Sorry, we couldn't find any article matching ''
Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi, Jangan Diremehkan!
Masa pandemi berpengaruh pada kesehatan mental semua orang, termasuk anak-anak. Jadi, orang tua penting memerhatikan hal ini!
Berdiam diri di rumah dan tidak bisa bermain bersama teman-temannya ternyata membawa dampak untuk kesehatan mental anak, lho. Setelah dua tahun tidak diizinkan menjalani PTM (Pembelajaran Tatap Muka), di awal Januari 2022 lalu anak-anak sangat bahagia saat bisa kembali sekolah.
Sayangnya, kasus Covid-19 varian Omicron justru bergerak cepat dan semakin meningkat. Pemerintah dan pihak sekolah pun kembali menutup sekolah dan menerapkan lagi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Anak pun kembali tidak bisa bermain dengan bebas dan bertemu teman-teman mereka.
Baca Juga: 5 Kalimat Orangtua yang Bisa Memicu Stres pada Anak
Kesehatan Mental Anak Tidak Boleh Diremehkan
Dikutip dari UNICEF, data dari survei mereka menunjukkan bahwa, secara global, setidaknya 1 dari 7 anak mengalami dampak langsung karantina, sementara 1,6 miliar anak terdampak oleh terhentinya proses belajar mengajar.
“Peraturan karantina nasional dan pembatasan mobilitas karena pandemi menyebabkan anak-anak harus menghabiskan waktu-waktu yang berharga dalam kehidupan mereka terpisah dari teman, sekolah, dan kesempatan bermain, padahal, semua hal ini penting bagi masa anak-anak,” ujar Henrietta Fore, Direktur Eksekutif UNICEF.
Menurut Roslina Verauli, M.Psi., Psi., Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, masalah kesehatan mental anak di masa pandemi juga tidak boleh diremehkan dan sangat penting sekali dijaga. “Kesehatan mental pada anak merupakan bagian penting dari status kesehatan anak secara keseluruhan,” ujar Vera, dikutip dari HaiBunda.
Psikolog yang akrab disapa Vera itu juga menambahkan bahwa dukungan orang tua juga merupakan hal yang paling penting bagi kesehatan mental anak dan menghindarkannya dari stres yang berujung pada masalah kesehatan mental, terlebih di era pandemi ini.
Penyebab Anak Mengalami Stres
Dalam acara Instagram Live @haibundacom, Vera membagikan alasan utama yang membuat anak mudah stres di masa pandemi. Bersama tiga rekannya, Vera melakukan riset terhadap 519 keluarga di Indonesia pada bulan Mei-Juli 2021 lalu. Hasilnya ditemukan fakta tentang penyebab stres dan masalah kesehatan mental anak. Salah satunya pengaruh situasi orang tua.
“Stres pada anak-anak, biasanya dipicu karena apa, ya? Ternyata anak-anak ini sangat terpengaruh oleh situasi orang tuanya,” jelas Vera. Ketika orang tua memiliki ketegangan satu sama lain di rumah, ternyata anak-anak mudah sekali terpapar.
“Terlebih, jika ada kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi. Anak akan mengamati dan menyaksikan. Sayangnya, seringkali stres yang dirasakan anak tidak dipahami oleh orang tua,” tambahnya.
Baca Juga: Orangtua, Kenali 3 Penyebab Anak Stress Saat Belajar dari Rumah
Ciri Anak Mengalami Stres
Cara mengenali anak mengalami stres di masa pandemi ini cukup mudah. Anda bisa mengamatinya secara langsung lewat perilakunya di rumah. Lihat apakah mereka mengalami perubahan perilaku atau tidak. Misalnya, tidurnya jadi lebih lama, tidur jadi sebentar-bentar atau sering terbangun.
“Itu bisa jadi tanda anak mengalami stres yang tidak dipahami orang tua. Sayangnya, rata-rata hanya 13 persen orang tua yang sadar tentang masalah stres pada anaknya,” jelas Vera.
Dilihat dari perilaku, banyak orang tua yang tidak paham bahwa ketika anaknya yang menarik diri, yang tadinya suka mainan tertentu lalu tiba-tiba tidak mau lagi, mengalami mood swing, mudah nangis, dan mudah tantrum, itu adalah tanda sederhana yang menunjukkan mereka mengalami stres.
Jika dilihat dari sisi emosinya, anak cenderung suka marah dan cenderung memiliki pikiran negatif, salah satunya berpikir bahwa orang tuanya tak sayang lagi padanya. Menurut Vera, penghayatan emosi anak bisa menjadi negatif ketika mereka mengalami stres.
Cara Mengatasi Stres Pada Anak di Masa Pandemi
Cara mengatasi stres pada anak di masa pandemi agak tidak berpengaruh terhadap kesehatan mental mereka adalah kembali lagi pada orang tuanya. Orang tua dan orang di rumah perlu memberi dukungan pada anak dengan maksimal.
Dari hasil penelitian Vera di atas, ditemukan bahwa keluarga Indonesia ternyata memiliki resiliensi yang cukup baik terhadap masalah stres pada anak. Keluarga Indonesia dinilai mampu mengatasi situasi pandemi. Hal ini membuat anak-anak bisa mengatasi stresnya dan cepat adaptif jika mereka kembali ke rutinitas biasa, seperti masuk kembali ke sekolah.
“Meskipun anak mudah jadi stres, mudah untuk terganggu emosinya secara umum tapi anak-anak paling cepat untuk bisa mengatasi situasi tersebut. Anak-anak sebetulnya lebih mudah dari orang dewasa untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan,” jelas Vera.
Baca Juga: Berbagai Macam Bentuk Stress Pada Anak Remaja
Sumber artikel dari sini.
Share Article
COMMENTS