Sorry, we couldn't find any article matching ''
Mengenal Vaginal Fisting dan Anal Fisting, Aktivitas Seks yang Dianggap Tabu
Yuk, kenalan dengan vaginal fisting dan anal fisting, kegiatan seks yang masih dianggap tabu oleh masyarakat.
Mendengar dari namanya, vaginal fisting dan anal fisting, rasanya cukup menyeramkan. Lalu membayangkan kepalan tangan berada di dalam organ intim pasti akan menimbulkan rasa sakit. Namun, hal itu dibantah oleh seksolog dr. Haekal Anshari, M. Biomed. Dia pun membagikan kebenaran mengenai kegiatan seksual yang ternyata bisa dilakukan dengan aman ini.
BACA JUGA: 8 Panduan Seks Setelah Menopause
Apa itu Vaginal Fisting?
Sebetulnya vaginal fisting ini adalah bentuk dari fingering. Namun fingering yang dilakukan bukan menggunakan satu atau dua jari, melainkan seluruh jari. Istilah lain dari vaginal fisting adalah hand sex, vaginal punching, dan juga hand bowling.
Secara harafiah fisting artinya meninju atau mengepal. Namun meskipun istilahnya vaginal fisting atau vaginal punching, pada saat tangan berada di dalam vagina, bentuknya tidak seperti mengepal atau meninju. Justru jari-jarinya harus berbentuk paruh bebek.
Apa Alasan Melakukan Vaginal Fisting?
Vaginal fisting ini sebenarnya bukan hal yang umum dilakukan oleh pasangan. Meski begitu ada orang-orang yang tetap melakukannya. Tujuannya sama dengan aktivitas seks lainnya, yaitu mendapatkan kenikmatan. Sebab pada sebagian orang, bentuk stimulasi vaginal fisting ini memberikan sensasi yang sangat sangat luar biasa sebab para prosesnya dilakukan penetrasi ke dalam vagina dengan seluruh tangan.
Sebagian orang yang melakukan aktivitas kegiatan seks ini akan merasakan sensasi penuh di dalam vaginanya dan mendapatkan tekanan yang intens, dan itu bisa menstimulasi G-Spot, bahkan hingga A-Spot. A-Spot adalah titik kepuasan yang letaknya di lebih di atas G-Spot, tepatnya terletak di antara leher rahim dan kandung kemih.
Kenikmatan itu tidak hanya dirasakan oleh yang mendapatkan fisting, atau disebut fistee, tetapi juga oleh orang yang memberikan fisting, atau disebut fister. Jadi yang memberikan merasa bergairah karena seluruh tangannya ada di dalam vagina pasangannya dan dia merasa lebih intim. Terlebih ketika vagina pasangannya terasa seperti melakukan stretching.
Bagaimana Melakukan Vaginal Fisting?
Hal yang paling penting untuk dilakukan sebelum vaginal fisting adalah memastikan adanya komunikasi. Harus ada persetujuannya dari kedua belah pihak dan sama-sama mau melakukan fisting.
1. Hal yang perlu diperhatikan
Setelah keduanya sama-sama setuju, perhatikan deretan hal yang harus diperhatikan berikut ini, yaitu:
– Sediakan lubrikan water-based dan jumlah yang digunakan harus lebih banyak daripada saat melakukan kegiatan seks biasa
– Untuk yang memberikan fisting atau fister harap kuku jarinya gak boleh panjang, tidak boleh pakai hand nails dan aksesori kuku
– Jika kukunya panjang dan tidak mau dipotong atau sedang memakai aksesori jari, sebaiknya gunakan sarung tangan berbahan lateks atau nitrile.
– Selalu lumuri tangan dengan lubrikan, dan oleskan juga lubrikan pada labia vagina
– Sebelum memasukkan jari, tanyakan dulu kondisi pasangannya apakah dia sudah siap
– Untuk pemula, sebaiknya pilih posisi misionari. Dengan posisi misionari ini maka fister bisa melihat langsung ekspresi pasangannya, nyaman atau tidak
– Kalau sudah terbisa melakukan fisting, maka bisa mengganti posisi dengan doggy style, karena pada posisi tersebut vagina akan membuka lebih lebar secara alami.
2. Teknik yang aman digunakan
Melakukan vaginal fisting ternyata tidak boleh sembarangan demi kesehatan vagina. Berikut teknik yang wajib diikuti jika Anda dan pasangan ingin melakukan kegiatan seks ini.
– Perlahan-lahan masukkan satu jari terlebih dahulu. Setelah itu tanyakan apakah boleh ditambah jari berikutnya. Hindari memasukan langsung semua jari tangan
– Ketika hendak memasukkan jari terakhir, tarik perlahan tangan dengan kondisi seluruh jari rapat, lalu dorong perlahan kembali ke dalam vagina, dengan posisi jari tangan tetap dalam bentuk paruh bebek
– Setelah itu, Anda bisa mencoba membuka sedikit tangan. Bisa juga diputar balik perlahan atau dibuat gerakan maju mundur tapi pastikan dilakukan pelan-pelan.
– Untuk menambah sensasi kenikmatan, boleh stimulasi klitorisnya. Jadi, kenikmatannya yang didapatkan double, yaitu kenikamatan di dalam dan di luar
– Terakhir, jika sudah selesai, keluarkan tangan secara perlahan, seperti halnya ketika dimasukkan.
Pada saat mengeluarkan tangan, tambahkan lagi lubrikan di permukaan vagina lalu minta pasangan atau fistee menghembuskan napas. Tujuannya untuk membuat otot vagina relaks.
BACA JUGA: 7 Fakta Gairah Seks pada Wanita, Mommies Wajib Tahu!
Efek Melakukan Vaginal Fisting
Sama seperti latihan pada bagian tubuh lainnya, vagina akan terasa pegal setelah melakukan kegiatan seks ini. Ternyata Anda tidak perlu khawatir vagina jadi longgar atau melebar karena vagian tersusun dari otot yang sangat elastis.
Bercak darah atau spotting juga bisa terjadi dan itu adalah hal yang wajar. Namun ada kemungkinan terjadi pendarahan jika terjadi robekan kecil atau micro tears pada dinding vagina. Biasanya pendarahan akan terjadi karena prosesnya tidak dilakukan secara lembut dan perlahan, kukunya panjang dan tidak pakai sarung tangan, kurang lubrikan, atau tidak ada komunikasi sehingga pasangan tidak rileks. Jika pendarahan berlangsung berhari-hari, sebaiknya segera hubungi dokter.
Risiko Terserang Penyakit
Jika bertanya soal keamanan, vaginal fisting ternyata aman untuk dilakukan. Kemungkinan terkena infeksi menular seksual juga akan lebih rendah karena yang digunakan adalah tangan. Asalkan mengikuti deretan panduan di atas dan tidak terjadi micro tears, maka kegiatan seks ini aman dilakukan.
Namun, perlu digarisbawahi, jika terjadi micro tears atau robekan kecil pada dinding vagina, maka peluang untuk terjadinya infeksi menular seksual akan tercipta. Apalagi setelah melakukan fisting dilanjutkan dengan hubungan seks kelamin ke kelamin. Pertukaran cairan saat hubungan seks antar kelamin akan terjadi dan mengenai dinding vagina yang robek.
Apakah Anal Fisting sama dengan Vaginal Fisting?
Prosesnya kurang lebih sama. Namun, anus itu tidak seelastis vagina. Lebih jarang juga orang yang melakukan anal dibanding vaginal fisting. Selain tidak elastis, anus juga tidak diciptakan untuk dimasuki sesuatu.
BACA JUGA: Kenali 10 Ciri Hubungan Seksual yang Sehat
Artikel ini direview oleh dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM)
Cover: Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS