuk mencoba mempersiapkan makanan dengan cara lain seperti memanggang, menggoreng, atau merebus untuk memberi pengalaman berbeda pada diet yang dilakukan.
Shokuiku juga mengajarkan bahwa makanan harus dipandang sebagai sumber kenikmatan dan kesenangan. Menurut prinsip Shokuiku, makanan juga dapat membantu memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan kesejahteraan emosional serta mental. Dengan berbagi makanan hingga meluangkan waktu untuk makan bersama teman dan keluarga juga dapat membantu mengenalkan pada pola makan yang baik.
BACA JUGA: Biasa Ada di Dapur, Ini 9 Makanan yang Bantu Turunkan Berat Badan dengan Cepat
Cover: Image by Freepik