Sorry, we couldn't find any article matching ''
3 Mitos Penanganan Luka Bakar, Wajib Dihindari!
Jangan salah dalam menangani dan merawat luka bakar. Berikut ini 3 mitos yang wajib untuk dihindari dan tidak dilakukan. Simak di sini!
Siapa pun dapat mengalami insiden tidak terduga, termasuk mengalami luka bakar. Bisa jadi karena terkena minyak panas saat sedang memasak, terkena knalpot motor, atau terbakar sinar matahari. Perlu diperhatikan, luka bakar yang parah bahkan dapat merusak lapisan kulit hingga sel kulit yang terinfeksi menjadi mati, lho, Mommies!
Luka bakar memiliki tingkat keparahan yang berbeda, tergantung pada lapisan kulit mana yang terluka dan tingkat sakit yang dirasakan.
- Tingkat 1, minor dan hanya merusak lapisan kulit paling luar (epidermis). Luka jenis ini hanya akan membuat kulit menjadi merah disertai rasa sakit.
- Tingkat 2, sudah merusak epidermis dan lapisan kedua (dermis). Luka bakar jenis ini disertai kulit yang bengkak dan lepuhan, sehingga rasa sakit terasa lebih parah.
- Tingkat 3, sudah mencapai lapisan lemak di bawah kulit. Area kulit yang terbakar akan menjadi kehitaman dan terlihat kasar. Pada tingkat ini, saraf juga akan ikut terpengaruh dan bisa menyebabkan mati rasa.
Agar tidak salah memahami bagaimana cara menangangi kulit yang terbakar, berikut 3 mitos yang wajib Mommies hindari jika terjadi luka bakar.
BACA JUGA: Tips Merawat Kulit Kering, Berminyak, Kombinasi, dan Sensitif
1. Dibersihkan dengan air dingin atau es
Mommies mungkin pernah mendengar untuk mengaliri air sejuk secara langsung pada luka bakar, hal ini memang benar. Namun, bukan berarti semakin dingin air atau suhunya, semakin baik untuk bekas luka. Hal ini keliru ya, Mommies! Suhu yang sangat dingin justru akan merusak kulit dan membuat luka semakin parah. Apalagi dengan es yang bukan air mengalir, ini hanya akan merusak sel kulit dan menghambat sirkulasi oksigen karena pembuluh darah yang menyempit.
2. Asal memberi home remedies
Odol, madu, mentega, dan alkohol, tidak boleh dioleskan pada luka bakar. Bahan-bahan tersebut tidak ada hubungannnya sama sekali dalam meredakan luka akibat terbakar. Diantaranya bahkan dapat berpotensi meningkatkan risiko infeksi. Daripada mengoleskan bahan-bahan tersebut, Mommies bisa mengoleskan aloe vera yang sejuk untuk menenangkan dan mendinginkan rasa gatal, serta inflamasi akibat kulit yang terbakar. Selain itu, aloe vera juga bermanfaat sebagai pelembap yang mencegah luka menjadi kering.
3. Memecahkan atau mengelupas bekas luka
Sensasi gatal memang kerap kali tidak tertahankan pada bekas luka bakar yang mengering, namun bukan berarti diperbolehkan untuk mengelupasnya. Bekas luka koreng atau lepuhan yang muncul sebenarnya merupakan respon alami tubuh dalam melindungi luka selama masa pemulihan luka. Biasanya, koreng akan terlepas dengan sendirinya bersama dengan kulit baru yang sehat. Jika koreng dari kulit yang terbakar dikelupas atau dipecahkan, bakteri akan dengan mudah masuk menyerang dan menghambat proses pemulihan pada luka. Sehingga, lebih baik pastikan bekas luka bersih dan aman dari kontak luar.
BACA JUGA: Bagaimana Agar Luka Operasi Caesar Cepat Sembuh? Ini Tipsnya!
Sumber artikel dari sini.
Cover: Wikipedia
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS