Mau mengisi liburan dengan trekking tapi bersama dengan bayi? Tentu saja itu hal yang mungkin dilakukan. Ini tips dari orang tua yang berhasil melakukannya!
Trekking kini sedang jadi salah satu kegiatan yang digemari dan jadi pilihan pengisi masa liburan. Rasanya pasti menyenangkan bisa menghirup udara segar di alam yang bebas. Mungkin salah satu yang jadi pertimbangan adalah ketika Anda memiliki bayi.
Namun bukan hal yang tidak mungkin mengajak bayi pergi trekking, lho. Ada banyak orang tua yang sukses trekking sambil membawa bayi dan anak-anak mereka. Amelia Yustiana dan suami adalah salah satu contohnya. Untuk Mommies Daily, dia berbagi 10 tips sukses pergi trekking dengan membawa bayi.
BACA JUGA: Aman Menjelajah Hutan Bersama Bayi
Ini dia tips trekking dengan bayi yang bisa jadi catatan Anda. Dijamin liburan akan semakin menyenangkan!
Medannya akan lebih berat karena tanah yang becek dan licin. Namun, tetaplah bawa payung dan jas hujan untuk berjaga-jaga.
Jika trekking dilakukan di wilayah beriklim tropis, tanggalkan topi, kaos kaki, sepatu, dan jaket dari tubuh bayi. Cukup kenakan singlet dan celana pendek, agar bayi tidak rewel karena kegerahan.
Jika ada jasa porter, manfaatkan jasanya untuk membawa ransel berisi makanan, tikar, dan perlengkapan lain, sehingga Anda bisa fokus menggendong bayi.
Hindari menggendong bayi dengan tangan, karena bila Anda terpeleset bisa menyebabkan bayi terlepas dari gendongan. Paling aman, gendong bayi dengan baby carrier. Hindari juga baby sling, karena bobot bayi hanya bertumpu di satu pundak, sehingga Anda mudah pegal.
Jangan lupa sering mengibaskan tangan di sekitar tubuh bayi, untuk mengusir nyamuk atau serangga yang (mungkin) hinggap.
Jangan lupa kalau Anda trekking bersama bayi. Jadi ketika berjalan perhatikan detail kecil yang mungkin bisa melukai mereka. Contohnya saat melewati pepohonan yang cukup rapat. Anda perlu memastikan tidak ada ranting yang mengenai bayi.
Untuk MPASI bayi berusia 6 bulan ke atas, bawa bahan MPASI yang mudah disiapkan, misalnya pisang dan oatmeal. Jika perlu, bawa kompor gas kecil.
Untuk bayi di atas 9 bulan, bisa diberi makan roti atau lontong agar lebih praktis. Tidak ada salahnya juga membawa bubur instant. Percayalah, sedikit MSG tidak akan membunuh bayi Anda. Bawa juga air mineral botol yang banyak, bukan hanya untuk minum dan membuat bubur, tapi juga membersihkan perlengkapan makan atau jika bayi buang air besar.
Jangan bergabung dengan rombongan atau tim lain, karena keberadaan bayi bisa memperlambat mereka. Anda bisa dimusuhi.
Bawa plastik kosong untuk menyimpan bungkus makanan, pospak kotor, dan sampah lain. Anda tentu tidak berniat membuangnya begitu saja di alam, kan?
Terakhir: just enjoy your trip!
BACA JUGA: 7 Destinasi Hiking dan Trekking yang Dekat Dari Jakarta