Di antara dua kondom paling tipis ini, kira-kira mana yang menjadi juara dan favorit saya serta pasangan? Berikut MD Review Head to Head antara dua kondom paling tipis.
Harga:
Rp 230.000 isi 10 pieces
Detail produk:
Kondom OLO 001 adalah kondom dengan ketipisan 0.01 milimeter. Hyaluronic Acid lubrication untuk ekstra lembut dan licin. Warna transparan dengan tekstur lembut dan fleksible.
Review:
Kemasannya berbeda dengan kondom merek lainnya, Olo memiliki kemasan seperti wadah selai ukuran travel, ahahaha. Setuju sih kalau dia meng-klaim sebagai kondom paling tipis karena memang terbukti super super super tipis. Sempat khawatir bisa robek kalau dipakai goyang yang lebih hot (eh), tapi syukurlah tidak terbukti. Kondom ini terbukti kuat dan aman hingga selesai digunakan. Namun sayangnya, pelumasnya cukup banyak sehingga saat dibuka membuat jari-jari tangan cukup basah dan baunya saya tidak terlalu suka. Tapi saat digunakan, benar-benar tipis namun kencang sehingga tidak takut terlepas.
Pasangan saya menyukai kondom Olo 001 ini, begitu pun dengan saya. Benar-benar tidak terlalu berasa memakai kondom, lho! Digulungnya juga mudah, baik ketika akan digunakan maupun setelah selesai dan akan dilepas.
Baca juga: Rekomendasi Kondom Favorit para Ayah
Harga:
Rp 50.000 isi 10
Detail produk:
Memiliki desain Super Thin dengan tekstur kondom yang lebih lembut dan kualitas yang sangat kuat, aman dan tidak mudah bocor. Terbuat dari bahan dasar Sheerlon yang tidak berbau lateks sehingga tidak perlu khawatir akan adanya aroma karet lateks ketika digunakan pada saat berhubungan. Memiliki ukuran lebar 52 mm, ukuran panjang 185 mm dan ketebalan 50 microns setara dengan 0.05 mm.
Review:
Kemasannya seperti kondom pada umumnya, untuk membukanya cukup dengan merobek bagian atas ke arah luar. In my humble opinion, kondom ini masih cukup tercium aroma karetnya namun tidak menyengat, masih bisa ditoleransi. Cairan pelumasnya tidak ada sehingga tidak membuat jari-jari tangan licin, dan tidak sulit menggulungnya. Namun secara ketebalan, bagi saya dan pasangan, Okamoto masih terasa lebih tebal dibanding Olo 001. Dan, entah mengapa, lebih mudah lepas. Sempat nyangkut di dalam sekali, hehehe, untung bisa ditarik lagi.
Baca juga: 10 Kesalahan Pemakaian Kondom yang Wajib dihindari
My choice:
Terlepas dari pelumasnya yang cukup banyak sehingga membuat jari jemari licin, namun saya dan pasangan sepakat lebih memilih Olo Condom Ultra Thin sebagai alat kontrasepsi andalan kami menggantikan kondom yang sebelumnya sudah kami pakai berbulan-bulan. Karena memang rasanya lebih enak (yes, setipis itu!!!) dan kencang sehingga tidak perlu deg-degan akan terlepas.
Untuk Mommies yang mungkin sudah pernah mencoba atau siapa tahu punya “langganan” merek kondom lain, boleh dong tulis review-nya di MD Reviews. Siapa tahu bisa membantu pasangan lain kan?
Photo by Dainis Graveris on Unsplash