banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Walau Nikmat, Ini 8 Risiko Bercinta di Dalam Air yang Harus Anda Ketahui!

author

Fannya Gita Alamanda09 Jan 2023

Walau Nikmat, Ini 8 Risiko Bercinta di Dalam Air yang Harus Anda Ketahui!

Meski terdengar seksi, sensual, nakal, dan adventurous, tapi bercinta di dalam air ternyata punya banyak risiko yang berbahaya untuk kesehatan diri sendiri. Yuk, kenali!

Bercinta di dalam air terdengar sangat epik, bukan? Anda pasti pernah lihat adegan-adegan film yang menggambarkan serunya seks di dalam air.

Keuntungan bercinta di dalam air menurut terapis seks dan doktor ilmu kesehatan Debra Laino, adalah daya apung yang diberikan air kepada Anda. Itu memungkinkan Anda dan pasangan untuk mencoba berbagai gerakan yang mungkin sulit dilakukan di tempat yang kering.

Namun meskipun seks di bawah air, entah di bathub, kolam renang, danau, atau laut, terasa menggiurkan buat dicoba, Anda tetap perlu berhati-hati. Berhubungan seks di dalam air dapat membuka peluang Anda terhadap risiko beberapa infeksi berbeda.

BACA JUGA: Bosan Berhubungan Seks Gitu-gitu Aja? Coba Variasikan Dengan Cara Ini

Beda Jenis Air Beda Kandungannya

Mengutip penjelasan dr. Haekal Anshari M. Biomed (AAM) yang berkolaborasi dengan Dr. dr. M. Ilham Aldika Akbar Sp.OG-KFM di laman Instagramnya, dikatakan bahwa masing-masing jenis air memiliki kandungan yang berbeda:

  • Air keran di dalam bathub mengandung kuman yang berasal dari pipa saluran bawah tanah.
  • Terdapat kandungan klorin dan kaporit di air kolam.
  • Air laut memilliki kandungan garam tinggi dan microbiota yang hidup di dalamnya.

Kandungan di dalam air yang disebutkan di atas dapat mengganggu kesimbangan alami pH vagina sehingga akan mengundang kuman patogen untuk hidup dan menyebabkan iritasi di dalam rongga vagina.

8 Risiko Bercinta di Dalam Air

Berikut ini adalah 8 risiko yang perlu diwaspadai jika Anda dan pasangan melakukan hubungan seks di dalam air.

Bosan Hubungan Seks Gitu-gitu Aja? Coba Variasikan Dengan Cara Ini

1. Vagina bisa alami ‘kekeringan’

Anda kira hanya kerena air itu basah, air bakal menjadi pelumas yang luar biasa? Well, Anda salah. “Air sama sekali bukan pelumas yang baik,” kata Jessica Shepherd, M.D., seorang ob-gyn di Baylor University.

Air juga dapat menghilangkan pelumas alami yang diproduksi oleh tubuh dan bikin kering. Akibatnya, vagina Anda mungkin akan sulit tetap dalam kondisi terlumasi, menyebabkan sesi bercinta malah nggak nyaman.

2. Vagina bisa mengalami luka robek

“Kurangnya pelumas bisa menjadi masalah dan bahkan dapat menyebabkan peningkatan gesekan pada vagina Anda,” kata Dr. Shepherd. Dan kita sedang tidak membahas gesekan-gesekan yang menghasilan rasa nikmat, melainkan perih.

Minimnya pelumas akan menyebabkan robekan-robekan mikro pada vagina, tambah Jennifer Wider, M.D. Ingat juga hal ini: Jika pasangan Anda memakai kondom atau alat kontrasepsi lain, lebih banyak gesekan meningkatkan kemungkinan robek.

3. Anda berisiko terjangkit Infeksi Saluran Kemih

Dari vagina, bakteri dapat naik ke uretra, lalu ke kandung kemih dan berkembang biak di sana menyebabkan ISK. Anda akan merasakan semua jenis gejala tidak nyaman, seperti nyeri dan terbakar saat buang air kecil, merasa ingin buang air kecil sepanjang waktu, dan kencing darah, menurut U.S. Office on Women’s Health.

Dr. Shepherd menganjurkan untuk selalu buang air kecil setelah berhubungan seks untuk mengeluarkan bakteri.

4. Risiko infeksi jamur Anda bisa naik

Berhubungan seks di dalam air dapat meningkatkan risiko infeksi jamur. Kandungan yang terdapat di dalam klorin khususnya dapat mengiritasi vagina dan mengganggu pH di sana.

Jika pH Anda terganggu, itu dapat menimbulkan risiko pertumbuhan jamur yang berlebihan, menyebabkan infeksi, kata Dr. Shepherd. Menurut CDC (Center for Disease Control and Prevention), hal ini bisa membuat vagina Anda gatal, nyeri saat berhubungan seks, dan keputihan yang tidak normal.

5. Anda berisiko lebih tinggi terkena IMS.

Karena air bisa membasuh sesuatu yang kotor, bukan berarti Anda aman dari infeksi menular seksual. Mengingat agak sulit untuk memastikan kondom bisa menjalankan tugasnya dengan benar, maka bercinta di dalam air dapat menimbulkan masalah.

Hal penting lain yang perlu diingat, Dr. Wider bilang gesekan dari seks dapat menyebabkan robekan vagina yang disebutkan di atas tadi dan itu juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena Infeksi Menular Seksual.

6. Penetrasi dengan jari (tangan atau kaki) juga tetap berisiko

Sayangnya, menggunakan jari jemari pasangan tidak meminimalkan risiko. “Penetrasi menggunakan jari dapat membuat Anda berisiko mengalami iritasi, dan infeksi karena Anda akan mendorong kuman ke dalam saluran vagina,” kata Dr. Wider.

Jadi Anda masih berisiko terkena infeksi jamur, iritasi, dan bahkan ISK jika sering berhubungan dengan pasangan di bawah air.

7. Anda tetap berisiko mengalami kehamilan

“Jika seseorang mengalami ejakulasi di kolam atau danau tempat Anda sedang berenang di situ, Anda tidak akan hamil, itu pasti,” kata Dr. Wider. Namun jika Anda melakukan hubungan seks penetrasi dan pasangan Anda mengalami ejakulasi di dalam tubuh Anda, maka Anda bisa hamil.

“Konsepsi masih bisa terjadi saat berhubungan seks di dalam air, jadi jangan anggap air sebagai alat kontrasepsi,” jelas Dr. Shepherd.

8. Seks di bawah air tidak dianjurkan

Risikonya mungkin aja tidak akan terlalu parah, tetapi ada kemungkinan air dapat membawa beberapa bakteri yang cukup kotor, termasuk E.coli dan salmonella.

Di mana pun Anda berenang, mulai dari kolam renang, sungai, laut, danau, bathub, dan kolam air panas dengan tingkat pH yang tidak tepat, tempat-tempat berair yang disebutkan tadi bukanlah tempat yang steril dan bersih untuk Anda telanjang bulat dan berhubungan seks.

“Ada kemungkinan, penetrasi malah akan mendorong bakteri atau kuman lain ke dalam saluran vagina dan ke dalam tubuh Anda,” kata Dr. Wider.

Belum ada satu metode pun yang dapat menjamin keamanan berhubungan seksual di dalam air. Bahkan CDC tidak merekomendasikan berhubungan seksual di dalam air. “Bila ingin merasakan sensasi yang berbeda dalam beraktivitas seksual, sesi foreplay boleh dilakukan di dalam air, namun sesi intercourse sebaiknya tidak dilakukan di dalam air,” saran dr. Haekal.

BACA JUGA: Mengenal Istilah Resesi Seks, Penyebab, dan Akibatnya

Cover: Pexels

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan