banner-detik
SELF

Pantangan Setelah Vaksin Booster Menurut Dokter, Apa Saja?

author

Dhevita Wulandari26 Jan 2022

Pantangan Setelah Vaksin Booster Menurut Dokter, Apa Saja?

Ternyata, ada pantangan setelah vaksin booster yang harus dihindari dan sebaiknya tidak dilakukan menurut dokter. Ada apa saja? Berikut penjelasannya.

Kasus Covid-19 varian Omicron terus menular dan meningkat di Indonesia. Melansir dari DetikNews pada Minggu (23/1) lalu, pemerintah melaporkan kasus harian positif Corona sebanyak 2.925 kasus. Provinsi DKI Jakarta menjadi kota dengan kasus tertinggi saat ini.

Jika dibandingkan dengan varian Delta, Omicron dinilai menimbulkan gejala yang lebih ringan. Namun, protokol kesehatan harus terus dijaga agar pandemi ini segera berakhir ya, Mommies.

BACA JUGA: 3 Informasi Terbaru Mengenai Vaksin Booster Berikut Lokasinya

Pantangan setelah vaksin booster Covid-19

Vaksin booster adalah suntikan vaksis dosis ketiga yang diberikan untuk memperkuat antibodi melawan virus corona penyebab Covid-19. Pemberian vaksin booster saat ini masih diprioritaskan untuk lansia dan orang yang memiliki penyakit penyerta. Penerima vaksin booster adalah orang yang berusia 18 tahun ke atas, tinggal di kabupaten/kota yang telah menerima vaksin dosis kedua 60 persen, dan sudah mendapatkan vaksin dosis kedua minimal 6 bulan.

Dalam mencegah kenaikan kasus dan sebagai salah satu bentuk perlindungan dalam menghadapi varian Omicron, pemerintah saat ini sudah mulai memberikan vaksin booster Covid-19 sejak pertengahan Januari lalu. Jika Mommies dan keluarga sudah mendapatkan vaksin booster Covid-19 atau yang baru akan mendapatkannya, perhatikan beberapa pantangan setelah vaksin booster menurut dokter berikut ini.

Orang dengan komorbid

Setelah mendapatkan vaksin booster Covid-19, beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya adalah pantangan atau hal yang tidak dianjurkan. Bagi orang yang memiliki penyakit kronis atau komorbid, disarankan untuk mengikuti nasihat, petunjuk atau larangan dokter yang berkaitan dengan komorbid yang diderita.

Dikutip dari CNN Indonesia, Vito Damay, dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah mengatakan, “Bagi orang dengan penyakit kronis atau komorbid atau kondisi khusus sebaiknya ikuti nasihat, petunjuk atau larangan dokter yang berkaitan dengan penyakit penyerta (komorbid) tersebut.”

Jangan merokok atau minum alkohol

Dokter Vito juga menegaskan agar tidak merokok dan konsumsi minuman beralkohol sebagai pantangan setelah vaksin booster Covid-19, karena secara teori rokok dapat menyebabkan oksidasi dan alkohol dapat memperberat kerja metabolisme tubuh sehingga bisa saja berpengaruh terhadap proses respons imun terhadap vaksinasi

Setelah vaksin, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih dari efek samping vaksin booster. Maka dari itu, tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik yang berat selama 2 sampai 3 hari setelah vaksin booster.

BACA JUGA: 48 Lokasi Vaksin Booster di Jakarta dan Cara Pendaftarannya

Sumber artikel dari sini.

Cover: Photo by Anna Shvets on Pexels

Share Article

author

Dhevita Wulandari

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan