Saat terseret arus sungai, apa yang perlu kita lakukan untuk menyelamatkan diri dan apa yang bisa dilakukan penduduk sekitar untuk membantu pencarian? Catat ya Mommies.
Terseret arus sungai, begitu saya googling kalimat ini, keluar deretan berita mengenai orang-orang yang tenggelam karena terseret arus sungai. Para korban memiliki usia beragam, mulai dari anak-anak usia 5 tahun, hingga pasangan suami istri usia dewasa.
Bicara tentang alam, buat saya pribadi adalah hal yang sulit diprediksi. Saya ingat, beberapa tahun silam ketika saya sedang menggendong anak bungsu saya di pinggir pantai daerah Gunung Kidul, ombak yang tadinya tenang, tiba-tiba menjadi besar dengan arus yang kuat. Saya jatuh berlutut dan nyaris rubuh, namun saya menahan dengan lutut karena tidak ingin anak saya jatuh ke laut. Saat itu jantung berasa copot. Kami selamat karena nelayan setempat membantu. Ini cukup membuat saya trauma.
Tak heran, saya cukup parno ketika anak-anak semakin remaja mulai main di pantai, berenang agak ke tengah atau menyelam. Ada rasa khawatir, karena ya itu, alam tidak bisa diprediksi. Saya yakin semua orang tua paham apa yang saya rasakan. Namun, saya juga tidak bisa mengukung anak untuk selalu di rumah. Maka yang bisa saya lakukan, adalah membekali diri saya dan mereka tentang pengetahuan dasar cara menyelamatkan diri jika (amit-amit) terjadi apa-apa.
Baca juga: Saat Orang Tua Kehilangan Anak, Ini yang Bisa dilakukan
Photo by Jairo Gallegos on Unsplash
Maka apa yang bisa kita lakukan ketika (sekali lagi, amit-amit) kita terseret arus sungai? Penting juga kasih tahu anak kita
- Tetap tenang, relaks dan atur pernapasan (Yakin ini adalah hal yang sangat sangat sangat sulit dilakukan)
- Lakukan posisi Save Swim, yaitu posisi terlentang menghadap ke depan agar mudah melihat apa yang ada di depan kita. Posisikan kaki di depan untuk melindungi diri benturan.
- Ikuti arah arus, jangan dilawan karena akan menghabiskan energi kita kalau kita melawannya.
- Berusaha menggapai benda yang bisa membantu kita menuju pinggir sungai.
Baca juga: Latih Anak Untuk Tanggap Hadapi Bencana Gempa dan Kebakaran
Bagaimana jika kita melihat atau mengetahui ada orang yang terseret arus sungai?
Dikutip dari CNN Indonesia, ini yang kita lakukan:
- Hubungi tim penolong setempat. Saat seseorang tenggelam, hal pertama yang harus dilakukan adalah meminta bantuan. Bantuan terutama ditujukan kepada profesional. Selain itu, Anda juga bisa meminta pertolongan pada orang-orang yang ada di sekitar tempat kejadian.
- Susuri sungai. Pencarian bisa dilakukan mulai dari titik orang tersebut hilang dan tenggelam dengan menyusuri sungai menggunakan perahu serta pelampung bagi yang terjun ke sungai.
- Segera keluarkan dari air. Jika korban telah ditemukan, segera keluarkan korban dari air.
- Periksa pernapasan. Sebagaimana dilansir dari WebMd, Anda bisa memeriksa pernapasan korban dengan cara menempatkan telinga di sebelah mulut dan hidung korban. Cek apakah Anda merasakan udara di pipi, dan lihat apakah dadanya terlihat mengembang dan mengempis selayaknya orang bernapas.
- Periksa nadi. Jika korban ditemukan tidak bernapas, periksa denyut nadi orang tersebut selama 10 detik.
- Mulai CPR. Jika Anda tak merasakan denyut nadi, segera lakukan CPR atau resusitasi jantung paru.
Caranya, baringkan tubuh korban di atas permukaan yang keras dan datar. Lalu, posisikan diri Anda berlutut di samping leher dan bahu orang tersebut. Selanjutnya, letakkan salah satu telapak tangan di bagian tengah dada korban, tepatnya di antara payudara. Posisikan telapak tangan lainnya di atas tangan pertama. Pastikan posisi siku lurus dan bahu berada tepat di atas tangan. Lalu, berikan tekanan pada dada korban setidaknya 100-200 kali per menit dengan kecepatan 1-2 tekanan per detik. Saat menekan, gunakan kekuatan tubuh bagian atas dan jangan hanya mengandalkan kekuatan lengan.
- Segera bawa ke rumah sakit. Setelah melakukan CPR untuk pertolongan pertama, sebaiknya Anda segera meminta bantuan medis dan membawa korban ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Saya berharap, kita tidak akan pernah harus mempraktikkan semua poin-poin di atas, yang artinya kita berada di dalam kondisi baik-baik saja. Namun, sekali lagi, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di saat kita berinteraksi dengan alam.
Baca juga: Cara Melakukan CPR pada Bayi