banner-detik
KIDS

12 Jenis Vaksin Anak Usia 5-17 Tahun dan Kisaran Biayanya

author

Dhevita Wulandari02 Feb 2022

12 Jenis Vaksin Anak Usia 5-17 Tahun dan Kisaran Biayanya

Ternyata, pemberian vaksin pada anak tidak dilakukan saat bayi dan balita saja, namun hingga anak memasuki usia remaja. Ini 12 jenis vaksin anak dan kisaran biayanya.

Masih banyak orangtua yang menganggap vaksin pada anak hanya dilakukan pada anak yang masih bayi hingga balita. Pada umumnya, imunisasi dasar memang harus diberikan pada anak usia 1-4 tahun. Namun, beberapa jenis imunisasi juga ada yang diulang pada usia 5-12 tahun. Sedangkan pada usia 13-18 tahun biasanya berupa imunisasi tambahan.

Perlu diketahui para orangtua bahwa mendapatkan vaksin yang tepat sesuai dengan usia anak penting dilakukan. Berikut adalah jenis imunisasi dan vaksin yang disarankan dokter sesuai dengan kelompok usia anak.

  • Usia 5-12 tahun: DPT, campak, MMR, tifoid, Hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus.
  • Usia 12-18 tahun: Td, hepatitis B, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus, HPV.

Selain itu, terdapat juga Vaksinasi Dengue yang direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mulai usia 9 tahun. Agar lebih jelas, yuk simak penjelasan dari masing-masing jenis vaksin anak di bawah ini.

BACA JUGA: Ini 8 Vaskin yang Dibutuhkan Orang Dewasa

Vaksin DPT

Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi terhadap difteri, pertussis (batuk rejan), dan tetanus. Di Indonesia, vaksin DPT merupakan salah satu vaksinasi wajib bagi anak-anak usia 2-6 bulan. Booster pertama diberikan pada usia 18 bulan dan booster kedua pada usia 5-7 tahun. 

Efek samping yang dialami seperti demam ringan, bengkak dan merah pada bagian suntikan, anak menjadi terlihat lelah dan rewel. Biaya vaksin DPT berkisar dari Rp250.000-Rp500.000.

Vaksin Campak

Vaksin campak adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit campak atau measles. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan vaksin campak untuk masuk dalam program imunisasi rutin lengkap. Ada dua jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit campak yaitu vaksin MR dan vaksin MMR.

  • Vaksin MR diberikan untuk mencegah penyakit campak dan rubella (campak Jerman).
  • Vaksin MMR diberikan untuk mencegah penyakit campak, rubella, dan gondongan (mumps).

Efek yang dirasakan setelah mendapat vaksin campak seperti demam atau pusing, tidak nafsu makan, mual atau muntah, nyeri otot, lemas, nyeri atau kemerahan pada area bekas suntikan. Biaya vaksin campak berkisar Rp131.000-Rp155.000, vaksin MR berkisar Rp 300.000-Rp450.000, vaksin MMR berkisar Rp400.000-Rp500.000.

Vaksin Tifoid

Vaksin tifoid adalah vaksin untuk mencegah penyakit tifoid. Vaksin tifoid terdiri dari beberapa jenis, seperti vaksin konjugat tifoid, Ty21a, dan vaksin polisakarida Vi capsular. Setelah diberikan pada anak di atas usia 24 bulan, vaksin tifoid bisa diberikan tiga tahun sekali. Ada juga imunisasi secara oral disarankan diberikan pada anak usia 6 tahun ke atas.

Efek samping setelah pemberian vaksin tifoid terlihat jelas pada bekas suntikan yang membengkak, demam, pusing, dan mual. Biaya vaksin tifoid berkisar dari Rp330.000.

Vaksin Hepatitis A

Vaksin hepatitis A adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah infeksi dari virus hepatitis A. Virus ini dapat memicu peradangan pada organ hati. Vaksin hepatitis A wajib diberikan sejak dini pada anak sejak balita hingga remaja dengan beberapa vaksin seperti hanya vaksin hepatitis A saja, vaksin kombinasi hepatitis A dan B, dan vaksin kombinasi hepatitis A dan tifus (demam tifoid).

Efek setelah vaksin hepatitis A biasanya ringan dan dapat berupa nyeri, eritema, indurasi pada area suntikan. Efek yang jarang terjadi seperti demam, lelah, sakit kepala, malaise, mual, dan diare. Biaya vaksin hepatitis A berkisar di Rp450.000.

Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah hepatitis B (HBV). Vaksin ini merupakan salah satu vaksinasi yang wajib diberikan pada anak. Jika tidak diberikan, virus hepatitis B yang menetap dalam tubuh dapat menimbulkan penyakit kronis dan komplikasi berbahaya, seperti sirosis dan kanker hati.

Efek setelah pemberian vaksin hepatitis B seperti kemerahan, nyeri, bengkak, sakit kepala, dan kelelahan. Biaya vaksin hepatitis B mulai dari Rp120.000.

Vaksin Varicella

Vaksin varicella adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah cacar air atau chickenpox. Vaksin ini wajib diberikan satu kali seumur hidup dan lebih efektif diberikan saat anak masih berusia 1-18 tahun. Jika vaksin varicella baru diberikan saat anak sudah berusia di atas 13 tahun, maka pemberiannya harus dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 4-8 minggu.

Efek samping ringan yang muncul dapat berupa nyeri dan bengkak pada area bekas suntikan, ruam kulit, dan demam. Biaya vaksin varicella berkisar di Rp480.000.

BACA JUGA: Kuis: Tes Pengetahuanmu Soal Vaksin Anak di Sini!

Vaksin Influenza

Vaksin influenza diberikan untuk menekan risiko saat terkena flu. IDAI merekomendasikan pemberian vaksin influenza mulai sejak bayi berusia 6 bulan dan dilakukan pengulangan setiap tahun. Untuk anak berusia sampai 8 tahun yang baru mendapatkan vaksin flu pertama perlu melakukan dua kali imunisasi dengan jarak minimal 4 minggu. Dan untuk anak di atas 8 tahun, hanya perlu satu kali dan melakukan pengulangan setiap tahun.

Efek samping yang umum terjadi setelah mendapatkan vaksin influenza atau flu adalah kulit memerah pada area suntikan, sakit kepala, nyeri otot, demam, badan terasa letih. Biaya vaksin influenza berkisar di Rp250.000.

Vaksin Pneumokokus

Vaksin pneumokokus atau pneumococcal conjugate vaccine (PVC) adalah vaksin yang didapatkan untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri streptococcus pneumoniae atau kuman pneumokokus. Penyakit ini paling rawan terhadap anak usia di bawah 5 tahun dan dapat menyebabkan penyakit pneumonia, radang telinga, dan meningitis. Jika belum diberikan pada anak usia 2-5 tahun, maka vaksin PVC10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, serta PVC13 diberikan 1 kali.

Efek setelah mendapat vaksin pneumokokus yang sering ditemukan adalah demam ringan, kemerahan dan nyeri pada area suntikan, hilang nafsu makan, sakit kepala, dan rewel. Biaya vaksin pneumokokus berkisar di Rp600.000-Rp870.000.

Vaksin Tdap

Vaksin Tdap merupakan vaksin yang diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit tetanus, difteri, dan pertussis. Vaksin ini direkomendasikan IDAI untuk diberikan pada anak sejak usia 2 bulan. Pada remaja, vaksin Tdap sebaiknya diberikan saat berusia 10-12 tahun dan dilakukan pengulangan atau booster setiap 10 tahun.

Efek samping setelah mendapatkan vaksin Tdap seperti nyeri, bengkak, demam ringan, menggigil, sakit kepala, lemas, mual dan muntah, diare, dan nafsu makan menurun. Biaya vaksinnya berkisar di Rp130.000-Rp400.000. 

Vaksin HPV

Vaksin HPV adalah vaksin yang didapatkan untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin ini pada anak mulai dari usia 9 tahun. Pada remaja, vaksin HPV perlu diberikan sebanyak 3 kali. Vaksin pertama dan kedua diberikan setelah 1-2 bulan dan vaksin ketiga diberikan setelah 6 bulan dari vaksin kedua.

Efek samping setelah mendapat vaksin HPV seperti nyeri, bengkak, gatal, kemerahan pada area bekas suntikan, sakit kepala, hingga mual dan muntah. Biaya vaksin HPV Cervarix berkisar Rp700.000-Rp800.000 sekali suntik dan vaksin HPV Gardasil berkisar Rp1.200.000-Rp1.300.000 sekali suntik.

Vaksin Dengue

Vaksin dengue adalah vaksin yang direkomendasikan IDAI untuk mencegah dan mengurangi risiko keparahan demam berdarah dengue (DBD) pada anak usia 9-16 tahun. Vaksin ini diberikan 3 kali dengan jarak 6 bulan. 

Efek sampingnya berupa nyeri pada daerah injeksi, demam, dan nyeri kepala. Biaya vaksin dengue berkisar Rp1.000.000 untuk satu kali dosis penyuntikan.

Vaksin Japanese encephalitis (JE)

Jenis vaksin anak selanjutnya adalah Vaksin JE yang merupakan vaksin untuk mencegah infeksi virus Japanese encephalitis yang menyebabkan penyakit radang otak. Vaksin ini dapat diberikan pada anak sejak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun selama masa imunisasi JE yang tinggal di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis. 

Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri, bengkak, kemerahan pada area suntikan, sakit kepala, nyeri otot, dan demam ringan. Biaya vaksin JE mulai dari Rp450.000-Rp1.050.000.

BACA JUGA: Sebelum Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Orang Tua?

Cover: Photo by CDC on Pexels

Share Article

author

Dhevita Wulandari

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan