Sorry, we couldn't find any article matching ''
6 Alasan Laki-laki Suka Malas Foreplay, Anda yang Mana?
Malas foreplay kadang dialami oleh para laki-laki. Berikut 7 alasan mengapa tak sedikit pria lebih memilih melewatkan foreplay dan maunya langsung ke ‘menu utama’.
Bagi kebanyakan perempuan, ini tentu menjadi kabar buruk. Mengapa? Karena umumnya perempuan suka dan sangaaat menikmati sesi foreplay. Sesi ini, selain dimanfaatkan sebagian besar orang untuk menghasilkan pelumas alami, juga untuk mempersiapkan mental dan hati.
Kalau kata beberapa laki-laki, analoginya seperti ini: Anda ingin datang ke konser musik khusus untuk menonton satu band favorit, tapi sebelum sampai ke band favorit, Anda harus menunggu sekitar 1-2 jam karena ada beberapa band lain yang tampil. Malas kan kadang-kadang? Bukan karena Anda nggak suka sama band-band yang main sebelum band favorit, tapi karena tujuan di sana adalah demi the one and only, band favorit Anda!
Argumen ini terdengar agak menyebalkan? Mungkin. Tapi Mommies perlu ingat, laki-laki itu makhluk visual. Mereka memuja ‘pemandangan indah’. Jadi, kadang kala memang ada momen ketika dia merasa foreplay nggak dibutuhkan karena baginya, melihat tubuh seksi Anda aja sudah lebih dari cukup.
Berikut alasan laki-laki suka malas foreplay.
1. Kami nggak benci foreplay. Kami hanya nggak tergila-gila foreplay.
Untuk laki-laki, foreplay itu oke jika waktu, tempat, dan dosisnya sesuai dan tidak berlebihan. Beberapa menit berciuman dan saling membelai untuk pemanasan masih berterima. Tapi lebih dari itu, seperti handjob yang bikin pegal dan panjang, fellatio, atau cunnilingus, duh, no thank you. Mereka khawatir nggak akan punya tenaga lagi untuk dapat menikmati bagian intinya.
BACA JUGA: 10 Ide Foreplay yang Super, Bisa Dicoba Malam Ini!
2. Takut kehilangan ereksi
Banyak laki-laki takut kehilangan ereksi. Perasaan takut itu mendominasi pikiran mereka selama sedang melakukan hubungan seks dan membuat mereka benar-benar sibuk dengan pikiran mereka sendiri. Jika laki-laki takut kehilangan ereksi, mereka terkadang cenderung terburu-buru saat melakukan hubungan intim, melewatkan foreplay, atau membuat sesi itu super singkat. Mereka sibuk memikirkan cara mempertahankan ereksinya.
3. Foreplay memang menyenangkan tapi nggak penting
Bagi banyak pasangan, foreplay menjadi sarana untuk saling membiasakan diri dengan tubuhnya sendiri dan tubuh pasangannya. Foreplay juga membantu pasangan untuk menemukan kenyamanan di spot-spot tertentu serta batasan-batasan yang disepakati bersama. Tapi bagi beberapa laki-laki, foreplay malah mereka anggap tidak penting dan menimbulkan perasaan canggung yang nggak ada obatnya.
4. Membosankan karena terasa sudah diatur
Yes, laki-laki yang tidak menyukai dan malas foreplay menganggap sesi ini membosankan karena rutin dan direncanakan. Apakah Anda mulai lihai menebak gerakan-gerakan yang akan dilakukan pasangan? Nah, mungkin karena semuanya sudah bisa diprediksi di awal dengan tepat dengan akurasi tinggi, pria jadi lebih suka melewatkan foreplay. Jika ini masalahnya, sesekali melewatkannya atau mengubah urutan mungkin akan membantu mengusir kebosanan.
5. Nggak memberi pengaruh apa pun
Banyak laki-laki yang mengaku foreplay tidak membuat aktivitas seksual mereka jadi lebih menyenangkan atau nggak memberi pengaruh apa-apa. Tapi seksnya sendiri, tetap mereka sukai. Hmm, itu yang penting kan, Mommies? Jadi, jika kebetulan Anda berjodoh dengan pasangan yang seperti ini, tak apa-apa melewatkan foreplay. Tapi, tetap ingatkan pasangan bahwa sesekali Anda ingin dan butuh foreplay.
6. Hanya siap untuk ‘acara utama’
Lapar nggak lapar, mungkin Anda adalah tipe orang yang lebih suka melewatkan makanan pembuka dan langsung ingin menyantap hidangan utama. It’s okay. Faktanya, laki-laki memang bisa dengan sangat mudah terangsang (kecuali jika ia mengalami kondisi-kondisi kesehatan tertentu). Selama Anda tahu apa yang terbaik untuk situasi berdua, lakukan dan nikmatilah.
Jadi, selama Anda bahagia dengan kehidupan seks Anda dan ada atau tidak adanya foreplay nggak memberi pengaruh besar, maka santai saja. Kehidupan seks setiap orang sangat bervariasi. Jadi apa yang berhasil untuk satu laki-laki mungkin tidak cocok buat pria yang lainnya.
BACA JUGA: Mengenal Istilah Resesi Seks, Penyebab, dan Akibatnya
Cover: Image by jcomp on Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS