Kan, tidak berhubungan seksual, apa melakukan sexting di bulan puasa masih bisa batal?
Sexting merupakan kegiatan mengirim, menerima, maupun meneruskan pesan seksual yang dikirim melalui gadget. Isi pesannya bisa berupa ajakan untuk berhubungan seksual atau teks yang bersifat seksual. Sexting terkadang dilakukan oleh pasangan yang menjalani LDM alias Long Distance Marriage. Lantas batalkah saat melakukan sexting di bulan puasa?
Sesungguhnya berpuasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan hawa nafsu agar puasa tidak menjadi sia-sia. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga. Dan banyak orang yang melakukan salat malam namun ia tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa kantuk dan capek.” (HR. Abu Hurairah RA)
Saat melakukan sexting artinya seseorang sedang menuruti hawa nafsunya. Padahal seperti yang dianjurkan, saat berpuasa haruslah menahan hawa nafsu. Apalagi sexting sangat berpotensi untuk menimbulkan fantasi seks yang dapat menggiring seseorang untuk melakukan hubungan seksual.
Tak hanya itu saja, saat berfantasi seks seseorang bisa saja melakukan masturbasi hingga keluar air mani. Padahal keluar air mani baik pada perempuan maupun laki-laki dapat membatalkan puasa.
Mengutip dari situs Detik, Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumiddin mengungkap syarat lahir bagi wajibnya puasa atas seorang muslim yaitu ia harus menahan diri dari istimna’ (keluar air mani) dengan sengaja.
“(Syarat lahir bagi wajibnya puasa, yakni) menahan diri dari mengeluarkan mani secara sengaja, baik dengan bersetubuh ataupun tidak (masturbasi). Sebab, yang demikian itu membatalkan puasa.” jelas Imam Al-Ghazali.
Jadi meskipun tidak berhubungan seksual secara langsung, melakukan sexting tetap bisa membatalkan puasa.
Lalu apa yang bisa dilakukan agar hubungan pasangan LDM tetap hangat tanpa membatalkan puasa? Ada beberapa cara yang bisa Mommies dan Daddies lakukan, yaitu:
Saat sedang berpuasa, Mommies dan Daddies sebaiknya tidak saling merayu atau mengeluarkan candaan yang berbau seks. Obrolan bisa dialihkan ke hal-hal seputar kegiatan sehari-hari atau tentang perkembangan anak. Jadi jangan memancing, ya.
Bila masih berada di zona waktu yang sama, Mommies dan Daddies bisa melakukan buka puasa bersama secara virtual. Kecanggihan teknologi kini semakin memudahkan pasangan untuk tetap dapat mendapatkan quality time meski tidak sedang bersama-sama.
Meski berjauhan, bukan berarti tidak dapat memberikan kejutan. Misalnya dengan mengirimkan makanan favorit pasangan yang bisa dibeli dengan bantuan ojek online. Mengirim makanan bisa menjadi bentuk perhatian yang nyata. Dijamin pasangan akan makin cinta.
Itulah penjelasan mengenai hukum melakukan sexting di bulan puasa. Pastikan Mommies dan Daddies dapat menghindarinya, ya.