Sorry, we couldn't find any article matching ''
3 Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari Film Pinocchio Live Action
Siapa yang sudah menonton film Pinocchio Live Action? Kalau belum Anda dan keluarga wajib menontonnya, sebab ada banyak pelajaran yang bisa dipetik di dalamnya!
Setelah sukses dengan deretan remake live actionnya beberapa tahun belakangan, Disney kembali menghidupkan salah satu animasi andalannya dalam bentuk live action, yaitu Pinocchio. Dongeng favorit yang berkisah tentang boneka kayu yang akan menjalani petualangan agar dapat berubah menjadi anak laki-laki sesungguhnya tak boleh dilewatkan!
Semakin memudahkan keluarga di seluruh dunia, Disney merilis Pinocchio live action di streaming platform Disney+ Hotstar sejak tanggal 8 September 2022 lalu.
Film yang dibintangi oleh deretan aktor dan aktris ternama, mulai dari Tom Hanks yang berperan sebagai Geppetto, pemahat kayu yang menciptakan dan merawat Pinocchio, yang diperankan oleh Benjamin Evan Ainsworth. Lalu ada Joseph Gordon-Levitt yang memerankan sosok Jiminy Cricket, pendamping sekaligus “hati nurani” Pinocchio, dan ada pula aktris peraih nominasi Academy Award Cynthia Erivo yang jadi Blue Fairy.
BACA JUGA: Mengasah Keberanian Lewat Film The Ice Age Adventures of Buck Wild di Disney+ Hotstar
Pelajaran Hidup dari Film Pinocchio
Untuk Anda yang masih ragu dan belum menonton film live action Pinocchio, intip deretan pelajaran hidup di dalamnya yang bisa sangat bermanfaat untuk keluarga! Intip di bawah ini, ya!
1. Keluarga tidak selalu sedarah
Definisi keluarga tidak selalu sedarah digambarkan dalam film ini. Geppetto adalah seorang tukang kayu kesepian yang ingin disayangi dan memiliki keluarga. Suatu malam, dia berharap pada bintang untuk memiliki seorang putra.
Saat Blue Fairy memberinya ‘anak laki-laki’ dalam bentuk boneka kayu, dia terkejut tapi perlahan mulai belajar mencintai putranya, yang diberi nama Pinocchio.
Di sepanjang film Anda akan melihat besarnya cinta dan kepedulian Geppetto pada Pinocchio. Saat tahu anaknya hilang, dia melakukan perjalanan untuk membawanya pulang. Di akhir film, dia pun akhirnya tahu bertapa Pinocchio juga menyayanginya sampai rela mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan Geppetto.
2. Percaya pada suara hati
Ketika Peri Biru mengabulkan keinginan Geppetto untuk menghidupkan Pinocchio, dia memberinya sahabat karib terpercaya bernama Jiminy Cricket. Dia adalah perwujudan dari hati nurani Pinocchio yang mencoba mengarahkannya ke jalan yang benar.
Sayangnya, dia memilih untuk mengabaikan suara hati nuraninya dan melakukan perjalanan berbahaya. Jika dia mendengarkan saran Jiminy Cricket dari awal, dia bisa menghindari aneka godaan serta musibah dan bisa mencapai impiannya menjadi anak laki-laki yang nyata dengan lebih mudah.
Jadi, ketika berada pada persimpangan atau kegalauan, cobalah untuk mendengarkan kata hati ketimbang godaan dari orang lain. Percaya bahwa yang terbaik akan datang dengan cara yang tepat.
3. Kejujuran itu membawa kebahagiaan
Salah satu poin yang paling diingat adalah hidung Pinocchio yang memanjang ketika dirinya berbohong. Semakin dia berbohong, hidungnya terus memanjang. Itu semua karena dia ketakutan untuk bicara jujur sehingga kebohongan lainnya muncul untuk menutupi itu.
Di akhir film, ketika si boneka kayu itu sudah merasa berani untuk bicara jujur dan mengatakan kebenaran, dia akhirnya berubah menjadi sosok yang paling dia impikan, anak laki-laki yang nyata. Kalau saja dia jujur sejak awal, ya!
Untungnya saat berbohong kita tidak seperti Pinocchio yang hidungnya memanjang. Kalau iya, tidak terbayang sepanjang apa hidung kita.
BACA JUGA: 7 Film Indonesia Tentang Sekolah yang Bisa Menginspirasi Anak-anak
Share Article
COMMENTS