banner-detik
SELF

Fakta Tentang Kanker Pankreas: Penyakit Serius yang Sulit Dideteksi

author

Fannya Gita Alamanda16 Nov 2021

Fakta Tentang Kanker Pankreas: Penyakit Serius yang Sulit Dideteksi

Kanker Pankreas gejalanya termasuk penyakit kuning, tetapi mungkin tidak segera muncul sampai kanker meningkat ke stadium lanjut.

Terletak di bagian belakang rongga perut, tepatnya di belakang organ lambung, dekat kantong empedu. Pankreas berisi kelenjar yang membuat hormon, termasuk insulin, glukagon, dan enzim pencernaan.

Lewat artikel ini kita akan pelajari tanda, gejala kanker pankreas, penyebab, dan pilihan pengobatan.

Photo by National Cancer Institute on Unsplash

Gejala-gejalanya

Gejala seringkali tidak muncul hingga mencapai stadium lanjut dan dapat menyerupai gejala penyakit lain yang membuat diagnosis lebih sulit. Beberapa gejala umumnya:

• Sakit perut atau punggung
• Sakit kuning. Terjadi pada sekitar 70% orang dengan jenis kanker ini.
• Nafsu makan rendah dan penurunan berat badan
• Pembengkakan kandung empedu atau hati
• Pembekuan darah, thrombosis vena, atau emboli paru
• Diabetes
• Tinja berwarna abu-abu pucat atau berlemak
• Mual dan muntah
• Demam dan kedinginan
• Kelelahan
• Diare atau sembelit
• Gangguan pencernaan
• Ruam karena penyakit kuning

Jika kanker menyebar, gejala baru dapat muncul di tempat lain di tubuh.

Penyebab dan Faktor Risiko

Para ilmuwan tidak tahu persis penyebabnya, tetapi beberapa faktor tampaknya meningkatkan risikonya.

Faktor Genetik
Ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa kondisi ini dapat diturunkan dalam keluarga. Kondisi genetik yang mungkin terkait dengan kanker pankreas meliputi:
• Sindrom von Hippel-Lindau
• Sindrom Peutz-Jeghers
• Sindrom Lynch

Jenis kelamin dan usia
Kanker pankreas lebih banyak menyerang pria daripada wanita. Meskipun  dapat terjadi pada usia berapa pun, termasuk kanak-kanak, kanker ini lebih mungkin muncul setelah seseorang berusia 55 tahun.

Paparan racun pada lingkungan
Paparan bahan kimia yang digunakan dalam dry cleaning atau pengerjaan logam dapat meningkatkan risiko.

Faktor medis lainnya
Orang dengan kondisi kesehatan berikut punya risiko lebih tinggi terkena kanker pankreas:
• Sirosis
• Infeksi lambung dengan bakteri penyebab maag helicobacter pylori
• diabetes
• obesitas
• radang pankreas

Faktor gaya hidup

• merokok
• berat badan berlebih
• jarang berolahraga
• konsumsi tinggi daging merah dan lemak
• jarang makan buah dan sayuran
• terlalu banyak konsumsi alkohol
• minum 2 gelas atau lebih minuman berkarbonasi (soft drink) per hari

Tahapan kanker pankreas

Stadium mengacu kepada seberapa jauh penyebarannya. Tahapannya meliputi:
• Stadium 1: Kanker ada di pankreas, belum menyebar.
• Stadium 2: Kanker telah mencapai saluran empedu dan struktur lain tetapi belum mencapai kelenjar getah bening.
• Stadium 3: Kanker mengenai kelenjar getah bening tapi belum menyebar ke organ-organ lain.
• Stage 4: Kanker telah menyebar luas ke organ-organ lain yang jauh dari pankreas.

Pada tahap awal, pengobatan mungkin dapat mengangkat kanker dari pankreas namun seiring perkembangan kanker, proses pengobatan akan semakin sulit.

Kanker Pankreas - Mommies Daily

Photo by Olga Kononenko on Unsplash

Pengobatan kanker pankreas

Pilihan pengobatan tegantung pada:
• Jenis yang diidap seseorang
• stadiumnya
• usia seseorang, kesehatan secara keseluruhan, dan karakteristik lain
• pilihan pribadi

Pengobatan bertujuan untuk:
• menghilangkan kanker
• menunda atau menghentikan perkembangan sel kanker
• mengurangi gejalanya

Operasi
Jika kanker terlokalisir pada saat diagnosis, sel kanker dapat dihilangkan dengan membuang seluruh atau sebagian pankreas.

Tiga prosedur bedah utama adalah:
• Operasi whipple
• Pankreatektomi distal
• Pankreatektomi Total

Bedah paliatif
Operasi paliatif dapat membantu meringankan gejala seperti penyumbatan pada saluran empedu atau duodenum.

Embolisasi
Dalam embolisasi, penderita kanker pankreas akan disuntik zat yang menghentikan darah mencapai sel kanker ke dalam arteri. Tanpa suplai darah, sel-sel ini akan mati.

Ablasi
Ablasi menggunakan panas atau dingin untuk menghancurkan tumor. Efektif untuk tumor berukuran lebih kecil dari 2.5cm. Ahli bedah akan memasukkan jarum atau probe saat melakukan pengobatan ini.

Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat untuk membunuh sel kanker dan menghentikan penyebarannya. Perawatan ini dapat membantu meringankan gejala pada stadium lanjut.

Terapi yang ditargetkan

Ini adalah pendekatan yang lebih baru dari kemoterapi. Terapi ini bertujuan menghentikan sel kanker berkembang dengan menargetkan zat yang yang dibutuhkan sel kanker untuk berkembang. Berbeda dengan kemoterapi, obat ini memiliki target spesifik sehingga efek samping pada pasien lebih minimal, namun ini tergantung pada jenis perawatan yang dijalani pasien.

Imunoterapi
Pengobatan ini bekerja dengan membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menghancurkan sel kanker. Inhibitor PD-1 adalah salah satu jenis imunoterapi yang dapat membantu mengobati kanker pankreas.

Terapi radiasi
Terapi radiasi menghancurkan kanker dengan memfokuskan sinar energi tinggi pada sel-sel kanker, bertujuan untuk memperkecil atau mengankat tumor. Pada tahap selanjutnya, ini dapat membantu meringankn gejala dengan menghilangkan atau mengurangi penyumbatan.

Jenis-jenis kanker pankreas

Perbedaan utamanya adalah apakah kanker memengaruhi kelenjar eksokrin atau kelenjar endokrin.
• Kanker pankreas eksokrin
• Kanker pankreas endokrin

Kapan harus menemui dokter

Gejala kanker pankreas seringkali tidak kelihatan hingga stadium lanjut. Jadi, siapa pun yang mengalami penyakit kuning dan merasakan gejala-gejala seperti disebutkan di atas selama empat minggu atau lebih perlu menemui dokter.

Pencegahan

Tidak ada tindakan khusus yang dapat mencegah kanker pankreas, tetapi beberapa perubahan gaya hidup dapat bantu mengurangi risikonya seperti:
• Berhenti merokok
• Mempertahankan berat badan normal
• Rutin olahraga
• Konsumsi banyak buah dan sayuran
• Membatasi konsumsi daging merah

Baca juga: Lakukan Deteksi Dini pada Kanker Usus Besar

7 Makanan Untuk Nyeri Haid dan Cegah Kanker

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan