Sedang kepikiran untuk traveling ke Jepang tapi masih maju mundur, bimbang dan ragu? Berikut saya kasih alasan kenapa Jepang layak banget masuk ke dalam daftar negara untuk dikunjungi, baik itu sendirian, bersama teman, pasangan atau bareng keluarga.
Dalam dua bulan terakhir ini linimasa media sosial saya lumayan dipenuhi dengan beberapa teman yang bepergian keluar kota hingga negeri. Dan, salah satu negara yang paling banyak dikunjungi (minimal oleh teman-teman saya) adalah Jepang. Menariknya, mereka bepergiannya tak hanya dengan pasangan, ada yang rombongan bersama keluarga (komplit dengan stroller, ahahaha) bahkan seorang diri (dan yang sendirian ini sebagian besar perempuan, lho!).
Well, dari sini saja kelihatan ya kalau Jepang ini nampaknya aman dikunjungi oleh solo traveler perempuan. Beruntung, di bulan Februari kemarin saya bisa merasakannya sendiri.
Berdasarkan pengalaman saya menjelajah Tokyo selama 4 hari, ada beberapa point menarik yang membuat saya jadi paham kenapa banyak orang yang pernah ke Jepang merasa kangen untuk kembali ke sana.
Baca juga: Deretan Hotel Ramah Anak di Singapura, Jepang dan Hongkong
Kalau paspor kita jenisnya e-paspor, pengajuan visa Jepang sangat mudah, kok, tanpa perlu dokumen yang bertumpuk. Cukup datang, ajukan visa dan membayar Rp 122.000, sekitar lima hari bisa jadi visa-nya. Jadi kalau bepergian dengan seluruh anggota keluarga, nggak pusing mengumpulkan dokumen-dokumen. Biaya pembuatan visa elektronik sebesar Rp 650.000 per orang, namun jika ingin ekspress alias satu hari jadi, tambah satu juta rupiah, jadi Rp 1.650.000 per orang.
Serius deh, negara Jepang sebersih itu, sulit banget mencari sampah dan tempat sampah di area umum hingga pasar tradisional. Kayaknya sebagian besar warganya memiliki kesadaran tinggi di dalam menjaga kebersihan. Mau itu di jalan umum, area pusat perbelanjaan, pasar tradisional hingga destinasi wisata macam bangunan bersejarah, ataupun theme park, semuanya bersih, sih, sih.
Mulai dari gerbong kereta yang khusus untuk orang tua yang membawa stroller, toilet umum yang dilengkapi dengan dudukan untuk anak bayi sehingga ibu tidak perlu pusing menahan buang air kecil atau buang air besar ketika sedang sendirian membawa bayi, hingga lift yang tersedia di stasiun-stasiun kereta api sehingga memudahkan perjalanan saat membawa stroller.
Ada banyak jalur kereta yang bisa digunakan dengan beragam tujuan sehingga tidak membuat Anda kesulitan mencari transportasi ketika akan bepergian. Secara biaya sudah pasti lebih terjangkau dibanding menyewa kendaraan, kan! Yang penting Anda belajar “membaca” jalur-jalur kereta yang akan membawa Anda ke tujuan, sudah pasti perjalanan selama di Jepang akan terasa menyenangkan dan tidak melelahkan.
Saat traveling ke Jepang, dengan banyaknya contoh bagus yang dilakukan oleh masyarakat Jepang, sebagai orang tua kita juga bisa sekalian mengajarkan anak beberapa hal ini:
a. Disiplin. Telat sedikit, maka kita akan ketinggalan kereta atau bus, karena jam datang maupun berangkat transportasi umum di Jepang benar-benar tepat waktu.
b. Kemandirian. Sebagian besar restoran di Jepang menerapkan aturan mengembalikan piring serta gelas kotor ke tempatnya. Jarang tuh yang dibiarkan di meja kemudian dibereskan oleh pelayannya.
c. Kebersihan. Jangan buang sampah sembarangan, karena sudah pasti akan ditegur.
d. Menghargai orang lain. Di Jepang, dilarang bicara atau mendengarkan handphone atau musik dengan suara lantang karena akan dianggap menganggu orang lain. Maka kita terbiasa untuk berbicara pelan sebagai bentuk kita mematuhi aturan dan juga menghargai orang lain.
Seru kan, jalan-jalan ke Jepang?! Nah, ada informasi menarik lagi nih, saat ini Tiket.com sedang ada promo Online Ticket Week yang menawarkan promosi gila-gilaan harga tiket pesawat hingga hotel. Berlangsung dari tanggal 1-10 Maret 2023, dari pukul 17.00-21.00 hanya di aplikasi Tiket.com. Cus deh nanti cek, siapa tahu beruntung dapat harga bersahabat untuk jalan-jalan barengan sekeluarga, kan!