banner-detik
PARENTING & KIDS

Orang Tua, Lakukan 5 Hal Ini Agar Anak Memiliki Inner Child Positif

author

Katharina Menge22 Jun 2022

Orang Tua, Lakukan 5 Hal Ini Agar Anak Memiliki Inner Child Positif

Karena memiliki inner child, banyak orang tua bercita-cita ingin mendidik anaknya dengan baik supaya mereka tidak punya luka yang serupa.

Inner child adalah bagian dari diri seseorang yang telah hadir sejak dalam kandungan, yaitu melalui rahim dan terbentuk selama tahun-tahun kehidupan di masa kecil. Inner child bisa membuat diri mengingat pengalaman baik serta ketakutan masa kecil, trauma, pengabaian atau kehilangan yang signifikan.

Hal serupa diungkap pada penelitian yang diterbitkan National Library of Medicine. Dikatakan bahwa inner child bukan hanya ekspresi anak-anak Anda, tetapi pengalaman hidup Anda dari semua tahap kehidupan. Inner child juga dicatat sebagai sumber kekuatan, karena pengalaman di awal kehidupan dapat memainkan peran penting dalam perkembangan sebagai orang dewasa.

Pengalaman ini bisa berjalan dua arah, ketika pengalaman masa anak-anak memengaruhi secara negatif, inner child mungkin terus membawa luka-luka ini sampai Anda mengatasi sumbernya. Oleh karena itu, penting membangun masa kecil anak-anak agar inner child mereka tumbuh positif.

BACA JUGA: Tentang Inner Child: Masa Lalu yang Menghantui Masa Kini

Tips Mendidik Anak Agar Memiliki Inner Child Positif

Berikut tips untuk para orang tua mendidik agar anak memiliki inner child yang positif dan tumbuh bahagia.

1. Selalu akui perasaan anak

Ketika anak merasa sedih, senang, takut, atau malu, sebaiknya jangan pernah mengabaikan hal itu. Bantu anak mengungkapkan perasaannya dan akui hal tersebut. Biarkan dia merasakan dan mengenalinya, lalu setelah itu bantu mereka menentukan langkah yang harus diambil selanjutnya.

Kebiasaan ini akan bantu anak mengenali emosi dirinya sehingga dia tahu apa yang diinginkan dan tidak mudah mendahulukan perasaan serta kepentingan orang lain di masa depan. Salah satu luka yang sering membekas adalah Abandonment Wound. Co-dependent termasuk ke dalam luka ini, yaitu kecenderungan mengabaikan atau mengorbankan kebutuhan atau emosi diri sendiri demi memenuhi keinginan orang lain.

2. Hindari menghukum anak di depan umum

Selain membuat anak malu dan memudarkan kepercayaan dirinya, memarahi anak di depan orang lain akan memupuk sifat mudah merasa bersalah. Apalagi jika Anda terbiasa menyalahkan anak atas segala kesalahan yang terjadi. Anak bisa tumbuh jadi pribadi yang gampang cemas, takut membuat batasan, dan tidak suka meminta bantuan di masa depan karena dia enggan disalahkan jika terjadi masalah.

3. Biarkan anak mengembangkan kreativitasnya

Jika anak ingin menggambar gunung berwarna ungu atau awan berwarna hijau, maka biarkanlah. Semua hal kreatif yang dilakukan anak, selama aman dan tidak berbahaya, sebaiknya biarkan mereka lakukan. Anda cukup mendampingi dan mengarahkan agar tetap sesuai dengan porsi yang aman.

Dengan begitu Anda memupuk rasa percaya diri anak, tidak merasa insecure akan kemampuannya, dan merasa aman karena dia tahu ada orang tua yang selalu ada di sampingnya untuk mendukung. Mereka percaya pada dirinya sendiri dan juga percaya pada Anda.

4. Hindari membuat ancaman kosong

Salah satu luka yang banyak dialami anak-anak adalah trus wound atau luka mengenai kepercayaan. Itu biasanya tumbuh karena mereka selalu dibohongi oleh orang tuanya, tidak peduli sebaik apa pun tujuan kebohongan itu. Ketika anak menyadari kalau dia dibohongi, maka rasa percayanya pada orang tua akan berkurang. Saat dewasa dia bisa tumbuh jadi pribadi yang sulit mempercayai orang lain.

Kekecewaan yang dirasakan ketika diberi janji makan es krim atau mainan jika mendapat nilai bagus, tetapi ternyata hanya sebuah kepalsuan, akan membuat perasaan anak kecewa dan merasa disakiti. Jadi, lebih baik jangan berjanji atau membohongi anak, ya.

5. Selalu hadir untuk anak

Pastikan ketika sedang bersama anak, Anda secara utuh hadir untuk dirinya. Jangan malah sibuk bekerja atau bermain ponsel. Dengarkan cerita anak, respon, lihat perkembangannya, dan pastikan kebutuhan emosional mereka terpenuhi. Dengan begitu anak akan merasa dicintai dan dihargai sehingga tidak akan mengalami negleect wound atau luka inner child karena diabaikan.

Dengan menerapkan lima tips di atas anak akan tumbuh memiliki inner child yang positif dan membuat mereka jadi pribadi yang utuh di masa depan.

BACA JUGA: Kenali 4 Jenis Luka Inner Child dan Cara Berdamai Dengannya

Cover: Pexels

Share Article

author

Katharina Menge

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan