4 Cara Menjaga Ikatan Emosional dengan Anak Remaja

Parenting & Kids

Fannya Gita Alamanda・03 May 2023

detail-thumb

Memiliki ikatan emosional dengan anak remaja penting untuk dimiliki semua orang tua. Hal ini tentu saja memiliki banyak manfaat yang baik untuk orang tua dan anak remaja.

Salahkah mengoreksi anak? Tentu tidak. Anak-anak, terutama remaja butuh disiplin dan koreksi dari orang tua mereka. Tapi, jika orang tua mengkritik terus-menerus apalagi tanpa didasari ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak, yakin deh, semua teguran Mommies cuma akan masuk kuping kanan lalu mental, keluar lagi. Anak bakal bersikap masa bodo karena mereka tidak melihat teguran Mommies sebagai salah satu bentuk kasih sayang, melainkan cara Mommies mencari-cari kesalahan. 

Jadi, sebelum mengkritik anak, pahami terlebih dulu apa bedanya antara mengoreksi dan terkoneksi, serta mengapa membangung koneksi adalah opsi yang jauh lebih baik.

Fokus pada hati Anak

Perilaku adalah ekspresi dari hal-hal yang tidak terlihat, yang berasal dari hati. Perilaku buruk memang paling mudah terlihat, tetapi jauh lebih sulit untuk menemukan akar penyebabnya. Untuk itu, Mommies perlu menjangkau hati si anak remaja. Anak remaja akan membuat kesalahan, itu sudah pasti. Tetapi sebagai orang tua, tentu saja jangan membiarkan perilaku buruk anak berkembang dan menghalangi hubungan istimewa antara orang tua dan anak-anak.

Mommies boleh mengoreksi anak, tetapi wajib fokus pada motif yang mendasari dan perasaan di balik tindakan mereka. Nah, untuk bisa melakukan hal itu, syaratnya orang tua harus memupuk hubungan dekat dan hangat dengan anak sejak mereka kecil, terutama selama masa remaja, untuk memahami dan menangani secara efektif apa yang sebenarnya terjadi. Intinya begini: Jangan biarkan perilaku buruk anak mengalihkan perhatian atau menghalangi orang tua mengenal perasaan (hati) anak remaja.

BACA JUGA: Anak Berkonflik dengan Hukum Ditahan, Apa yang Penting Diperhatikan Orang Tua?

Seperti apa atmosfer rumah Anda

Apa yang akan dikatakan anak remaja jika Mommies mengajukan pertanyaan ini: “Apakah Mama lebih sering ngomel atau ngobrol dengan kamu?” Mommies mungkin tidak sadar sudah bersikap terlalu kritis terhadap anak remaja, namun yang penting adalah bagaimana perasaan anak remaja kita. Jika anak remaja lebih sering merasa tegang dan stres di rumah, dia akan mencari tempat di mana dia merasa diterima. Dia akan melakukan hal-hal untuk membuat dirinya merasa lebih baik, bahkan jika itu melanggar aturan dan nilai-nilai keluarga.

So Mommies, berupayalah menjadikan rumah sebagai tempat yang nyaman, tempat anak remaja merasa didengarkan dan dicintai. Jika orang tua berhasil menciptakan tempat perlindungan yang aman dari dunia, anak remaja akan merasa nyaman untuk berbagi cerita apa saja dan Mommies akan lebih mudah menyentuh hatinya dengan nasihat.

Ekspresikan perasaan sayang

Tidak masalah apa yang anak remaja lakukan, cintai mereka. Sebagai orang tua mungkin marah atau tidak setuju dengan perilaku anak, tetapi hindari godaan untuk mempermalukannya, mendiamkannya, apalagi berhenti menyayanginya. Semua tindakan itu hanya akan menghancurkan hubungan antara orang tua dan anak, bahkan bisa membuat anak tidak percaya lagi. Memiliki hubungan yang manis dengan anak membuat proses mendidik mereka berjalan lebih smoothPastikan anak remaja tahu bahwa tidak ada hal yang mereka lakukan, yang dapat membuat Mommies sebagai orang tua berhenti mencintai mereka.

Ikatan kuat tidak dijalin dalam waktu singkat

Menjalin komunikasi dan ikatan emosional dengan anak remaja memang tidak gampang dan ketika sudah terlanjur rusak, memperbaikinya lebih sulit lagi. Dua hal ini butuh strategi jangka panjang. Jika Mommies merasa kesulitan, tanyakan kepada anak remaja: “Apa yang Mama lakukan yang membuat hubungan kita nggak bisa dekat?” Mommies mungkin bakal terkejut dengan jawabannya dan siap-siap wajah terasa seperti ditampar. Tapi jangan marah dan tetap dengarkan ungkapan isi hatinya. Sebelum buru-buru bereaksi, sabar, tunggu apa yang ingin dikatakan si anak remaja. Beri mereka waktu untuk menjawab sesuai perasaan mereka, dan kemudian cobalah untuk menerima curahan hatinya yang selama ini membuat hubungan orang tua dan anak renggang.

Jika sulit membuat anak remaja terbuka, coba ajukan pertanyaan dengan cara berbeda. Misalnya: “Menurutmu, apa yang Mama kurang pahami dari kamu? Bisa nggak kamu bantu Mama memahami apa yang kamu maksud? Tolong jelasin ke Mama.” Mengajukan pertanyaan adalah cara yang bagus untuk dapat terhubung dengan anak remaja.

Kesimpulannya, mengoreksi anak itu perlu dan memiliki dasar hubungan yang kuat dengan anak akan mempermudah anak menerima koreksian dari orang tua mereka. Jika orang tua lebih sering memarahi dan mengkritik, orang tua akan kehilangan waktu membangun ikatan dengan anak remaja. Yang tidak kalah penting, jika Mommies berhasil meraih hati mereka, anak-anak jadi tahu koreksi dari Mommies adalah karena Mommies sayang sama mereka.

Poin plus lainnya, ikatan yang manis antara Mommies dan anak remaja akan membuat mereka tidak ragu mencari Mommies untuk meminta bantuan, menanyakan saran, dan mencari perlindungan. Jadi, berhentilah terus-menerus mengoreksi dan mulailah membangun jembatan penghubung. Mommies akan amaze akan terkejut dengan hasilnya nanti.

BACA JUGA: 4 Etika di Tempat Umum yang Harus Diajarkan ke Anak

Cover: Image by Freepik