banner-detik
SELF

Kebiasaan Setelah Gajian, Mommies Termasuk Tim Hemat atau Tim Boros?

author

RachelKaloh29 Nov 2021

Kebiasaan Setelah Gajian, Mommies Termasuk Tim Hemat atau Tim Boros?

Gaji nggak bisa tahan lama? Coba tanya lagi ke diri masing-masing, lebih sering melakukan kebiasaan hemat atau boros, nih?

Ke sini-sini masih sering lewat, tuh, meme yang bilang kalau tanggal gajian biasanya bikin happy, tapi begitu masuk tanggal tua, oh, salah, lewat seminggu aja, bahkan, back to insecure. Kita semua juga pasti sudah paham bahwa kebiasaan hemat maupun boros setiap orang itu berbeda-beda. Semua tergantung cara kita spending uang yang kita dapat selama sebulan. Mommies #TimBoros atau #TimHemat, nih? Coba cek kebiasaan berikut ini!

Tim Boros

Si nggak pernah absen pesta Pay Day

Saat gajian, yang paling pertama dilakukan adalah check out semua wishlist yang sudah nongkrong duluan di cart. Ayo, ngaku, siapa yang sering begini? Sebetulnya, nggak ada yang salah dengan belanja, asalkan sudah menyelesaikan kewajiban bayar tagihan, cicilan, dan tentu, tabungan. Kalau belum ada yang dibayar tapi sudah belanja duluan, jangan bingung kalau harus gigit jari di tengah bulan. 

Ibu-ibu “Arisan”

Nah, ini juga, nih! Untungnya pertemuan tatap muka masih dibatasi, ya. Ikut arisan pun sebetulnya sah-sah saja. Hanya, kita suka lupa, kalau begitu kita dapat giliran untuk menerima uang arisan, biasanya akan ada pemotongan biaya, seperti biaya admin buat PIC yang setiap bulan bertugas nyetor. Belum lagi saat pengocokan arisan, biasanya diikuti dengan makan-makan atau menjamu para anggota arisan ketika berkumpul. Niat nabung, kok, ya, kebanyakan dipotongnya?

Sedikit-sedikit gesek kartu kredit

Yang nggak punya kartu kredit, jangan bangga dulu. Fitur pay later di aplikasi e-commerce kesayangan, diaktifkan atau engga? Kalau ternyata diaktifkan, ya, podo! Saat mau apply atau meminjam kartu kredit suami, kita mesti aware sama alasannya. Buat beberapa kepentingan, misalnya biaya berobat di RS, seringkali membuat kartu kredit itu diperlukan. Cicilan 0% pun kadang kala membantu kita. Tapi, yakin, nggak, kalau kita siap dan mampu membayar tagihan bulanannya? Bukan tagihan minimum, lho, ya, tapi total tagihan yang seharusnya dibayar. Promo kartu kredit seringkali menggiurkan, tapi kembali lagi, butuh, nggak?

Si aji mumpung

Potongan harga, diskon, buy 1 get 1, cashback, name it, semua ini selalu ngantre di akhir bulan dekat tanggal gajian. Sah-sah saja untuk dinikmati, asalkan dipakai untuk barang-barang yang menjadi kebutuhan bulanan. Kalau dipakainya buat yang nggak dibutuh-butuhin amat, ya jangan heran tengah bulan melarat.

Si “uang bisa dicari lagi”

Hati-hati, ya, karena motto hidup begini ini biasanya berlaku pada orang-orang yang nggak punya cashflow atau pos keuangan pribadi. Uang memang bisa dicari lagi, sama halnya dengan gaji yang bulan depan bakalan datang lagi. Tapi, memangnya sekali masuk, langsung dihabiskan begitu saja? Kan enggak!

Tim Hemat

Auto debet buat tabungan

Nggak masalah kalau memang nggak mau ribet transfer ke sana ke mari, mengaktifkan auto debet untuk pos-pos tabungan seperti dana pendidikan, pensiun, maupun dana darurat itu boleh banget, kok. Daripada terpakai duluan tanpa sadar.

Si rajin belanja produk investasi

Bahkan akan memilih dan mempelajari sendiri produk investasi apa yang mau dipilih. Buat sebagian orang, belanja reksadana tuh memberikan kepuasan tersendiri, lho. Keuntungannya memang nggak datang besok, tapi ada rasa aman karena bisa menuainya di masa depan.

Sedikit-sedikit beli emas kepingan

Ada tipe orang yang lebih senang belanja emas, kepingan maupun batangan. Dibandingkan jenis instrumen investasi lain, emas memang dinilai banyak kalangan memiliki risiko kerugian yang lebih kecil. Tapi, apapun bentuk produk yang dibeli, selama tujuannya investasi, nggak akan merugikan, kok, dibanding sedikit-sedikit beli yang nggak penting.

Si patuh cashflow

Alias semua hal dijatahin, karena memang patokannya selalu ke pos keuangan bulanan yang sudah tertata rapi. Bukan pelit, lho, ya! Hanya saja, setiap mau beli barang tertentu, sudah berdasarkan pertimbangan atau sebelumnya memastikan semua kewajiban bulanan sudah dibayar. Yang begini ini yang paling enak. Karena bukan nggak mungkin, ngabis-ngabisin gaji kalau memang ternyata masih ada sisa. Kan, enak!

Si pelaku rumus living, saving, playing

Mirip dengan tipe sebelumnya, patuh sama cashflow, hanya saja pembagian pos keuangannya lebih sederhana, yaitu Living (semua yang berhubungan dengan kebutuhan bulanan, termasuk bayar zakat atau perpuluhan) 50%, Saving (tabungan dan investasi) 30%, Playing 20%. Enaknya pakai rumus ini, kita sudah punya pos buat menggunakan uang hasil jerih payah kita untuk membeli barang-barang yang kita inginkan, meski tidak kita butuhkan. Toh, uangnya memang tersedia!

Jadi, gimana? Sudah ketahuan, tim yang mana? Paling baik, sih, jadi #TimTahuDiri. Silakan belanja kalau memang punya uangnya, silakan serbu pesta pay day di e-commerce kesayangan, kalau memang sudah disiapkan budgetnya. Silakan beli apapun yang sudah jadi inceran selama uang tabungan bisa dipastikan aman. 

Baca juga:

Cinta Kantor Tapi Tidak Cinta Gajinya, Apa yang Harus Dilakukan?

5 Sumber Penghasilan Baru Setelah Kehilangan Gaji Tetap

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan