banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Fetish Cuckolding: Terangsang Saat Melihat Pasangan Bercinta dengan Orang Lain

author

Fannya Gita Alamanda16 Dec 2021

Fetish Cuckolding: Terangsang Saat Melihat Pasangan Bercinta dengan Orang Lain

Seluk-beluk tentang Fetish Cuckolding, merasa terangsang saat melihat pasangan bercinta dengan orang lain, yang ternyata punya banyak penggemar.

Beberapa orang mungkin menganggap menyaksikan pasangan tercinta berada satu tempat tidur dengan pria atau wanita lain adalah sesuatu yang nggak pantas, apalagi jika mendapati mereka berhubungan seks.

Namun ternyata ada lho orang yang justru bakal terangsang melihat pasangannya bercinta dengan pria atau wanita lain. Masih asing dengan jenis fetish yang satu ini? Nah, ada istilah untuk itu: cuckolding namanya.

Apa itu Fetish Cuckolding?

Secara tradisional, makna cuckold sebenarnya adalah seorang pria yang tidak menyadari perzinahan yang dilakukan oleh istrinya. Tapi saat ini, cuckolding justru punya makna yang sangat berbeda. Sederhananya, cuckolding adalah aktivitas seksual: seseorang (cuck) terangsang melihat pasangannya (the cuckoldress) berhubungan seks dengan orang lain (bull).

Cuckolding berbeda dengan threesome karena dalam praktik cuckold, si Cuck tidak ikut bersenang-senang atau berpartisipasi, hanya menonton. Menurut mereka yang mempraktikkan fetish ini, cuckolding secara teknis tidak dianggap selingkuh karena terjadi atas sepengetahuan pasangannya. Dan faktanya, si Cuck bukan sekadar memberi izin, ia justru yang mendorong pasangannya untuk melakukan.

Menurut seksolog klinis bersertifikat Dr. Dawn Michael, PhD, “cuckold” adalah kata nomor dua paling dicari (kategori porno) di internet. Dengan kata lain, terlepas dari apakah seseorang mau melakukan atau tidak, nyatanya ada banyak orang di luar sana yang tergiur, minimal penasaran dengan gagasan seseorang yang menonton pasangannya berhubungan seks dengan orang lain. Wow!

Baca juga: 9 Penyimpangan Seksual yang Perlu diwaspadai

Apakah hanya pria yang punya fantasi ini?

Menurut Dr. Michael, cuckolding pada dasarnya adalah fantasi yang umumnya dimilki oleh pria. Namun, itu tidak berarti wanita juga nggak bisa punya keinginan itu. Ketika seorang wanita menikmati menonton suaminya dengan orang lain, itu dikenal sebagai “cuckqueaning.”

Seberapa Umumkah Cuckolding?

Sebuah survei terhadap sekitar 4.200 orang Amerika yang dilakukan oleh Justin Lehmiller, pendiri dan editor dari Sex and Psychology, mengungkapkan bahwa lebih dari separuh pria dan sekitar sepertiga wanita pernah berfantasi tentang cuckolding.

Namun perlu diingat bahwa hanya karena mereka membayangkan pasangannya bercinta dengan orang lain, tidak selalu berarti mereka akan bertindak berdasarkan fantasi itu. Menariknya, penelitian Lehmiller juga menemukan bahwa pria gay dan biseksual lebih mungkin melakukan cuckolding daripada pria heteroseksual, sementara wanita lesbian dan biseksual juga lebih cenderung memiliki fantasi cuckolding.

Mengapa beberapa pasangan bisa sangat menikmati Cuckolding?

Ada berbagai macam alasan mengapa seseorang menyukai cuckolding. Seksolog klinis dan pakar hubungan Dr. Laurel Steinberg, PhD, mencatat bahwa bagi sebagian orang, tindakan tersebut berfungsi sebagai konfirmasi betapa seksinya pasangan mereka, dan dianggap sebagai dorongan untuk ego yang bagus.

Alasan lain, mungkin seseorang memiliki pasangan dengan nafsu seksual yang sulit dipuaskan dan tidak dapat dipenuhi oleh yang lain. Keinginan membahagiakan pasangannya membuat ia mencari pihak ketiga untuk memberi kepuasan seksual.

Davia Frost, pelatih seks dan hubungan bersertifikat, pendiri Frosted Pleasure menuturkan, “Untuk salah satu klien saya yang adalah cuck laki-laki, justru menikmati penghinaan bahwa pasangannya bisa memperoleh kesenangan dan kenikmatan, lebih dari yang ia sendiri bisa berikan.” Pria melihat ‘skenario ini sebagai cara aman untuk perselingkuhan yang dilakukan istrinya karena perselingkuhan ini tanpa ikatan apa pun. Tidak ada cinta, kenikmatan fisik semata.

Tetapi bagi sebagian pelaku festih cuckolding, kenikmatan melakukan cuckolding berasal dari sensasi berani melanggar aturan sosial yang lazim berlaku di masyarakat tentang monogami dan pernikahan.

Bagaimana tepatnya cuckolding dilakukan?

Untuk seseorang bisa melakukan cuckolding, maka baik ia maupun pasangannya harus punya pemikiran dan prinsip yang sama. Ada keharusan untuk membicarakannya dengan pasangan. “Seperti halnya BDSM, batasan untuk cuckolding harus didiskusikan terlebih dahulu,” kata Michael.

Seringnya, cuckolding cuma sukses ketika ia hanya sebatas angan dan fantasi daripada ketika dipraktikkan di dalam kehidupan nyata. Hanya karena Anda membayangkan kok sepertinya seru ya nontonin pasangan bercinta dengan orang lain atau Anda sendiri yang melakukannya, nggak berarti ide ini harus direalisasikan. Risikonya nggak sebanding dengan aksinya.

Sumber artikel dari sini

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan