Yuk, kenali lebih dalam tentang kasus gagal ginjal akut dan misterius yang terjadi pada anak langsung dari pakarnya, mulai dari penyebab sampai gejalanya!
Pemberitaan soal gagal ginjal akut progresif pada anak bikin hati semua orang tua mencelos. Sedih, patah hati, khawatir. Semua perasaan ini tumpah jadi satu setiap kali membaca informasi atau pun berita terkait dengan kasus ini.
Bagaimana tidak, anak-anak yang semula baik-baik saja, terlihat ceria dengan polah dan celotehannya, dengan seketika bisa langsung mendapat diagnosa kalau ginjalnya rusak hingga nyawanya tidak bisa diselamatkan. Padahal, gejala yang muncul terbilang umum, demam, batuk dan pilek.
Namun, kenapa tau-tau bisa dikatakan gagal ginjal akut? Apa penyebab dan gejalanya? Apa yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan? Pertanyaan semacam ini mungkin akan wara-wiri di pikiran semua orang tua.
BACA JUGA: Waspada Sirup Paracetamol, Penyebab 66 Anak Meninggal di Gambia
Kemarin saja sudah ada 99 anak yang sudah meninggal akibat penyakit yang masih terus diteliti apa penyebabnya ini, sementara ratusan anak lainnya masih terus terus berjuang. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sendiri menyebutkan kalau penderita gagal ginjal misterus pada anak ini lebih banyak dialami anak di bawah 6 tahun. Tapi, memang bukan berarti anak-anak di atas 10 tahun tidak ada.
Setiap mendegar penyakit gagal ginjal, benak saya selalu melayang membayangkan penderitanya harus melakukan cuci darah. Akibat ginjalnya yang rusak, fungsi ginjal mau tidak mau digantikan oleh mesin.
Terkait dengan fungsi ginjal, dalam sesi Instagram Live bersama Mommies Daily, dr. Bobby Setiadi Dharmawan Sp.A (K) menjelaskan bahwa pada manusia, organ ginjal ada dua di kanan dan kiri. Masing-masing ginjal ini berfugsi secara bersamaan dalam tubuh.
“Fungsi paling utama adalah mengeluarkan cairan, dalam hal ini berkemih. Anak-anak setiap berkemih, yang memproduksi cairan ini sebenarnya hasil dari fungsi ginjal. Fungsi lain adalah membuang racun dari dalam tubuh. Dan racun ini memang dikeluarkan bersama dengan urun. Lalu fungsi lainnya adalah mengatur tekanan darah, tekanan darah ini diatur oleh ginjal. Termasuk mengatur keseimbangan berbagai elektrolit dan asam basa, lalu produksi hormon. Jadi secara mudahnya gagal ginjal ini artinya semua fungsi ginjal ini terganggu,” papar DR.dr. Bobby.
Kasus yang banyak terjadi belakangan ini adalah gagal ginjal akut. Dikatakan akut ini dikarena terjadi secara tiba-tiba, sehingga fungsi ginjal ini tidak bekerja dengan baik secara tiba-tiba. Sementara gagal ginjal kronis ini tidak terjadi secara tiba-tiba, namun umumnya akan terjadi lebih dari 3 bulan.
“Kondisi saat ini memang gagal ginjal akut pada, di mana prosesnya terjadi sangat cepat kurang dari 3 bulan. Progresif dan sangat mematikan.”
Dilanjutkan Dr. dr. Bobby, banyaknya kondisi gagal ginjal akut ini disebut misterius, ini dikarenakan penyebabnya memang belum dikatehau secara pasti. Saat ini masih terus diteliti lebih lanjut.
Awalnya memang ada dugaan bahwa gagal ginjal akut misterus pada anak ini berkaitan erat dengan virus COVID-19, seperti yang dijelaskan Dr.dr. Bobby, pada sebagai paseian memang sebagai besar ini memiliki anti body COVID-19 yang positif, tapi ada juga yang ditemukan antibody COVID-19 negatif. “Jadi memang diduga ada penyebab lainnya. Teman-teman di beberapa wilayah juga menemukan bahwa yang positif COVID-19 tidak bergejala dan diduga ada infeksi lainnnya.”
Selain diduga terkait dengan virus COVID-19, gagal ginjal akut misterius ini ini juga ada kaitannya dengan obat sirup yang dikonsumsi anak-anak. Belakangan, Kementerian Kesehatan RI akhirnya mengambil kebijakan baru. Mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak menggunakan obat cair atau sirup.
Kebijakan Kemenkes ini tertuang dalam surat Dirjen Yankes Kemenkes Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tanggal 18 Oktober 2022. Isi kebijakan ini di antaranya yaitu melarang seluruh apotek agar tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk sirup pada masyarakat untuk sementara waktu.
Alasan mengapa obat sirup saat ini dilarang dikonsumsi tidak terlepas karena adanya zat berbahaya yang diduga yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal akut misterius pada anak. Cemaran zat yang berbahaya yang dimaksdd yaitu mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
Kemarin BPOM baru saja merilis beberapa daftar obat sirup yang dilarang dan ditarik dari peredaran karena terkontaminasi etilen glikol:
1. Termorex Sirup (obat demam)
Produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu)
Produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu)
Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
4. Unibebi Demam Sirup (obat demam)
Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
5. Unibebi Demam Drops (obat demam)
Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.
Sejauh ini ada beberapa gejala umum yang muncul dan dirasakan oleh penderita gagal ginjal akut misterius pada anak.
1. Demam
2. Batuk
3. Pilek
4. Muntah
5. Diare
6. Tidak bisa berkemih
“Kita tentu saja perlu mengupayakan agar anak-anak tidak terkena, lakukan pencegahan dari pada melakukan pengobatan. Apalagi gagal ginjal akut misteris pada anak ini perburukannya sangat cepat hingga berisko kematian. Artinya, orang tua perlu memantau asupan minum pada anak. Pastikan anak-anak kita cukup minumnya, utamakan konsumsi air putih atau jus buah, hindari minuman yang manis dan mengandung pengawet. Jangan lupa perhatikan warna urin, kalau sudah pekat, ini tandanya sudah kurang cairan.”
Dr. dr. Bobby mengingatkan untuk bayi, orang jangan lupa cek popoknya. Paling tidak dalam kurun waktu 3-4 jam anak akan berkemih. Hati-hai jika anak tidak berkemih sampai 6 jam. apalagi kalau sudah ada tanda atau gejalanya.
Secara umum, fungsi ginjal bisa kembali normal biasanya tipe fisiologis. artinya yang disebabkan cairan murni seperti diara, atau DBD, kondisi ini memang bisa kembali normal. Namun untuk kasus saat ini memang masih terus dilakukan investigasi, dicek lebih lanjut untuk mengetahui apakah fungsi ginjalnya bisa kembali normal atau tidak
Untuk beberapa kondisi, seperti yang saya sebutkan karena kondisi fisiologis memang biasanya tidak perlu terapi cuci darah, tapi memang ada juga yang memerlukan. Sedangkan untuk kondisi kasus penyakit ginjal cacat bawaan ini cukup tinggi, termasuk kondisi gagal ginjal akut misterius ini memang angkanya cukup tinggi diperlukan terapi cuci darah.
BACA JUGA: 5 Obat Penurun Panas Anak Favorit Para Mommies
Cover: Freepik