Sorry, we couldn't find any article matching ''
Sebelum Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Orang Tua?
Yuk, jaga kondisi kesehatan anak jelang vaksinasi Covid-19, supaya mereka layak menerima vaksin yang sudah ditunggu-tunggu selama ini.
Senang ya, pada akhirnya vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun bisa mulai dijalankan hari ini. Sambil menunggu giliran si kecil, tak ada salahnya melakukan serangkaian persiapan untuk menerima vaksin Covid-19, agar anak nggak “kaget”.
Persiapan orang tua sebelum anak mendapat vaksinasi Covid-19
Beri pemahaman kepada anak tentang pentingnya vaksin
Luangkan waktu untuk ngobrol dengan anak seputar vaksinasi Covid-19, termasuk vaksin apa yang akan diberikan, berapa kali vaksin diberikan, lokasi pemberian vaksin, manfaat serta efek samping. Tumbuhkan semangat anak dengan menyampaikan kegunaan vaksin yang bisa melindungi kita dari paparan Covid-19, sehingga anak-anak dapat bersekolah dan berkegiatan di luar kembali, dan bertemu teman-teman.
Bantu anak mengelola rasa takutnya akan jarum suntik
Jangankan anak-anak, orang dewasa saja banyak yang takut disuntik! Sekitar 65% anak takut akan jarum suntik. Jadi, jangan sekali-kali mengingkari rasa takut yang anak rasakan. Jangan pula berbohong bahwa disuntik itu nggak sakit, atau malah diam-diam pergi ke tempat vaksin tanpa si kecil tahu ia akan disuntik. Bisa-bisa anak jadi cemas atau meronta-ronta, lalu menolak divaksin, dan jadi nggak percaya kepada orang tua.
Informasikan jauh-jauh hari bahwa ia akan menerima vaksin Covid-19. Dengan begini, kita jadi punya waktu bersama anak untuk berupaya mengatasi rasa takutnya. Katakan dengan jujur kalau disuntik memang sedikit sakit; namun gunakan perumpamaan: rasanya seperti “digigit semut” atau “dicubit kecil” sebentar saja supaya nggak terdengar menakutkan. Mommies juga bisa bilang bahwa selama vaksin, mommies akan menemani si kecil, agar ia pede untuk disuntik.
Pastikan kondisi kesehatan anak prima
Layaknya orang dewasa, anak-anak pun harus dalam kondisi sehat ketika divaksin. Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/6688/2021, anak-anak wajib memenuhi syarat berikut untuk menerima vaksin:
- Suhu tubuh <37,5 C.
- Tekanan darah <140/90 mmHg.
- Tidak mendapat vaksin lain kurang dari 2 minggu sebelumnya.
- Tidak ada kontak dengan pasien Covid-19 dalam keluarga.
- Jika pernah terkena Covid-19 derajat ringan, harus menunggu 1 bulan setelah sembuh, dan 3 bulan jika derajat berat.
- Dalam 7 hari terakhir anak tidak mengalami demam, batuk pilek, sakit ketika menelan, muntah dan diare.
- Dalam 7 hari terakhir tidak dirawat di RS atau tidak mengalami darurat medis akibat sesak napas, kejang dan tidak sadar, bedebar-debar, perdarahan, hipertensi dan tremor hebat.
- Bagi anak penderita autoimun, alergi berat, defisiensi imun (gizi buruk, HIV berat, keganasan), atau menjalani pengobatan imunosuppressan jangka panjang (steroid >2 minggu, sitostatika), vaksinasi akan ditunda sampai dinyatakan boleh oleh dokter yang merawat.
- Bila anak memiliki riwayat alergi berat setelah vaksinasi sebelumnya (sesak napas, bengkak, urtikaria seluruh tubuh, gejala syok anafilaksis) atau memiliki penyakit hemofilia atau kelainan pembekuan darah, maka vaksinasi dilakukan di rumah sakit.
Jangan paksa anak
Iya, iya, kita sebagai ortu maunya cepat-cepat anak mendapat vaksin Covid-19, supaya legaan dikit, ya, kan? Namun, jika anak merasa sangat tidak nyamaan, sulit dibujuk, dan akhirnya gagal disuntik, tak apa menunggu hingga anak lebih siap.
Yuk, pantau terus jadwal vaksinasi anak usia 6-11 tahun di kota mommies!
Baca juga: Vaksin COVID Anak 6 – 11 Tahun dimulai Besok dengan Menggunakan Sinovac
Share Article
COMMENTS