Sorry, we couldn't find any article matching ''
Kenali Perubahan Bentuk Vagina di Usia 20, 30, dan 40-an, Wajib Tahu!
Sama seperti bentuk tubuh lainnya, ternyata akan terjadi juga perubahan pada vagina Anda. Supaya tidak kaget, kenali perubahannya berikut ini.
Perubahan vagina menjadi saksi perjalanan hidup seorang wanita, mulai dari pubertas, kehamilan, melahirkan, hingga menopause. Tentu saja akan ada banyak perubahan yang akan dialami oleh vagina dan vulva seiring pertumbuhan usia Anda.
Menurut Dr. Kecia Gaither, MD, OB-GYN dan Direktur Perinatal Layanan untuk NYC Health+Hospitals, New York, Amerika Serikat, meski vagina dan vulva adalah dua bagian tubuh yang berbeda, tetapi keduanya bekerja sama sebagai unit yang berdekatan sepanjang siklus hidup wanita.
Perubahan keduanya akan terjadi dalam waktu yang bersamaan dan selalu berjalan beriringan. Cara untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pada vagina Anda adalah melihatnya langsung melalui kaca. Namun Anda bisa membayangkan perubahan vagina di usia 20, 30, dan 40-an dengan penjelasan di bawah ini!
BACA JUGA: Aneka Perawatan Vagina yang Aman Agar Lebih Kencang dan Awet Muda
Perubahan Vagina di Usia 20, 30, dan 40-an
Apa saja yang berubah pada vagina Anda seiring bertambahnya usia? Berikut penjelasannya!
Vagina di usia 20-an
Di usia 20-an, labia, atau bibir bagian dalam dan luar pada bagian yang terlihat dari alat kelamin Anda, dapat tumbuh dalam ukuran berbeda dan mengalami perubahan warna. Tidak ada ukuran atau warna tertentu yang benar atau salah, karena penampilannya berbeda-beda pada setiap wanita.
Mengingat bahwa orang-orang berusia 20-an seringkali memiliki kadar estrogen yang normal, maka vagina dan vulva mereka lebih elastis, tebal, dan terlumasi dengan baik. Di usia ini tubuh ada pada masa suburnya karena kekuatan dasar panggul sedang sangat baik.
Jika wanita mulai menggunakan alat kontrasepsi di usia 20-an, perubahan vagina yang bisa terjadi tergantung pada metode kontrasepsi yang dipilih. Dr. Donnica Moore, ginekolog dan pembawa acara podcast In the Ladies’ Room bersama Dr. Donnica, menjelaskan bahwa wanita yang minum pil KB mungkin akan terkejut karena pelumasan alaminya akan berkurang.
Di usia 20-an, banyak wanita sudah aktif secara seksual dan dan merasa lebih nyaman dengan tubuh. Vagina jadi lebih rentang terhadap infeksi sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan pap smear dan mendapatkan vaksin HPV untuk menghindari infeksi menular seksual.
Vagina di usia 30-an
Ketika memasuki usia 30-an, vagina Anda akan kehilangan otot alaminya dan diperlukan senam kegel yang rutin untuk kembali memperkuat dasar panggul. Otot-otot dasar panggul akan semakin lemah dan mengalami penurunan di usia ini.
Tak hanya untuk yang sudah memiliki anak, senam kegel juga perlu dilakukan untuk wanita yang menunda atau belum memiliki anak di usia 30-an. Selain bantu jaga kondisi vagina tetap kencang, senam kegel yang sederhana juga bisa membuat hubungan seks dengan pasangan jadi lebih menggairahkan.
Jika otot-otot dasar panggul dibiarkan jadi sangat lemah, Anda berisiko mengalami prolaps organ panggul, suatu kondisi di mana kandung kemih, rahim, atau rektum jatuh dan mendorong vagina, yang bisa memicu juga peningkatan risiko inkontinensia atau kondisi sulit menahan buang air kecil atau besar.
Penurunan produksi pelumas alami, baik karena pertambahan usia atau efek penggunaan pil KB, bisa membuat vagina di usia 30-an mengalami kekeringan. Untuk mengatasinya Anda bisa menggunakan pelumas dan pelembab vagina yang disarankan ahli.
Vagina di usia 40-an
Di usia 40-an, kadar estrogen dalam tubuh akan mulai menurun secara perlahan. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan kolagen dan aliran darah ke vulva, yang bisa membuat labia tampak lebih longgar. Rambut kemaluan pun jadi ikut menipis dan juga mulai beruban.
PH vagina Anda juga bisa meningkat di usia ini, dan angka pH yang lebih tinggi dari 4,5 menandakan Anda mengalami vaginosis bakteri. Jika keputihan Anda berbau dan disertai tubuh yang mengalami demam, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.
Perimenopause juga banyak terjadi pada wanita di usia 40-an dan biasanya akan berlangsung antara 4-8 tahun. Pada masa ini produksi estrogen ovarium menjadi tidak teratur dan tidak menentu. Gejalanya bisa dirasakan, seperti mulai mengalami kekeringan vagina dan risiko infeksi vagina yang semakin meningkat.
BACA JUGA: Mengenal Vaginal Fisting dan Anal Fisting, Aktivitas Seks yang Dianggap Tabu
Cover: Pexels
Share Article
COMMENTS