Jangan menunggu sakit, ini beberapa jenis tes untuk mendeteksi penyakit menular seksual, disertai kisaran biaya dan lokasi tesnya.
Melakukan skrining untuk mengetahui penyakit menular seksual (PMS) penting dilakukan. Alasannya karena jika tidak segera diketahui dan tidak cepat ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan ketidaksuburan dan memunculkan kanker bahkan HIV.
Orang yang perlu melakukan skrining ini antara lain yang memiliki kehidupan seksual yang cukup aktif, sering tidak menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual, dan berhubungan intim dengan orang yang terinfeksi penyakit menular seksual.
Maka dari itu tes skrining ini sangat penting, sebab penyakit menular seksual jarang memiliki gejala yang terlihat. Lalu apa saja tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui dan mendeteksi penyakit kelamin pada seseorang? Berikut jenis tes dan kisaran biayanya.
Swab test atau apusan menjadi salah satu tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit menular seksual seperti human papillomavirus (HPV), gonore, klamidia, dan herpes. Umumnya, dokter akan menggunakan alat swab khusus seperti kapas untuk mengambil sampel dari tempat yang terinfeksi.
Pada pria, sampel diambil dari penis atau saluran uretra (saluran kencing) dan para wanita, sampel diambil dari leher rahim atau vagina. Berikut perkiraan biaya dan lokasi untuk tesnya.
BACA JUGA: 7 Tes Kesehatan Jantung dan Kisaran Biayanya, Ayo Cek dari Sekarang!
Tes darah adalah jenis pemeriksaan yang membutuhkan sampel darah pasien untuk memastikan adanya suatu penyakit dalam tubuh, seperti gonore, herpes, sifilis, klamidia, hingga hepatitis. Sampel darah diambil melalui siku bagian dalam dan pembuluh darah di pergelangan tangan.
Cek darah lengkap dapat dilakukan di puskesmas, rumah sakit, hingga laboratorium. Ini kisaran biayanya dan beberapa lokasi rekomendasinya:
Tes urine menjadi bagian tes penyakit menular seksual seperti gonore dan trikomoniasis. Tes ini dilakukan dengan memasukkan sampel urine steril pasien ke dalam gelas khusus sebelum dilakukan pengujian di laboratorium.
Tes HPV dilakukan untuk mendeteksi virus HPV yang berisiko menyebabkan penyakit menular seksual seperti kanker serviks dan kutil kelamin. Namun, penyakit ini jarang disadari karena minimnya gejala yang muncul pada penderitanya.
Tes ini dilakukan dengan memasukkan alat khusus yang disebut spekulum (cocor bebek) ke dalam vagina, kemudian dokter akan mengambil sampel sel serviks menggunakan sikat lembut dan spatula khusus. Sampel yang didapatkan lalu dimasukkan ke dalam wadah khusus dan dicek di laboratorium.
Perkiraan biaya tes HPV ini mulai dari Rp550.000 hingga Rp1.400.000.
BACA JUGA: Kenali Perubahan Bentuk Vagina di Usia 20, 30, dan 40, Wajib Tahu!
Cover image: Image by serhii_bobyk on Freepik