Apa Itu Mansplaining dan Bagaimana Cara Melawannya?

#MommiesWorkingIt

Fannya Gita Alamanda・09 Mar 2022

detail-thumb

Mansplaining dapat terjadi di lingkungan mana pun dan seringkali baik korban maupun pelaku tidak menyadarinya.

Kalau Anda ingat, ini pernah terjadi di dunia hiburan, di acara MTV Video Music Award 2009, ketika Kanye West merampas mikrofon dari Taylor Swift untuk menjelaskan mengapa Beyoncé lebih pantas menerima penghargaan dan bukan Swift.

Contoh di arena politik terjadi selama debat presiden 2016, ketika Donald Trump berulang kali memotong ucapan Hillary Clinton. Menginterupsi dan mengambil alih percakapan 51 kali dalam 26 menit pertama debat.

Sebuah studi yang dilakukan oleh The University of California menemukan bahwa 47 dari 48 interupsi dalam percakapan antara pria dan wanita, seringnya pria yang menginterupsi wanita. Studi lain menemukan bahwa pria tiga kali lebih mungkin menginterupsi wanita. Adalah sebuah tantangan besar bagi seorang wanita agar suaranya bisa didengar di di dunia kerja yang didominasi kaum pria. Bahkan wanita di level manajemen senior mengalaminya dari para pemimpin dan karyawan pria.

Baca juga: Tips Besarkan Anak Laki-laki Agar Tidak Mudah Insecure

Photo by Jason Goodman on Unsplash

Apa itu mansplaining?

Konsep mansplaining mulai terangkat ketika Rebecca Solnit menerbitkan esainya, “Men Explain Things to Me” pada tahun 2008, namun bukan Solnit yang menciptakan istilah tersebut. Esainya (yang kemudian menjadi sebuah buku) membawa pencerahan dan memicu perdebatan di media sosial mengenai definisi yang tepat dan alasan mengapa perilaku ini masih lazim di masyarakat modern.

Menurut para editor Oxford English Dictionary, makna mansplaining adalah “menjelaskan sesuatu kepada seseorang, biasanya pria kepada wanita, dengan cara yang dianggap merendahkan atau meremehkan.” Biasanya, pria yang melakukan ini menggunakan nada bicara yang tidak akan mereka gunakan kepada rekan pria saat memberi penjelasan kepada seorang wanita.

Dalam kebanyakan kasus, sebenarnya wanita lawan bicara bukannya sama sekali nggak paham; namun si pria bersikap seolah level dan kecerdasan lawan bicaranya (wanita) jauh di bawah dia.

Bagaimana melawan mansplaining di tempat kerja?

Salah satu hal yang bisa bikin emosi adalah ketika seorang rekan laki-laki berbicara kepada kita seolah-olah kita anak kemarin sore yang baru saja memasuki dunia kerja, tanpa pendidikan memadai. Meskipun sangat menggoda untuk membalas perlakuan ini dengan level kekasaran yang sama, ada beberapa langkah yang lebih bijak untuk melawan mansplaining:

• Jangan lari tapi atasi
Jangan menghindari mereka tapi justru ajar mereka untuk merespek Anda. Ketika seseorang melakukan mansplaining, potong ucapannya sambil mengucapkan terima kasih atas masukan mereka, tetapi dengan sopan ingatkan mereka juga tentang kemampuan Anda. Beri tahu mereka untuk tidak memotong ucapan Anda. Jika ingin memberi saran, tunggu sampai Anda selesai bicara.

• Minta bukti
Jika seorang rekan pria merasa mereka cukup pantas memberi tahu Anda tentang hal tertentu atau menjelaskan di mana letak kesalahan Anda, tanyakan atas dasar apa ia memberi saran itu. Apalagi jika dia tidak pernah berada di posisi Anda. Seringkali, orang yang memang niatnya cuma mau cari ribut tapi minus pengalaman, nggak bisa membuktikan apa pun.

Itu bukan berarti Anda tidak perlu menunjukkan respek kepada semua rekan kerja terlepas dari status atau tingkat keahlian mereka, tetapi ketika seseorang yang tidak punya cukup kemampuan di bidang pekerjaan yang sama meremehkan Anda, mencari tahu kualifikasi orang itu dapat menjadi cara sederhana dan efektif untuk mengakhiri mansplaining.

• Jangan ragu bersikap teguh
Jika ide Anda ditentang atau seorang rekan pria memberi tahu Anda bahwa dia akan menjalankan proyek tersebut dengan cara yang berbeda, jangan ragu untuk membela diri. Pilihan yang Anda buat sudah tepat dan Anda berhak untuk tidak setuju dengan dia.

Jika Anda merasa si pelaku salah, gunakan kekuatan fakta untuk membantah pendapat mereka. Ingat, Anda berada di pekerjaan ini karena kualifikasi dan pengalaman: gunakan pengetahuan yang Anda miliki untuk membuktikan bahwa mereka salah dan penjelasan mereka tidak akurat.

Apa yang harus dilakukan pria?

Tidak semua pria melakukan mansplaining dengan sengaja atau dengan niat negatif. Namun, dalam masyarakat yang punya kebiasaan merendahkan pendapat perempuan, bisa jadi mereka melakukan mansplaining karena mempelajarinya dari lingkungan mereka.

Nah, bagi para pria, 5 saran di bawah ini perlu Anda lakukan untuk menunjukkan Anda merespek sesama manusia tanpa membedakan gender:

1. Tunggu sampai Anda memang diminta untuk memberikan saran atau pendapat.
2. Jika belum ditanya, coba periksa lagi apakah pendapat Anda benar-benar diperlukan (jangan berasumsi bahwa Anda adalah orang yang paling tahu tentang segala sesuatu).
3. Berusahalah menjadi fasilitator dalam sebuah percakapan.
4. Jika Anda melihat rekan kerja laki-laki atau orang lain melakukan mansplaining atau menginterupsi teman perempuan, tegur dia.
5. Pahami bahwa tidak semua hal membutuhkan masukan Anda. Hargai dan biarkan orang lain mengambil keputusannya sendiri.

Baca juga: Ini Cara Terbaik Mengajarkan Anak Mengenai Kesetaraan Gender Menurut Pakar

Photo by Campaign Creators on Unsplash