Ini beberapa jenis kanker anak yang paling sering dialami. Yuk, waspadai dan kenali gejalanya supaya Mommies bisa memberikan pengobatan terbaik!
Kanker anak ternyata sangat berbahaya. Setiap tahun, lebih dari 400.000 anak-anak dan remaja di bawah 20 tahun terdiagnosis kanker. Data yang dikumpulkan oleh International Childhood Cancer Day (ICCD) itu menunjukkan bahwa kanker masih jadi salah satu penyakit yang berbahaya untuk kelangsungan hidup anak-anak.
Walau sama-sama kanker, tetapi ternyata kasus kanker dewasa dan anak punya beberapa perbedaan, termasuk jenis yang sering diderita dan cara pengobatannya. Tak seperti kanker pada orang dewasa, kanker anak tidak dipengaruhi oleh gaya hidup atau faktor lingkungan. Hanya ada sebagian kecil kanker ini yang disebabkan oleh perubahan DNA atau gen yang diturunkan dari orang tua.
BACA JUGA: Hari Kanker Sedunia: Tes untuk Deteksi Gen Kanker dan Kisaran Biayanya di Indonesia
Dikutip dari American Cancer Society, ternyata ada 8 jenis kanker yang paling sering menyerang anak. Ini daftar lengkapnya!
Ini adalah jenis kanker yang paling umum diderita anak-anak, yaitu sekitar 28 persen dibandingkan kanker lainnya. Leukimia adalah kanker sumsum tulang dan darah, dan yang paling umum diderita anak adalah leukemia limfositik akut dan leukemia myeloid akut.
Leukemia bisa menyebabkan anak merasa nyeri tulang dan sendi, kelelahan, kelemahan, kulit pucat, pendarahan atau memar, demam, hingga penurunan berat badan. Leukemia akut dapat tumbuh dengan cepat, sehingga perlu diobati dan penanganan tepat segera setelah didiagnosa, biasanya dengan kemoterapi.
Kanker nomor dua yang paling sering diderita anak adalah tumor otak dan sumsum tulang belakang, yaitu sekitar 26 persen. Anda harus tahu bahwa ada banyak jenis tumor otak dan sumsum tulang belakang. Proses perawatan serta tindakan untuk masing-masing tumor pun berbeda.
Namun, kebanyakan tumor otak pada anak dimulai di bagian bawah otak, seperti otak kecil atau batang otak. Akibatnya si kecil bisa merasakan sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur atau ganda, pusing, kejang, hingga kesulitan berjalan atau memegang benda, dan gejala lainnya.
Sekitar 6 persen kanker yang diderita anak adalah neuroblastoma atau kanker jaringan saraf, yang sayangnya banyak menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Hal itu karena neuroblastoma tumbuh di jaringan saraf yang belum matang (neuroblas), seringkali ditemukan pada embrio atau janin yang sedang berkembang.
Penyakit ini bisa dimulai di mana saja di tubuh anak, tetapi biasanya dimulai di perut yang terlihat seperti membengkak. Anak juga akan merasakan gejala seperti mudah lelah, nafsu makan berkurang, dan benjolan selain di perut, seperti di dada atau leher.
Tumor Wilms atau disebut juga nephroblastoma adalah kanker ginjal langka yang banyak menyerang anak-anak usia 3-4 tahun dan jadi lebih jarang setelah anak berusia 5 tahun. Penyakit ini paling sering terjadi hanya pada satu ginjal anak, meskipun dalam beberapa kasus ditemukan terjadi pada kedua ginjal anak secara bersamaan.
Jika menderita penyakit ini, maka anak akan mengalami pembengkakan atau benjolan di perut. Gejala lainnya adalah demam, nyeri, mual, nafsu makan yang buruk, darah muncul di urin, sembelit, sesak napas, hingga tekanan darah tinggi. Tumor Wilms menyumbang sekitar 5% dari kanker pada anak.
BACA JUGA: Fakta Tentang Kanker Pankreas: Penyakit Serius yang Sulit Dideteksi
Ada dua jenis kanker limfoma atau kelenjar getah bening yang sering menyerang anak, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Limfoma non-Hodgkin menyumbang 5 persen kasus kanker anak, sedangkan Limfoma Hodgkin menyumbang sekitar 3 persen kasus.
Umumnya gejala limfoma muncul dalam bentuk bejolan di di leher, ketiak, perut, testis atau selangkangan anak. Selain itu anak juga akan merasakan gejala seperti demam, berkeringat saat malam, mudah lelah, penurunan berat badan yang tidak jelas, kulit gatal, kehabisan napas, dan lainnya. Karena gejalanya mirip dengan gejala penyakit lain, segera konsultasikan dengan dokter jika si kecil memiliki tanda-tanda tersebut.
Satu lagi kanker yang lebih banyak menyerang anak-anak adalah kanker rhabdomyosarcoma. Rhabdomyosarcoma adalah kanker yang tumbuh jaringan ikat dan otot rangka anak. Penyakit ini bisa menyerang semua bagian tubuh yang memiliki otot, mulai dari kepala dan leher, selangkangan, perut, panggul, lengan hingga kaki.
Penyakit ini menyumbang 3 persen kasus kanker pada anak. Itu karena rhabdomyosarcoma berasal dari sel rhabdomyoblast, yaitu sel yang terbentuk di awal kehamilan dan berkembang menjadi otot rangka. Sayangnya sel itu tumbuh cepat dan tak terkendali hingga merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Kanker mata ini menyumbang 2% dari kanker yang banyak ditemukan pada anak. Penyakit ini seringkali ditemukan pada anak saat usia 2 tahun dan jarang ditemukan pada anak usia 6 tahun ke atas. Kasus ini mudah ditemukan karena orang tua bisa melihat sendiri ketika mata anak terlihat berbeda atau tidak biasa.
Biasanya saat mata anak disinari, pupilnya akan terlihat merah karena ada darah di pembuluh di belakang matanya. Namun pada anak yang terserang kanker retinoblastoma, pupilnya jutsru sering terlihat berwarna putih atau merah muda. Saat melihat kondisi ini, langsung periksakan si kecil ke dokter.
Kanker ini dimulai di tulang dan bisa berkembang di usia berapa pun. Biasanya sering terjadi pada anak-anak dan remaja dan terbagi dalam dua jenis, yaitu Osteosarcoma dan Ewing sarcoma. Osteosarcoma adalah kanker yang berkembang di daerah di mana tulang tumbuh dengan cepat, seperti di dekat ujung tulang kaki atau lengan. Kanker ini banyak menyerang remaja.
Berbeda dengan Osteosarcoma, Ewing sarcoma terbilang cukup jarang. Namun kasusnya sering ditemukan pada anak-anak. Kanker jenis ini biasanya akan berkembang di tulang panggul, dinding dada, seperti tulang rusuk atau tulang belikat, dan juga di tengah tulang kaki. Gejala kedua jenis kanker tulang ini tak jauh berbeda, yaitu anak merasakan nyeri tulang dan pembengkakan, demam tinggi, lemas, dan berat badan anak berkurang drastis.
BACA JUGA: Kanker Paru-paru Hingga AIDS, Waspadai 8 Penyakit yang Kerap Dialami Pria