Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Cara Menjadi Pendengar yang Lebih Baik untuk Anak
Menjadi pendengar yang baik untuk anak artinya Anda menciptakan quality time untuk mereka yang menyempurnakan tumbuh kembangnya.
Kesibukan bekerja seringkali membuat Anda melupakan satu hal, yaitu menjadi pendengar yang baik untuk anak. Mungkin Anda hadir dan memenuhi semua kebutuhannya, tetapi Anda kehilangan momen untuk mendengarkan isi hati mereka atau hari-harinya yang menyenangkan.
Padahal momen mendengarkan si kecil bisa jadi waktu untuk santai, ra jadi berbincang tentang keseharian anak, dan yang paling penting adalah saling mendengarkan. Selain itu, dengan mendengarkan anak, Anda jadi membiasakan si kecil menerapkan kegiatan yang sama. Hasilnya, mereka akan jadi lebih mudah berempati.
Menurut Dr. Lea Lis, psikiater anak dan dewasa bersertifikat ganda, cara terbaik untuk mengajarkan anak berempati adalah dengan memberikan contoh. “Jika Anda memberikan contoh dengan mendengarkan anak secara rutin, maka dia juga akan tumbuh jadi pribadi yang mau mendengarkan orang lain.”
BACA JUGA: Didik Anak Belajar Menghargai Milik Orang Lain
Cara Menjadi Pendengar yang Baik untuk Anak
Jika Anda bingung bagaimana cara memulai untuk jadi pendengar yang lebih baik untuk anak, intip tipsnya di bawah ini!
1. Dorong anak untuk bicara
Beberapa anak membutuhkan bantuan untuk mulai terbuka dan berbicara. Kalau anak masih malu, mulailah dengan menanyakan lebih dulu tentang aktivitas mereka sehari-hari. Pastikan bahwa perasaan dan ide yang mereka sampaikan selalu menarik untuk Anda.
2. Selalu tunjukkan rasa tertarik
Ketika si kecil ingin bercerita, usahakan untuk meluangkan waktu mendengarkannya. Dengarkan dengan penuh perhatian dan jangan sambil melakukan pekerjaan lain. Pertahankan kontak mata sehingga anak tahu bahwa Anda sedang berkonsentrasi pada apa yang mereka ceritakan.
3. Sabar saat dengarkan ceritanya
Mungkin kosakata anak kurang sempurna untuk menggambarkan ceritanya sehingga tak jarang mereka terbata-bata atau mengulang-ulang ucapannya. Selalu dengarkan seolah-olah Anda punya banyak waktu dan tidak terburu-buru untuk melakukan sesuatu yang lain, sehingga anak merasa bisa mengatakan sebanyak hal yang ingin mereka katakan.
BACA JUGA: 7 Hal yang Harus Jadi Pelajaran Saat Anak Mengalami Kegagalan
4. Jangan memotong ucapannya
Pastikan juga mendengarkan anak bercerita hingga selesai. Jangan malah memotong untuk memberikannya pertanyaan atau nasihat, yang justru bisa membuat dia merasa bahwa pandangan serta pendapatnya tidak dihargai. Nantinya dia malah tidak mau bercerita lagi, lho.
5. Ciptakan momen sesering mungkin
Cara menjadi pendengar yang baik untuk anak-anak adalah dengan menciptakan momen untuk anak bercerita sesering mungkin. Anda bisa manfaatkan waktu saat makan atau ketika berkendara di mobil. Pastikan si kecil tahu jika dia selalu punya waktu khusus dimana Anda akan setia mendengarkannya.
6. Lakukan Di Tengah Kegiatan Lain
Ketika beranjak remaja, anak mungkin akan malu atau enggan ketika Anda bertanya seputar kesehariannya. Kalau sudah begitu, manfaatkan komunikasi tidak langsung dengan mengajaknya melakukan beragam, seperti olahraga bersama, main game, atau menonton film. Di tengah-tengah itu, Anda bisa mengambil topik dari kegiatan yang dilakukan untuk membuatnya bercerita. Saat itulah, Anda jadi pendengar yang baik untuknya.
7. Hindari langsung meluapkan rasa marah
Jika Anda membuka kesempatan untuk mendengarkan anak, maka Anda bisa saja mendengar hal-hal yang tidak diharapkan atau hal yang mengkhawatirkan sehingga membuat Anda marah. Tanggapan di momen itu bisa membangun atau menghancurkan jalur komunikasi ke depan. Pastikan mengatur ekspresi wajah dengan tidak terkejut dan tidak menghakimi anak. Tetap tenang dan dengan anak dari sudut pandangnya sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
BACA JUGA: 126 Kata-kata Manis untuk Bantu Memompa Semangat Anak
Cover: Pexels
Share Article
COMMENTS