Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Cara Melatih Rasa Percaya Diri pada Anak Laki-laki
Melatih rasa percaya diri pada anak laki-laki butuh dilakukan sejak dini untuk menjadi bekal baginya menghadapi segala tantangan hidup. Ini caranya menurut psikolog.
Masa remaja adalah masa yang krusial dalam perkembangan harga diri anak laki-laki. Dengan tingkat depresi dan kecemasan pada remaja laki-laki yang terus meningkat, penting bagi orang tua untuk tahu cara yang tepat untuk membantu putra mereka mengembangkan harga diri yang sehat. Begini penjelasan Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi, Psikolog Klinis anak dan remaja.
“Percaya diri itu penting bagi anak sebagai bekal baginya menghadapi segala tantangan di dalam hidupnya kelak secara mandiri. Dengan rasa percaya diri yang baik, anak merasa yakin dengan kemampuan dirinya, tidak mudah menyerah, frustrasi, atau bergantung pada orang lain. Anak yang PD juga lebih mudah mencoba hal baru.”
Mengapa khususnya penting menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri anak laki-laki?
“Karena sesuai tuntutan lingkungan di mana nantinya ia akan menjadi kepala keluarga, pemimpin dalam rumah tangga, menajdi ayah, dan lain lain. Percaya diri juga penting dikembangkan sebagai bekal pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan sebagainya,” imbuh Vera.
Cara melatih rasa percaya diri pada anak laki-laki
1. Luangkan waktu
Bagi seorang anak laki-laki untuk dapat mengembangkan percaya diri yang sehat adalah rasa memiliki dan penerimaan dirinya di dalam keluarga. Ketika ia merasa diterima di rumah, itu memberinya pijakan kuat untuk memasuki area-area lain dalam hidupnya dengan percaya diri.
Tidak ada cara yang lebih baik untuk membantu anak Anda merasakan rasa memiliki yang kuat selain menghabiskan waktu bersamanya. Ini bisa dengan melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-hari bersama, seperti makan malam secara teratur, bersantai di depan TV, saat berkendara mengantarnya ke sekolah atau beberes rumah bareng-bareng. Lakukan juga kegiatan yang disukainya secara teratur.
2. Pentingnya kata-kata baik
Kata-kata yang digunakan orang tua harus menjadi bahan bakar atau pupuk bagi harga dirinya. Beri tahu anak laki-laki Anda bahwa menghina anak lain dengan menyebut mereka lemah atau pengecut atau pecundang (atau kata-kata jahat lainnya) akan membuat mereka tidak disukai orang lain dan pastikan orang dewasa di keluarga Anda juga tidak melakukannya.
Biasakan untuk menyampaikan kata-kata yang menunjukkan rasa hormat, menghargai, dan menyemangati. Ini akan membantu Anda memiliki anak laki-laki yang punya pandangan kuat dan positif tentang dirinya. Sebaliknya, ‘kata-kata sampah’ (merendahkan, hinaan, kritik terus-menerus) akan menghasilkan anak laki-laki yang membenci dirinya sendiri.
Kata-kata sehat yang sangat penting untuk menumbuhkan harga diri anak laki-laki remaja meliputi:
- kata-kata yang memvalidasi perasaan mereka, terutama yang negatif
- kata-kata yang mengundang mereka untuk berani menyatakan pendapat.
3. Beri semangat, tapi jangan buat dia besar kepala
Menggunakan kata-kata positif bukan berarti selalu penuh puja-puji. Selalu memuji anak atau memberi tahu mereka betapa luar biasanya mereka dibandingkan anak-anak lain padahal sebenarnya tidak, juga akan menciptakan anak yang over pede. Tindakan ini justru sama buruknya dengan terus-menerur mengkritik anak.
Cara termudah untuk menyemangatinya adalah dengan tersenyum, menepuk bahu, atau mengusap kepalanya, saat Anda melihatnya bersikap baik. Akui ketika dia membuat pilihan yang benar, mau berusaha melakukan sesuatu yang tidak mudah baginya, nilainya meningkat, bersikap sabar, menunjukkan keberanian, jujur, atau dapat memecahkan masalah. Jangan ragu mengucapkan terima kasih karena dia mau berupaya menjadi anak yang baik.
4. Tunjukkan di mana kekuatannya
Salah satu cara terbaik untuk membantu anak laki-laki mengembangkan konsep pede yang sehat adalah dengan berfokus pada bidang di mana dia merasa nyaman dengan dirinya sendiri atau menunjukkan dia mampu. Dengan secara konsisten meyakinkan putra Anda bahwa dia bisa, Anda membantu membangun keyakinan pribadinya tentang siapa dia dan apa yang dia mampu lakukan. Keyakinan terhadap dirinya akan dia bawa hingga dewasa kelak.
5. Terbuka tentang perasaan
Biarkan anak laki-laki Anda menangis. Beritahu mereka anak laki-laki tidak boleh malu menangis — Anda tidak malu jika mereka menangis — dan mengungkapkan perasaan. Entah sedih, marah, kecewa, atau bahagia bukanlah tanda mereka lemah. Orang tua juga dapat memvalidasi kesedihan atau kemarahan anak laki-laki mereka dengan mendorong mereka untuk berbicara tentang emosi mereka. Waktu tidur bisa menjadi kesempatan bagus untuk ngobrol dengan anak-anak yang lebih kecil. Dengan anak remaja, waktu berkendara saat mengantar mereka ke sekolah bisa dimanfaatkan untuk bicaara tentang perasaan mereka. Jangan lupa, orang tua juga harus menjadi model. Contohkan pandangan yang sehat tentang menjadi anak laki-laki yang dapat mengekspresikan emosi dan bagaimana mengatasi rasa sedih dan kecewa.
Baca juga: Jangan Larang Anak Laki-laki Menangis
6. Ajar anak untuk mengembangkan empati
Mengganggu dan menindas tidak sehat baik bagi si penindas maupun korbannya. Jika Anda mendidik anak bahwa dirinya harus selalu menjadi yang nomor satu bagaimana pun dan apa pun caranya, ia akan belajar menjadikan dirinya ‘lebih baik’ dengan menjatuhkan orang lain. Anda bisa melatihnya tetap punya rasa percaya diri tanpa merendahkan orang lain. Sejak usia dini, orang tua dapat mengajar anak laki-laki untuk mengerti bahwa orang lain bisa berpendapat, berpikir dan memiliki perasaan dan kadang, pendapat atau perasaan orang lain tentang suatu hal dapat berbeda dengan dirinya dan ia harus dapat menghargai perbedaan itu, agree to disagree.
7. Bicara tentang keunikan, bukan siapa lebih baik
Anak laki-laki kerap dipaksa menjalani persaingan ketat di mana mereka dibanding-bandingkan tanpa ampun dengan anak laki-laki lain. Siapa yang lebih pintar? Siapa yang tercepat? Siapa yang paling jago? Persaingan dan dibanding-bandingkan bisa menjadi tantangan berat buat anak-anak laki-laki.
Anda perlu mengajar anak menghargai keunikan yang ia miliki. Anak laki-laki perlu tahu bahwa semua manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan tumbuh serta belajar dengan kesanggupan yang berbeda. Tidak semua anak laki-laki harus bertumbuh menjadi atlit. Laki-laki tetap dihargai ketika mereka berprofesi sebagai seniman, dokter, chef, guru, dan lain lain.
Di sisi lain, bagaimana caranya orang tua menjaga agar sikap percaya diri anak tidak berkembang menjadi sikap angkuh/ arogan?
“Menumbuhkan rasa percaya diri harus diiringi dengan mengembangkan rasa empati terhadap lingkungan sehingga anak paham bahwa ada kepentingan orang lain yang bisa menjadi pembatas,” jelas Vera. Anak juga perlu diajar bahwa menjadi PD bukan berarti dia memiliki kemampuan lebih dibandingkan orang lain. Percaya diri juga bisa dikaitkan dengan mengakui kekurangan diri yang masih butuh dikembangkan dan diperbaiki.
Sumber artikel dari sini
Baca juga: 4 Hal yang dibutuhkan Anak Laki-laki dari Ibunyamelatih
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS